CHAPTER 3: BERANDAL NIKI

2.7K 129 9
                                    

YOU POV

Bilangnya sekali tapi nyatanya gak cuma sekali. Itulah Sunoo, lelaki imut nan menggemaskan yang tidak pernah aku sangka akan kuat bermain lama seperti ini. Okay, aku yakin kami menghabiskan waktu lebih dari sejam di dalam kamar mandi dengan berbagai gaya dan posisi bersetubuh yang bervariasi hingga membuat tubuhku lemas setelah beberapa kali pelepasan. Aku akui, aku sangat puas dengan segala kenikmatan yang Sunoo berikan, tetapi aku masih merasa bersalah saja karena telah menyetubuhi lelaki semenggemaskan dirinya.

"Eh, Niki!" sapa Sunoo tidak merasa malu sedikit pun saat keluar dari kamar mandi ini bersamaku. Ia masuki kamar tidurku untuk mengistirahatkan diri, sedangkan aku harus mengobati luka-luka di wajah Niki terlebih dahulu. Aku telah mengenakan pakaian tidurku dan mengambil kotak p3k dari dalam kamar mandi untuk membawanya ke ruang tengah. Aku persiapkan diri untuk mengobati wajah
Niki dengan membuka kapas dan cairan pembersih luka.

"Kamu habis ngapain kok bisa luka-luka begini?" tanyaku, masih tak habis pikir dengan kelakuan anak ini. Niki hanya menampilkan ekspresi datar sambil terus menatapku dengan mata sipitnya itu.

"Berantem." jawab Niki begitu santai. Aku oleskan tipis obat merah di beberapa luka di wajahnya. Membuat Niki meringis pelan, sambil berusaha menghentikan kegiatanku yang mengobati luka di wajahnya.

"Apa kamu dirundung?" tanyaku yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Niki.

"Aku yang merundung." Aku menatap lelaki itu kecewa sambil menghentikan kegiatan mengobatiku.

"Kenapa kamu merundungnya?" Okay, aku harus bisa menempatkan diri Niki dalam situasi yang ia hadapi, pasti ada alasan tersendiri Niki nekat merundung anak yang lebih lemah darinya tersebut.

"Karena dia merebut pacarku. Kami bertengkar dan baku hantam sampai seperti ini." jelas Niki tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Oh astaga, pacar?

"Pacar?" tanyaku begitu terkejut.

"Pacarku yang dulu, sebelum aku menjadi sugar baby, nuna" dengan cepat Niki klarifikasi ucapannya sebelumnya.

Oh, okay. Aku tahu ia berbohong

"Aku tak suka dengannya, dia tak hanya merebut pacarku dulu, tapi dia juga selalu mengikuti gaya berpakaianku. Dia menjelek-jelekkan aku di depan semua teman dan guru di sekolah kami!" Okay, permasalahan anak sekolah semester akhir memang tak jauh-jauh dari percintaan rupanya.

"Jadi kau masih menyukai gadis itu?" tanyaku berniat menggoda Niki. Nanun Niki yang menyadari atas kekesalanku pun menahan tanganku yg ingin mengobati luka di wajahnya lagi.

"Aku sekarang sukanya sama wanita yang lebih dewasa." Aku tahu Niki berusaha menggodaku dengan senyum tipis mempesonanya itu. Namun, aku yang terlanjur kesal hanya menampilkan ekspresi datarku padanya sebelum Niki mendekat untuk menghampur ke dalam pelukanku begitu manja. Sadar atas rasa kesal yang tak bisa aku sembunyikan, memancing lelaki itu memeluk sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap wajahku.

Niki berusaha menggoda, "Nuna, sumpah! Aku tak punya pacar, wanitayang aku maksud tadi itu mantan pacarku. Sungguh, aku salah berbicaraaa, jangan marah yaaa nuna.." manja Niki yang hanya ku jawab dengan desahan penuh putus asa.

"Kapok!" tawa Sunoo mengolok dari pintu kamarku. Membuat Niki kesal dan langsung bangkit untuk menghampiri lalu mengajak Sunoo berkelahi. Saking salah tingkahnya Niki atas ucapan yang salah ia berikan sampai membuatku marah seperti ini.

Terjadilah pergelutan di atas ranjangku yang telah rapi oleh kedua sugar babyku tersebut. Aku sudah biasa dengan keadaan ini sehingga aku bereskan saja perlengkapan P3K yang aku gunakan untuk mengobati wajah Niki tadi.

SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang