CHAPTER 31: USAHA HEESEUNG

895 48 8
                                    

YOU POV

Kejujuran Heeseung mengenai perasaannya hingga alasan berhentinya lelaki itu menjadi trainee tak membuatku merubah keputusanku untuk tetap menikahi Axel. Bukan aku tidak menyukai Heeseung atau tak bersungguh-sungguh dengan perasaanku terhadap Jake.

Kejujuran Heeseung itu malah semakin membuatku tersadar kalau pilihan terbaik adalah dengan tidak memilih di antara mereka, tujuh sugar baby-ku. Aku tidak ingin membuat mereka bertengkar hanya untuk memperebutkanku. Lagi pula, umur mereka masih sangat muda dan masa depan mereka masih sangat panjang.

Biarlah aku memilih kebahagiaanku sendiri dengan membangun rumah tangga bersama Axel. Walaupun itu keputusan yang sangat berat bagiku, aku harus menghadapinya dan melepaskan mereka semua dari hidupku.

Pandanganku pun tertuju pada seorang laki-laki yang sedang bermain sepak bola bersama para sugar baby-ku. Walaupun dia mengetahui tentang hubunganku dengan mereka, Axel tetap tidak merubah sikapnya dengan terus bersikap baik ke semua sugar baby-ku.

Dia bahkan berusaha mengikuti semua kegiatan yang kami lakukan, tanpa merasa canggung sedikitpun. Namun, Heeseung tak bisa sekali menutupi ketidaksukaannya pada calon suamiku. Dia terus bersikap kasar cenderung menjauhi Axel yang berusaha mendekatkan diri dengannya.

"Mau minum dong!" pinta Axel dari kejauhan, dia berlari untuk menghampiriku lalu mengambil air mineral yang aku berikan untuknya. Dia suka sekali berolah raga sejak muda, namun semakin bertambahnya usia semakin cepat lelah juga kami dengan kegiatan fisik yang menguras tenaga. Setelah meminum air yang aku berikan, tak lupa aku berikan juga handuk kecil untuk menyeka keringat di tubuh Axel.

"Thank you~" Axel berterima kasih padaku. Aku membalasnya dengan senyuman manis hingga lelaki itu mulai membunuh jarak duduk di antara kami.

"Sugar baby pertamamu yang mana?" tanya lelaki itu sambil mengusap keringatnya menggunakan handuk pemberianku. Pandanganku langsung tertuju ke seorang laki-laki yang sedang menjaga gawang di sana.

"Jake, yang itu!" aku tak menunjuknya, namun Axel bisa melihatnya dari arah pandangku yang tertuju ke Jake di ujung sana.

"Dia sangat menggemaskan, kau suka yang seperti itu ya?" tanya Axel kemudian meneguk air putih pemberianku lagi. Aku jawab pertanyaan lelaki itu dengan tawa pelan terkesan malu-malu.

"Terima kasih Axel." ucapku secara tiba-tiba, membuat lelaki itu bingung, "Untuk apa?" tanya Axel, menoleh ke arahku penuh tanda tanya.

"Karena sudah menerimaku, mungkin kita harus membicarakannya langsung kepada mereka semua tentang perjodohan ini agar mereka mengerti." jelasku. Axel ingin meraih tanganku namun ia teringat bahwa kami sedang tidak berdua saja. Bisa menimbulkan kecurigaan jika dia melakukannya di depan para sugar baby-ku. Untunglah, dia teringat akan pintaku kemarin.

"Iya, nanti aku bantu jelaskan kepada mereka. Kamu sedih ya?" tanya lelaki itu lagi seolah mengerti dengan suasana hatiku. "Sedih tapi tak apa, ini demi masa depan kita." jawabku mulai memberanikan diri menoleh ke arah Axel.

"Ayo kita jalan berdua! Kamu mau es krim atau makan hot chicken? Em, atau pasta? Salad?" tawar lelaki itu, akhirnya membuatku bisa tersenyum lebar lagi. "Hot chicken! Aku rindu sekali hot chicken Nashville." aku terima dengan senang hati tawaran Axel tersebut.

"Nah, kita aja yang pergi berdua untuk membeli ayamnya sekalian jalan-jalan! Biar mereka di rumah dulu, tadi kalian sudah berkeliling kota kan?" tanya Axel mengusulkan hal tersebut padaku. Anak ini, memang tak berubah sejak dulu, ada saja akalnya untuk melarikan diri dari situasi.

"""""""""""""""""""""""""

Setelah melalui berbagai penolakan dari sugar baby yang ingin ikut bersama kami membeli makan malam yaitu Hot Chicken, akhirnya mereka mengikhlaskan aku pergi dan menikmati malam bersama Axel. Walau hanya sebentar, karena Axel berjanji akan membawaku kembali dalam waktu sejam. Kami telah berada di dalam mobil lamborghini milik Axel yang berjalan keluar dari perumahan kami.

SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang