YOU POV
Sembari menunggu kedatangan Jake, Jay dan Sunghoon, aku lanjutkan kegiatan masak ku bersama Sunoo, sedangkan Heeseung mengajak Niki dan Jungwon membereskan apartemen sisa kekacauan yang mereka buat semalam.
Mereka saling membagi tugas, ada yang membersihkan ruang tengah dan ada juga yang membersihkan kamar mandi. Mereka semua bahkan belum membersihkan diri dengan mandi pagi, karena setelah bagun dari tidur mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Nikinyang sibuk memainkan handphone miliknya, Jungwon yang sibuk bersenandung sambil memandang pemandangan dari balkon apartemenku, Heeseung yang sibuk buang air besar, sementara Sunoo sibuk membuat teh hangat untuk kami semua.
Setelah kami selesai dengan tugas masing-masing serta membersihkan diri, kami duduk di meja makan untuk menyantap makan siang hari ini. Aku dan Sunoo memasak ayam bumbu merah serta berbagai makanan pendamping lainnya.
Disela kegiatan makan kami, Jungwon dan Sunoo terus bertanya kepada Heeseung mengenai kabar bahagia yang ia sebutkan tadi. Mereka sangat penasaran dan tak sabar ingin mengetahuinya langsung. Namun, Heeseung begitu teguh dengan pendiriannya yang tak ingin memberitahu kabar bahagia itu sebelum semuanya berkumpul.
Terjadilah tebak-tebakan berhadiah di meja makan tersebut, yang seharusnya waktu makan hanya beberapa menit saja bisa sampai setengah jam untuk mereka bertiga. Aku dan Niki yang telah selesai makan pun hanya bisa melihat ke arah mereka dari sofa depan televisi, aku putar berita terkini dalam televisi tersebut sedangkan Niki berusaha dekat denganku dengan tidur di atas sofa itu, menggunakan pahaku sebagai bantalannya. Aku elus rambut hitam milik Niki, sesekali mencubit pipinya dengan lembut sebelum lelaki yang lebih manja darinya datang mengganggu kami.
"Nunaa~" Sunoo dudukkan diri di lantai tepat di antara kakiku yang Niki gunakan sebagai bantalannya, alhasil kepala keduanya pun berbenturan pelan. Perkelahian pun tidak dapat dihindarkan tetapi hanya perkelahin kecil, karena setelah itu keduanya saling tertawa dan duduk di lantai depan sofa, begitu pula Jungwon. Sementara Heeseung duduk di sebelahku sambil menawarkan es krim untukku, dengan senang hati aku menerima tawarannya.
Kami saling berbincang hingga tak lama Jake, Jay dan Sunghoon pun akhirnya datang.
"Anyyeonghaseyo~" sapa Sunghoon dan Jay secara bersamaan saat memasuki apartemenku. Namun perhatianku teralihkan pada seorang laki-laki muda yang berada di belakang Jake. Surainya berwarna hitam dengan tubuh tinggi semampai, walaupun wajahnya tertutupi masker berwarna putih tetapi aku tahu, lelaki itu sangatlah tampan.
Dengan malu-malu lelaki itu masuk ke apartemenku setelah Jake yang mengajaknya masuk.
"Siapa dia hyung?" tanya Jungwon pada Jake yang merujuk ke lelaki itu. Lelaki bersurai hitam itu pun membuka maskernya dan sekarang aku dapat melihat jelas wajah tampannya.
"Annyeonghaseyo." sapa lelaki itu dengan suara yang berat dan senyuman kaku. Sunoo yang paling kelihatan bingung pun mendekat ke arah lelaki itu.
"Nuna, ini temanku bernama Anton, seumuran dengan Niki dan dia sedang diusir dari rumah oleh orang tuanya. Bolehkah dia tinggal untuk sementara disini?" tanya Jake begitu santai sambil menampilkan ekspresi yang membuatku tidak tega. Begitu pula lelaki bernama Anton tersebut.
"Ne, nuna. Dia sudah berjanji tidak akan nakal, kami yang akan menjaganya." ujar Jay membantu Jake membujukku agar Anton diperbolehkan tinggal sementara waktu di apartemenku.
Aku hanya diam sambil memikirkan hal-hal rumit selain keberadaanya, bukan masalah biaya tapi penerimaan sugar baby yang sepertinya tak menyukai keberadaan Anton. Refleks, aku menoleh ke arah Heeseung berharap lelaki itu dapat membantu ku dalam pengambilan keputusan yang berat ini.
"Annyeonghaseyo, namaku Anton. Salam kenal nuna." Lelaki bernama Anton itu pun mengenalkan dirinya secara langsung padaku. Nah, ini yang aku inginkan! Kesopanan darinya untuk memperkenalkan diri secara langsung pada kami.
"Ikut nuna, Jake dan Anton!" ucapku yang meminta keduanya untuk mengikutiku, duduk di bangku yang berada di balkon kamarku. Aku ingin mengetahui dulu alasan Anton bisa diusir dari rumahnya, sebelum mengizinkan lelaki asing itu tinggal bersama kami.
"Jadi gini nuna-" Jake ingin menjelaskan tetapi aku ingin penjelasan itu langsung dari Anton.
"Anton saja yang berbicara, kamu kenapa bisa sampai diusir dari rumah?" tanyaku begitu tegas yang membuat Jake menundukkan kepalanya.
Aku tidak marah, namun terkadang aku harus bersikap tegas kepada para sugar baby-ku agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Sudah cukup banyak remaja laki-laki di rumah ini, membuatku pusing, dan sekarang kedatangan satu remaja lagi yang harus aku tanpung. Ditambah lagi alasannya yang membuatku sangat keberatan karena alasan diusir dari rumah menciptakan stigama yang negatif untuk lelaki itu.
"Aku baru saja pindah dari Amerika Serikat, ikut ayah kandungku yang menikah dengan ibu tiri dari Korea, ibu tiriku sangat tak menyukai kehadiranku, sehingga ia terus mencari kesalahanku untuk membuat ayahku kesal. Aku diusir karena meminta biaya les private yang harus dilakukan secara daring, nuna."
Tunggu, hanya karena meminta uang? Yang benar saja, bagaimana bisa orang tua sekejam itu pada anak kandungnya sendiri? Jangan bilang anak ini juga mau meminjam seratus padaku?!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BABIES (ENHYPEN)
Fanfic[🔞] Punya tujuh sugar baby bernama Heeseung, Jay, Sunghoon, Jake, Jungwon, Sunoo, dan Niki? Bagaimana bisa?!