YOU POV
Aku tak henti menguap, saat menemani Sunghoon di bangku kemudi untuk melanjutkan perjalanan kami menuju destinasi selanjutnya, yaitu taman nasional Congaree. Taman tersebut terletak di negara bagian Amerika Serikat bernama Carolina Selatan yang hanya memakan waktu tiga setengah jam perjalanan darat dari Atlanta.
Kami berencana menghabiskan waktu hingga sore hari di taman tersebut, lalu menginap di Barnyard RV Park yang merupakan area khusus untuk parkir motorhome.
"Nuna lelah?" tanya Sunghoon memecah keheningan di antara kami. Aku sempat tertawa pelan, lalu menoleh ke arahnya dengan mata yang sayu. "Sedikit." jawabku.
Entahlah, aku merasa seperti tidak enak badan setelah melalui malam yang panjang bersama Sunoo dan Jungwon. Sunghoon sesekali menoleh ke arahku, lalu tiba-tiba tangannya menyentuh dahiku untuk memeriksa keadaan tubuhku.
"Nuna hangat." ucap Sunghoon yang malah membuatku sedikit tak enak. Aku tak ingin merusak perjalanan kami dengan keadaan tubuhku yang drop, aku sudah berusaha kuat sejak dari Atlanta tadi. Sehingga berusaha aku yakinkan lelaki itu, "Tak apa, nuna hanya ngantuk saja". Aku buat gesture seperti menguap, namun hanya untuk berpura-pura agar tidak membuat Sunghoon khawatir.
"Kalau nuna mengantuk, istirahat saja di belakang, biar yang lain saja yang membantuku melihat maps." ujar Sunghoon, yang langsung aku tolak tawarannya, "It's okay, nuna masih bisa menahannya". Namun, lelaki itu malah menepikan motorhome yang ia kendarai untuk mengatakan padaku, "Nuna! Percaya padaku, istirahat saja di kasur belakang, okay?" ucap lelaki itu sambil mengelus rambut hingga wajahku pelan. Ia tersenyum tipis guna meyakinkan aku kalau ia bisa menyetir mobil tanpa bantuan seorang pun, walaupun memang sedari tadi aku hanya duduk dalam keadaan mengantuk di samping Sunghoon tanpa banyak membantunya.
Aku pun menuruti pinta lelaki itu dengan berjalan perlahan menuju tempat tidur di belakang, saat Sunghoon melajukan kembali motorhome tersebut. Aku lihat Niki yang begitu asik memainkan game di handphone miliknya sambil berbaring di atas sofa, sedangkan Jake begitu asik menggambar sesuatu di meja makan.
Aku lewati saja keduanya menuju kamar dalam motorhome tersebut, langkahku sempat terhenti sebentar di depan kaca wastafel untuk memeriksa penampilanku, namun obrolan beberapa lelaki dalam kamar begitu menarik perhatianku.
"Bisa-bisanya, Heeseung hyung tega melakukan itu!" kesal Sunoo yang sepertinya sedang berbicara dengan Jay dan Jungwon di atas kasur. Tunggu, apa maksud ucapannya?
Tak jadi aku masuki kamar tersebut untuk mendengarkan obrolan ketiga lelaki itu dengan mendekatkan telingaku pada pintu ruangan, "Siapa cewenya?" tanya Jungwon terdengar begitu penasaran.
"Namanya Ryujin, aku lihat sih sepertinya teman Heeseung saat menjadi trainee." jawab Jay semakin menambah rasa penasaran untukku. Aku tumpu tubuhku yang begitu lemas untuk terus berdiri pada wastafel yang berada di dekatku.
"Cantik sih, tapi kenapa Heeseung hyung tega ya atau karena ingin balas dendam pada nuna dan Jake?" pertanyaan Sunoo itu langsung di jawab oleh seseorang yang berdiri di belakang tubuhku saat ini, sedikit mengejutkanku apalagi setelah melihat ekspresi di wajahnya yang datar tanpa emosi.
"Ngomongin siapa sih?" tanya Niki akhirnya memancing ketiga lelaki itu membuka pintu yang menjadi pembatas antara kamar dan toilet. Aku hembuskan napas kasar lalu memasuki kamar tersebut untuk ikut mendudukkan diri bersama mereka.
Sempat Niki bawakan sebutir obat pereda nyeri dan sebotol air mineral untukku, karena ia begitu khawatir setelah melihat cara berjalanku yang terlihat berbeda dari biasanya.
Sunghoon yang penasaran atas situasi ini pun sempat berteriak, "Ada apa sih?" begitu kencang hingga mampu mengalihkan perhatian Jake dari karya yang ia buat.
Akhirnya, Jake, Niki dan Sunghoon pun ikut bergabung dalam pembicaraan kali ini. Bukan aku yang memanggil tetapi Jay karena ia merasa sepertinya permasalahan ini bukanlah permasalahan sepele. Sedikit membuatku takut, apalagi setelah mendengar pembicaraan mereka mengenai Heeseung dan seorang temannya bernama Ryujin.
"Jadi gini," Jay sempat menggantung ucapannya untuk membuka handphone miliknya dan menunjukkan sebuah foto mesra sepasang sejoli dalam sebuah club malam elite daerah Gangnam. Aku tak asing dengan club tersebut karena sering mengunjunginya bersama Jake sebelum mengenal sugar baby-ku yang lain.
"Heeseung hyung?" tanya Jake yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Jay. Foto tersebut berasal dari repost-an instagram story sebuah akun bernama @/ryuryuj1nn. Aku tak mengetahuinya karena aku memang jarang memeriksa instagram story orang lain.
Jay pun melanjutkan ke repost-an selanjutnya yang memuat sebuah video saat Heeseung dengan sengaja mencium bibir wanita yang aku yakini bernama Ryujin di tengah keramaian. Sukses menarik banyak sekali perhatian teman-teman mereka dalam club tersebut, namun keduanya malah semakin bersemangat melanjutkan kegiatan itu.
Aku yang sakit hati dibuatnya pun berusaha mengalihkan pandanganku ke arah lain. Namun, "Cieeee Heeseung, sudah jadian kah? Cium doi di tengah keramaian, go Heeseung, go Heeseung, Go!!" Sepertinya itu suara dari video lain namun masih dalam momen yang sama.
Jay tunjukkan semua video yang ia punya sambil berkata, "Tak ada dari kita yang diperlihatkan semua story-nya karena kita pasti disembunyikan, ini aku menggunakan akun salah seorang temanku yang mengenal Heeseung juga. Bukankah ini sudah keterlaluan nuna?" tanya Jay akhirnya menghentikan video tersebut untuk mengajakku berbicara. Aku hembuskan napas kasar sambil mengusap wajahku menggunakan tangan kananku.
"Aku juga disembunyikan! Sialan!!" itu Sunghoon yang mengumpat setelah tahu Heeseung juga menyembunyikan instagram story tersebut darinya. Aku menatap kosong handphone milikku sebelum seorang lelaki tiba-tiba meraih tanganku guna digenggamnya erat.
"Kejadiannya baru beberapa jam yang lalu, nuna. Tak apa, tak usah terlalu dipikirkan, tapi aku cuma ingin bilang kalau jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Aku takut nuna menyesalinya di kemudian hari." ucap Jay berusaha menenangkan ku dari perasaan yang campur aduk antara marah, sedih, kesal, dan kecewa pada lelaki yang aku pikir dewasa dalam segala hal.
"Apa maksud Heeseung melakukan itu ya?" tanya Sunoo yang langsung dijawab gelengan kepala oleh semua orang dalam ruangan ini. Baru aku ingin berbicara, tiba-tiba Jake menghampiriku untuk memberikan handphone miliknya. Ia perlihatkan deretan pesan yang Heeseung kirimkan untuk lelaki itu sambil mengatakan, "Aku tarik ucapanku, aku tak akan merelakan nuna begitu saja." ujar Jake penuh penekanan dalam ucapannya. Aku, Sunoo, Jay dan Jungwon yang berada di sekitaranku pun ikut membaca deretan pesan yang Heeseung kirimkan untuk Jake.
"Jake-ya, kau sedang sibuk?"
"Tidak, kenapa hyung?"
"Tolong hitungkan seluruh uang yang telah nuna keluarkan untukmu ya. Aku ingin menggantinya dua kali lipat, tapi dengan syarat kamu harus pergi dari hidup nuna! Bawa juga semua sugar baby yang lain seperti si brengsek Sunghoon, Jay, Sunoo, Jungwon dan Niki. Kalian cari saja Sugar Mommy yang lain karena aku tahu, kalian hanya ingin uangnya Y/n nuna saja kan? Berhentilah menyenangkan hati perempuan yang hanya ingin kau poroti uangnya. Aku akan menikahi Y/n nuna secepatnya!"
Namun, pesan itu langsung Jake balas dengan ucapan,
"Kau tahu penyesalan terbesar dalam hidupku, hyung? Bukan terlahir di keluarga miskin, tapi mengenalkanmu pada Y/n nuna. Kau pikir, aku bertahan hanya karena uangnya? Kau salah besar! Aku bertahan karena aku mencintainya, aku rela melihat nuna bermesraan dengan kalian semua agar nuna bahagia, lalu saat nuna hanya memandangku seorang, kenapa kau kesal? Bukankah ini buah dari kesabaranku karena tak menyerah untuk perasaanku sendiri? Jika kau benar menyukai nuna, lebih baik kau pikirkan perkataanku hyung dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku jika kau tak ingin babak belur!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BABIES (ENHYPEN)
Fanfic[🔞] Punya tujuh sugar baby bernama Heeseung, Jay, Sunghoon, Jake, Jungwon, Sunoo, dan Niki? Bagaimana bisa?!