CHAPTER 39: PEMBELAAN

524 39 6
                                    

YOU POV

"Nuna, wajah nuna kenapa? Kau memukul nuna juga hyung?!!" kesal Niki sukses menarik perhatian yang lain padaku. Jake yang awalnya pasrah oleh keadaan pun akhirnya bangkit dari duduknya dan memperhatikan wajahku dari kejauhan. Aku menundukkan kepalaku berusaha menutupi bekas yang Heeseung tinggalkan di wajahku namun hal itu malam memancing emosi Jake semakin menjadi-jadi. Tak hanya Jake, Jay, Sunghoon dan Sunoo pun semakin kesal dengan Heeseung yang hanya terus menatap benci ke arah Jake.

"Bukan, ini bek-"

"Berhenti membelanya nuna, kalau Heeseung hyung memang memukul nuna karena Jake, dia benar-benar keterlaluan!!" itu Sunghoon yang kesal dengan lelaki yang ia tahan tubuhnya. Jake pun berjalan mendekatiku, dia angkat wajahku agar melihat lebam yang Niki maksud bersama dengan Jay dan Sunoo. Detik itu juga mereka langsung mengumpati Heeseung dan berniat memukulnya secara beramai-ramai. Refleks, aku, Jungwon, Niki dan Sunghoon pun melerai mereka yang hampir melayangkan pukulan ke wajah Heeseung.

"Aku sudah mempercayakan nuna padamu hyung, lalu kenapa kau menyakitinya!! Kalian bahkan belum meni-" Jake membentak Heeseung penuh kekesalan sambil terus ditahan tubuhnya oleh Jungwon dan Jay agar tidak memukul Heeseung.

"Kau, gara-gara kau semua terjadi!! Brengsek, kau pikir aku tak bisa memukulmu hah?" mereka berdua pasti akan baku hantam jika tak ditahan oleh yang lainnya. Aku acak rambutku frustasi, "Heeseung mabuk, Jake. Dia tak sengaja memukul nuna tadi." aku berusaha menenangkan Jake yang terus meronta ingin melepaskan diri agar bisa memukul wajah Heeseung.

"Se-kesal kesalnya aku dengan siapapun, aku tak akan memukulnya walau dalam keadaan mabuk nuna. Itu tak bisa dijadikan alasan untuk memaklumi perbuatannya!! Heeseung hyung keterlaluan!" itu Sunoo yang langsung mendapat validasi dari Jake, Jay, Jungwon, Niki serta Sunghoon yang menahan Heeseung.

"Jay bantu aku membawa Heeseung hyung ke kamar samping. Kalian, obati wajah Jake dan nuna ya!" Takut keadaan di dalam ruangan ini semakin tak terkendali, Sunghoon menyuruh yang lain untuk mengobati wajah Jake sementara dirinya menenangkan Heeseung yang terus menatap kesal ke arah Jake. Setelah Heeseung keluar dari ruangan tersebut, Niki langsung mengunci pintu ruangan sedang Jake berjalan menghampiriku tanpa sepatah katapun.

"Gwenchana?" tanyaku setelah lelaki itu berdiri dalam jarak wajah yang cukup dekat denganku. "Harusnya aku yang bertanya seperti itu, nuna tak apa? Sakit ya? Tak apa, menangislah nuna." dengan penuh perhatian lelaki itu membawaku ke dalam pelukan hangatnya.

Tak ada yang berusaha menghentikan kami berdua. Detik itu juga tangisanku pecah sejadi-jadinya di dalam pelukan Jake. Hanya anak ini yang mengerti sisi lemah dalam diriku. Aku berusaha menyembunyikan sisi tersebut dari siapapun tapi tidak dengannya. Walau aku terus berusaha menjadi wanita yang kuat, sisi tersebut seolah memintaku untuk tidak menyembunyikan hal itu pada Jake.

"Nuna tak sengaja, sungguh. Nuna tak bisa mengendalikan pikiran nuna tentangmu Jake. Semua memang salah nuna dari awal, maaf karena telah melibatkanmu ya." lirihku dalam pelukan Jake. Lelaki itu hanya diam, tapi aku merasakan pelukannya semakin erat di tubuhku sampai Sunoo menghentikan kegiatan kami.

"Jake, wajahmu harus segera di obati, darahmu tak berhenti mengalir tuh, mengenai nuna." ucap Sunoo. Aku baru menyadari darah dari wajah Jake mengenai rambut puncak kepalaku. Dengan cepat lelaki itu lepaskan pelukan kami dan mendudukkan dirinya di sebuah kursi diikuti aku yang duduk di kursi yang lain.

Aku tunjukkan dimana letak kotak p3k dalam rumah ini, setelah Jungwon menemukannya, aku bantu Sunoo mengobati wajah Jake dengan membersihkan darahnya terlebih dahulu kemudian memberikan obat merah di luka wajahnya. Aku menyadari Jake terus menatapku penuh arti saat aku obati wajahnya. Lelaki itu tak meringis kesakitan seolah ia menahan semua rasa sakit itu untuk tidak membuatku khawatir.

SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang