CHAPTER 22: CEMBURU

1.1K 60 5
                                    

YOU POV

Aku lingkarkan tanganku di pundak Heeseung sembari menekan kepalanya agar semakin memperdalam ciumannya. Saling melumat dan mengigit bibir satu sama lain hingga bermain lidah dengan tangan Heeseung yang tidak tinggal diam, masuk ke dalam bajuku untuk mengelus perut hingga berhenti di kedua dadaku.

Desahan mengalun pelan saat ku rasakan tangan Heeseung yang memanjakan dadaku. Ciuman kami terasa sangat bergairah karena kami saling menyalurkan kerinduan setelah sekian lama tak bertemu. Namun, kegiatan nikmat kami tak bertahan lama berkat ketukan pintu di depan toilet ini. Aku lepaskan ciuman kami secara sepihak lalu menatap Heeseung terkejut.

"Siapa itu-"

"Permisi, masih lama kah? Perut saya sakit sekali.." Aku dan Heeseung pun menghembuskan napas kasar lalu merapikan penampilan kami yang berantakan berkat ciuman panas yang kami lakukan. Lelaki itu tentu saja kesal karena tidak jadi menuntaskan hasratnya bersamaku.

Sebelum keluar dari kamar mandi tersebut, aku sempatkan diri untuk buang air kecil lalu keluar bersama Heeseung dari kamar mandi tersebut. Dengan penuh kekesalan, Heeseung kembali ke tempat duduknya, begitu pula aku yang kembali dan mendapati perhatian Jake tertuju pada kami berdua.

Aku tertawa pelan dan setelah berhasil mendudukkan diri di tempatku, Jake bertanya, "Ish, nuna ngapain sama Heeseung hyung di toilet itu?" dengan sedikit berbisik.

Aku menoleh ke arahnya lalu mengenggam tangannya erat. "Tidak ada, kami tak melakukan apapun." jawabku, tak ada kebohongan dalam ucapanku tersebut karena kami memang tak sempat melakukan persetubuhan di sana.

Aku tak yakin, Heeseung bisa menahan hasratnya sampai kami tiba di Nashville atau tidak, aku yakin ia pasti akan mencari kesempatan di sela waktu senggang kami untuk melakukan itu. Aku sangat mengenal Heeseung yang tak bisa menahan hasratnya dalam waktu yang lama. Entahlah, yang penting aku bahagia setelah tahu lelaki itu akan kembali lagi padaku. 

Akhirnya, pesawat yang membawa kami pun mendarat dengan selamat di bandara ATL Atlanta. Estimasi waktu transit kami sebelum melanjutkan penerbangan selanjutnya adalah sejam. Setelah mengurus segala keperluan, aku dudukan diri di kursi tunggu sambil menyalakan handphone milikku. Ada belasan pesan masuk dari rekan kerjaku dan adik kandungku yang ternyata sudah pergi menuju Brazil dan menitipakan kunci rumah kami pada salah satu sahabatku.

Waktu masih  menunjukkan pukul enam sore, namun Sunoo dan Jake sudah merengek kelaparan sehingga kami sempatkan diri untuk makan malam terlebih dahulu di restoran yang berada di bandara tersebut.

Kami pesan makanan yang kami inginkan, lalu aku beri kabar salah satu sahabatku yang tinggal di Tennessee tentang kepulanganku ini. Sahabatku itu bernama Axel, kami berteman dekat sejak kecil hingga sekolah menengah atas sebelum akhirnya aku ikut kedua orang tuaku untuk kembali ke Korea. Axel yang akan menjemput kami di bandara sekaligus memberikan kunci rumah padaku. Hal tersebut belum aku beritahu ke siapapun, termasuk Jake yang terus menempel padaku akhir-akhir ini.

Setelah Axel membaca pesan dariku, ia langsung melakukan panggilan video untukku. Langsung aku angkat panggilan tersebut setelah memastikan semua sugar baby-ku sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. "Y/n, what's up? Sudah sampai di Atlanta ya?" Suara berat Axel sukses menarik perhatian seluruh sugar baby di sekitaranku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang