Dua puluh empat

69 11 4
                                        

Misi Jimin untuk menyelundupkan kokain ke Dubai sudah selesai. Semuanya berjalan dengan lancar karena mereka dibantu oleh aparat keamanan yang sudah kemakan suap, juga anggota Kyuhyun yang menolong secara sembunyi-sembunyi.

Hari ini Jimin dan Kyuhyun pun saling berhadap-hadapan di salah satu pulau kosong masih di wilayah pulau reklamasi di Dubai. Kalau di bilang pulau kosong memang iya, tapi pulau itu milik orang tua Deph. Mereka membelinya saat Deph baru lahir. Rencananya di sana akan dibangun villa pribadi untuk mereka berlibur di setiap tahunnya. Namun, setelah orang tua Deph meninggal, pulau itu dibiarkan kosong begitu saja.

Duel kali ini disepakati tanpa menggunakan senjata api. Sebelumnya mereka juga telah menandatangani perjanjian yang menunjukkan siapa pun tumbang dan tak bisa bangun dalam hitungan kelima, maka dia dinyatakan kalah.

Pertarungan terlihat cukup sengit. Dari kubu Jimin hanya ada Deph dan Akhyar. Dari kubu Kyuhyun ada dua pembunuh rahasia dan sepuluh anggota terbaiknya. Juga pengawal pribadinya bernama Margartha. Pengawal perempuan itu konon sangat ditakuti karena dia bisa membunuh lawannya dalam senyap. Gerakannya sangat cepat sehingga sulit bagi lawan untuk berkelit. Bahkan sebelum melawan sulit bagi lawan untuk menyadari bahwa mereka sejatinya telah mati. Kemampuan tarung Margaretha setara dengan James.

"Jimin!" teriak Deph saat pria itu terkena sabetan senjata tajam di pinggangnya. Bukan dirinya yang akan jadi budak Kyuhyun yang ditakutkannya, tapi dia sangat khawatir Jimin terluka. Deph hampir berlari mendekati pria itu, tapi Akhyar mencegahnya.

"Tenanglah, Nona. Tuan Jimin tak akan kalah. Lihatlah, Jang Kyuhyun juga terluka cukup parah," ucap Akhyar.

Dephni menatap Jimin yang berusaha bangkit dengan sisa-sisa tenaganya. Dia berhasil berdiri dalam hitungan keempat.

"Jimin! Bertahanlah! Kalahkan dia!" teriak Deph. Jimin tak menoleh, tapi Kyuhyun menatap wanita itu. Dia teringat percakapannya dengan Deph pada malam itu. Dari tempatnya Kyuhyun bisa melihat kode yang diberikan Deph, kode agar dirinya mengalah. Kyuhyun pun menyeringai tipis.

"Ayo, serang aku, Jim! Kita akhiri duel tak berguna ini," bisik Kyuhyun. "Tinggal selangkah lagi kau akan bisa membalaskan dendammu pada wanita itu dan kakeknya. Ayo, serang aku dan tangkap aku. Raih kemenanganmu, Jim."

Jimin menatap Kyuhyun yang memberinya kode agar bisa diserang dengan mudah. Kali ini Jimin mengikuti pikirannya. Dia menyerang Kyuhyun, menendang dan memukulinya dengan keras. Kyuhyun yang memang sudah terluka pun akhirnya tumbang dan tak dapat berdiri lagi. Dia pingsan.

Akhirnya kemenangan diraih oleh Jimin. Deph berlari dan memeluk Jimin dengan hangat. Dia tahu setelah ini dia harus membayar janjinya pada Kyuhyun, dia tak keberatan dengan semua itu asal Jimin selamat. Tak ada yang berani melukainya.

Baru saja Jimin hendak melepaskan pelukan Deph, rombongan mobil mewah tiba-tiba berhenti di arena pertandingan itu. Deph mengurai pelukannya, lalu menatap mobil di dekatnya.

"Kakek ...," gumamnya. "Apa yang dia lakukan di sini?"

Tak berapa lama Mr. Rondge turun dari mobil. Dia melangkah tenang dan berwibawa mendekati Jimin yang berdiri.

"Hebat. Aku bangga padamu, Jimin. Kau memang layak jadi menantuku dan naik jadi pemimpin berikutnya."

"Terima kasih, Tuan," jawab Jimin sembari melakukan bow.

Mr. Rondge mendekati Kyuhyun yang pingsan. Tepatnya berpura-pura pingsan. Dia menggulingkan pria itu dengan kakinya hingga tubuh Kyuhyun yang awalnya menelungkup, kini jadi telentang. Mr. Rondge mengeluarkan senjata api dari balik jaketnya. Dia ingin mengakhiri masa kepemimpinan Kyuhyun dengan membunuhnya saat itu juga. Namun, gerakannya terhenti saat Jimin merampas senjata api milik Deph, lalu menodongkannya tepat di kepala belakang pria tua itu.

Under ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang