CHAPTER 30: AMARAH HEESEUNG

1.1K 58 15
                                    

YOU POV

"Baby?" tanya Heeseung begitu menelisik diriku. Aku telan ludahku dengan susah dan berusaha kabur dari situasi ini dengan bangkit dari dudukku. Namun, dengan mudahnya Heeseung tahan tangabku agar tak beranjak dari meja makan ini.

"Jelaskan dulu kenapa sahabat nuna memanggil nuna dengan sebutan baby?" tergambar kekesalan yang begitu besar di wajah Heeseung saat menanyakan hal tersebut.

Sungguh, aku merasa seperti ketahuan berselingkuh darinya. Heeseung bahkan nekat meninggalkan mie kuah yang tengah dia santap demi mengetahui alasan dari panggilan yang Axel berikan padaku. Betapa bodohnya aku!

Langsung aku tarik tangan Heeseung untuk membawanya keluar dari rumah ini dan berbicara di taman tepat di bawah sebuah pohon yang berada di dekat kolam renang. Heeseung hempaskan tanganku yang menariknya lalu menatapku penuh kekesalan, "Sudah aku duga nuna menjalin hubungan dengannya!!" ujar lelaki itu penuh kekecewaan.

Aku hembuskan napas kasar, "Ini tidak seperti yang kamu bayangkan, Heeseung." namun Heeseung tentu tak akan menerima penjelasanku dengan mudah. Kini aku sadar, sikap ini tak pernah aku dapati dari lelaki itu karena Heeseung tak pernah merasa cemburu sampai seperti ini sebelumnya.

"Nuna melarang kami berhubungan dengan wanita lain lalu kenapa aku tak boleh marah saat nuna berhubungan dengan lelaki lain! Nuna berbohong kan? Dia bukan sahabat nuna-" langsung aku sela ucapan Heeseung dengan,

"Kami dijodohkan!" sukses membuat lelaki itu terdiam untuk sesaat. Aku seketika tak berani menatap mata Heeseung setelah mengungkapkan hal tersebut padanya. Aku yakin ekspresi kecewa pasti telah tergambar di wajah tampan sugar babyku tersebut.

"Lalu, nuna menerima perjodohan itu begitu saja? Tanpa memikirkan perasaan kami, sugar baby nuna?" tanya Heeseung seperti menamparku dari berbagai arah. Aku telan ludahku dengan susah lalu berusaha menjelaskan lagi padanya.

"Nuna sudah dewasa Heeseung, bukan waktunya untuk bermain-main lagi. Nuna tak bisa selamanya bersama kalian, nuna juga harus membangun keluarga dan memiliki keturunan." ucapku tak kunjung berani menatap atensi Heeseung yang begitu tajam. Entahlah, aku hanya takut Heeseung melihat sisi lemahku ini, walau aslinya lelaki itu tahu benar cara memancing sisi lemahku padanya.

Heeseung pun mendekat ke arahku lalu menangkup wajahku menggunakan kedua tangannya agar tatapan kami bertemu. "Nuna tahu? Sebenarnya aku berbohong soal yang kemarin. Seorang trainee harus berlatih setiap hari, tak bisa berpergian seperti yang aku lakukan saat ini. Aku sengaja berhenti trainee bukan untuk menuruti perintah ayahku atau ditawari menjadi komposer musik, tapi karena aku ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan nuna! Aku berusaha lulus kuliah secepatnya, lalu melanjutkan bisnis keluarga agar nuna dapat memandangku sebagai seorang lelaki bukan sugar baby lagi!" Heeseung mengutarakan kenyataan yang ternyata terjadi di luar dugaanku.

Aku tanpa sadar memukul dada lelaki itu pelan, "Untuk apa kau melakukan itu? Nuna tahu kamu sangat menyukai musik dan menjadi trainee adalah salah satu jalan untuk menggapai impianmu! Tak usah pikirkan-" ucapanku dipotong Heeseung begitu saja.

"Karena aku mencintaimu nuna!! Aku lebih menyukaimu ketimbang apapun di dunia ini, termasuk musik! Aku selalu kepikiran nuna setiap saat, sehingga aku rela melepaskan impian semasa kecilku hanya untuk tetap bersama nuna!" Heeseung mengutarakan perasaannya dengan sangat lantang dan penuh emosi hingga membuat tubuhnya bergetar.

"Tapi Heeseung kau tak perlu sampai melakukan it-" aku berusaha melepaskan tangan Heeseung di wajahku tetapi tenaganya begitu kuat menahanku.

"Nuna selalu memandang ke arah Jake sampai tak menyadari aku juga menyimpan perasaan lebih pada nuna. Lalu sekarang, aku mendapat kenyataan yang lebih pahit lagi, nuna dijodohkan dengan teman masa kecil nuna! Lalu, semua pengorbananku ini bagaimana?" Aku tahu, ia sangat putus asa mendengar kabar perjodohanku ini tapi mau bagaimana lagi,

"Nuna, aku mungkin memang belum mapan tapi keluargaku juga tak kalah terpandang darinya. Aku akan berusaha menyelesaikan kuliahku secepatnya lalu melanjutkan bisnis ayahku untuk menikahi nuna!" Heeseung berusaha meyakinkan aku untuk memilih dirinya. Namun, ini keputusan yang amat berat, sampai membuatku tak bisa berkata-kata lagi saking bingungnya aku menghadapi situasi ini.

Tanpa sadar, aku gigit bibir bawahku sambil memandang ke arah bawah yang memancing sikap agresif Heeseung semakin meningkat. "Nuna, kenapa hanya diam?" tanya Heeseung berusaha menarik perhatianku.

Dia kecup bibirku sekilas yang sukses mengalihkan seluruh pikiranku padanya. "Nuna tak menyangka, kamu nekat melakukan banyak pengorbanan untuk nuna." ucapku begitu pelan. Heeseung yang tak ingin membuatku ragu pun membawa tubuhku ke dalam pelukannya erat.

"Iya, karena aku mencintai nuna, sangat mencintaimu! Aku tak ingin menutupinya lagi sekarang! Apakah nuna tak pernah curiga, kenapa aku bertahan menjadi sugar baby nuna padahal keluargaku sangatlah berkecukupan?" pertanyaan Heeseung itu akhirnya membuatku tersadar atas keanehan yang selama ini terjadi namun aku tidak menyadarinya.

"Nuna pikir, kamu hanya butuh teman untuk bercerita." jawabku begitu polos. Heeseung pun melepaskan pelukan kami untuk menatap mataku dengan lamat.

"Bukan karena harta nuna, tapi karena aku sangat merasa nyaman ketika bersama nuna. Nuna tahu cara menyenangkan hatiku dan nuna selalu memberikan perhatian yang tak pernah aku dapatkan dari siapapun. Nuna pekerja keras namun tetap lemah lembut, aku tak akan pernah menemui lagi seseorang sepertimu nuna!" Heeseung berikan pujian untukku sekaligus alasan mengapa ia bisa tertarik denganku.

Aku pejamkan mataku, sambil mengigit bibir bawahku sendiri.

"Aku mencintaimu nuna dan aku egois karena aku ingin nuna membatalkan pertunangan itu untukku, cobalah untuk mencintaiku dan berhenti memandang Jake seorang setelah ini." Oh tuhan, aku harus bagaimana?

"Itu keputusan yang sulit, Heeseung." Sangat sulit, karena keluargaku sangat menyetujui pertunangan ini.

"Aku sudah berusaha sejauh ini untuk mendapatkan nuna dan aku tak mau berhenti begitu saja. Aku ingin menikahi nuna dan menjadikan nuna milikku seutuhnya." setelah mengatakan itu, Heeseung dekatkan wajah kami agar dapat mencium bibirku.

Aku yang bingung dengan situasi ini pun hanya bisa diam saat ia layangkan kecupan di puncak kepalaku begitu lembut.

"Maukah nuna memberiku waktu? Aku akan membuktikan pada nuna, kalau aku tak pernah bercanda dengan ucapanku. Bila perlu, aku bawa keluargaku untuk menemui keluarga nuna sekarang juga? Di korea, bagaimana?" tanya Heeseung semakin menambah kencang degup jantungku, apalagi setelah menyadari Jake yang memperhatikan kami dari jendela yang menghadap langsung ke kolam renang.

Aku mencintai Jake tapi Heeseung sudah berusaha keras untukku. Aku harus bagaimana?

"Kau serius dengan perkataanmu ini Heeseung?" tanyaku yang langsung Heeseung jawab dengan anggukan kepala.

"Sangat serius. Aku tak ingin ingin kehilangan nuna lagi, biarkan aku berjuang untukmu nuna.." Seolah mengetahui ada seseorang yang memperhatikan kami, Heeseung bawa wajahku untuk tetap menatap matanya lagi.

"Lalu yang lain bagaimana?" tanyaku, berusaha menyadarkan lelaki itu mengenai hubungan kami. Alasan terbesarku lebih memilih Axel karena aku tak ingin mereka cemburu satu sama lain, apalagi setelah mengetahui Jake juga mencintaiku. Aku hanya takut kehilangan salah satu, mending semuanya sekalian.

"Nanti kita omongkan secara baik-baik. Aku yakin mereka pasti lebih mendukung nuna bersamaku ketimbang Axel hyung." Heeseung berusaha menenangkanku.

"Kita bisa mengangkat mereka menjadi adik kita saja tanpa perlu memutuskan hubungan dengan mereka. Aku sangat berharap nuna mau menerimaku." Sungguh, ini adalah pilihan tersulit dalam hidupku. Aku tak tahu harus bagaimana, aku sendiri juga bingung dengan perasaanku ini. Aku takut salah mengambil jalan menuju kebahagiaanku.

TBC

Nah, sekarang baru bisa tanya kalian lebih dukung siapa? Jake, cinta pertamamu, Heeseung, seseorang yang sangat berjuang untuk tetap bersamamu atau Axel teman semasa kecilmu?

SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang