YOU POV
"Ah, satu lagi, aku penasaran." pekik Axel setelah mengingat sesuatu. Aku pun menunggunya mengutarakan hal tersebut,
"Kamu berhubungan badan juga dengan mereka?" pertanyaan Axel itu mampu membuat sekujur tubuhku tegang karena merasa begitu ketakutan. Tanpa sadar, aku gigit bibir bawahku lalu menundukkan kepalaku untuk melihat tangan kami yang bertaut. Biar bagaimanapun aku harus jujur dengannya sebelum melangkah lebih jauh lagi.
"Iya, dengan mereka semua, ta-tapi aku selalu memeriksakan alat reproduksi ku dengan rutin kok dan kami juga menggunakan kondom saat melakukannya.." aku terbata-bata saat mengatakan itu. Tak sepenuhnya benar karena terkadang kami juga lupa menggunakan pengaman. Tak hanya bersama Jake saja, tetapi sugat babyku yang lain juga terkadang lupa memakainya.
Axel hanya diam hingga aku beranikan diri menatap lelaki itu balik. Dia tak menampilkan ekspresi apapun padaku, namun kekesalan tergambar jelas dari tatapan matanya.
"Mulai sekarang, kamu bisa melakukannya denganku. Kamu mengerti kan maksudku?" tanya Axel mengandung banyak arti bagiku. Nada bicaranya juga berubah menjadi lebih dingin dari sebelumnya setelah mengetahui kenyataan tersebut.
"Kamu marah?" tanyaku. Axel pun tersenyum manis padaku lalu menjawab, "Rasanya aku ingin sekali memukul mereka semua, tapi tak apa! Setelah ini, aku ingin kamu hentikan kebiasaan itu ya, tak baik bermain dengan banyak lelaki. Ini demi kebaikanmu juga." Bahkan, marahnya Axel itu masih bisa membuatnya tersenyum. Menambah perasaan bersalah dalam diriku.
"Iya, aku akan berusaha tapi mungkin tak secepat itu aku berubah. Inilah yang aku maksud, aku bukanlah orang baik yang seperti kamu bayangkan, Axel." ujarku.
Axel menganggukan kepalanya mengerti, "Memang susah mengubah kebiasaan seseorang, harus perlahan-lahan tapi yang penting keinginan itu sudah ada dalam dirimu. Aku akan terus mengawasimu, kamu bisa melakukannya denganku jika kamu ingin. Tak usah merasa canggung karena aku calon suamimu." aku anggukan kepalaku sebagai jawaban dari ucapannya. Axel cubit kedua pipiku dengan gemas lalu mengelusnya penuh kasih sayang.
"Yasudah, makan siang dulu sana. Aku mau balik ke rumah lagi, ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan. Sampai jumpa jam 7 nanti." pamit Axel, mengajakku keluar dari dalam kamarku. Aku pun mengantarnya sampai ke depan pintu rumahku dengan senyuman yang tak lekang di wajah kami. Membuat semua sugar baby-ku curiga.
"""""""""""""""""""""""""
Rumah Axel berada tak jauh dari rumahku. Masih dalam kompleks perumahan yang sama, namun rumah lelaki itu sudah mengalami banyak perombakan menjadi lebih modern dan luas. Axel terus menggandeng tanganku selama memasuki rumahnya menuju ruang makan untuk bertemu dengan ibu serta ayah kandungnya. Aku berikan salam hangat kepada orang tua Axel yang aku rindukan.
Dengan senyuman manis di wajahnya, ibu Axel pun datang menghampiriku lalu membawaku ke dalam pelukan hangat. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya, namun aku tentu tidak melupakan ibu Axel yang sangat baik padaku. Aku sering mengirimkan makanan atau barang-barang ke rumah Axel melalui adik kandungku sehingga hubunganku dengan keluarga tersebut tak sepenuhnya terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BABIES (ENHYPEN)
Fanfiction[🔞] Punya tujuh sugar baby bernama Heeseung, Jay, Sunghoon, Jake, Jungwon, Sunoo, dan Niki? Bagaimana bisa?!