CHAPTER 12: NIAT BURUK

1.4K 87 6
                                    

Chapter sebelumnya sepi amat likenya, pada ga suka ya?

"""""""""

YOU POV

Waktu telah menunjukan pukul dua pagi, aku tak bisa tertidur dalam kondisi seperti ini sehingga aku putuskan untuk bangkit dari tempat tidur, mengambil jubah mandiku lalu keluar dari kamarku dengan langkah yang berat. Selangkanganku benar-benar terasa sakit terlebih lagi saat ku bawa berjalan seperti ini. Aku ingin membersihkan diri walaupun aku tahu waktu sudah sangat larut. Aku lihat ke ruang tengah apartemenku, Jake, Heeseung, Jay, Sunghoon dan Jungwon sudah terlelap tidur sedangkan Sunoo dan Anton terlihat masih terjaga dengan memainkan handphone milik mereka.

Aku berjalan tanpa kata memasuki kamar mandiku, menguncinya dari dalam agar tak diganggu oleh siapapun. Aku buka jubah mandiku dan melihat  pantulan diriku pada cermin di hadapanku. Terdapat banyak tanda baru di tubuhku yang dibuat oleh Niki. Lelaki itu seperti memiliki kepribadian ganda yang sangat bertolak belakang dari kepribadian aslinya. Aku juga tak menyangka, ia dapat menyembunyikan sisi liarnya itu dalam waktu yang lama.

Aku tak ingin berlama-lama karena udara sangatlah dingin, setelah aku membersihkan diri dan buang air kecil. Aku keringkan rambutku menggunakan hair dryer lalu keluar dari kamar mandi tersebut.

Suasana di ruang tengah lumayan gelap dan hanya lampu dapur yang menyala. Sekelebat aku melihat bayangan seorang laki-laki di dapur tersebut yang tak lain adalah Anton yang tengah mengaduk secangkir teh hangat di atas meja. Ia tersenyum ke arahku lalu berbisik, "Ini untuk nuna." ia memberikan secangkir teh hangat itu untukku. Aku pun tertawa pelan dan berjalan memasuki dapur.

"Makasih." aku mengambil pemberiannya itu. Aku bawa teh hangat tersebut untuk dinikmati di meja makan yang berbatasan langsung dengan ruang tengah apartemen ini. Walaupun keadaanya sedikit remang tapi aku tak ingin menyalakan lampunya. Anton pun ikut mendudukkan diri di kursi meja makan tepat di sampingku.

Aku menyeruput sedikit demi sedikit teh yang Anton buat. "Kok belum tidur?" tanyaku dengan sedikit berbisik pada Anton. "Aku tak bisa tidur, nuna." ujarnya.

"Memang biasa bergadang ya?" tanyaku lagi. Anton pun menggelengkan kepalanya lalu menjawab, "Tidak juga," begitu singkat namun aku masih ingin mengoreknya lebih dalam.

"Kamu sudah dikasih kasur dan bantal kan oleh Heeseung?" tanyaku lagi. Sebelum tidur, aku memang sudah meminta Heeseung memberikan kasur tipis dan bantal serta selimut untuk Anton.

"Sudah nuna." jawabnya.

Aku menyeruput lagi teh di hadapanku.

"Bolehkah aku bertanya, nuna?" tanya Anton sukses membuat jantungku berdegup kencang. Aku yakin pertanyaan yang akan ia lontarkan ini mengenai hubungan menyimpangku dengan para sugar baby-ku ini. "Silahkan." jawabku.

"Apa semua sugar baby harus bersetubuh dengan nuna?" Seolah semesta berhenti berputar untuk sejenak. Aku terkejut bukan main setelah mendengar pertanyaan Anton itu. Aku juga sadar Anton yang terus menoleh ke arahku seolah sedang mengawasiku dengan ekspresi dinginnya.

"Tidak, nuna tak pernah meminta mereka untuk bersetubuh dengan nuna. Nuna hanya meminta mereka untuk setia dan tidak berkencan dengan wanita lain. Jika mereka ingin melakukan hubungan seksual maka lakukanlah bersama nuna. Nuna juga akan memberikan hadiah setelah kami bercinta." jelasku. Anton menganggukkan kepalanya, seolah mengerti dengan maksud ucapanku.

"Apa nuna tak ingin menambah sugar baby lagi?" tanya Anton terkesan malu-malu. Aku tertawa pelan lalu menjawab, "Tidak untuk saat ini. Tujuh sugar baby saja sudah membuat nuna pusing." jawabku yang langsung merubah ekspresi di wajah Anton. Aku menyadari itu, sehingga aku terus tertawa seolah menggodanya.

"Wae?" tanyaku. Anton pun hanya menundukkan kepala dan tak menjawab pertanyaanku barusan.

Keheningan menyelimuti kami, aku fokus meminum tehku hingga habis. Setelah tak bersisa setetespun aku berniat bangkit dari dudukku sebelum sebuah tangan menghentikan niatku tersebut.

"Apa yang harus dilakukan seorang sugar baby nuna?" tanya Anton lagi. Aku pun menoleh ke arahnya.

"Tak susah, hanya temani nuna di jadwal kunjung yang telah ditetapkan. Hm, tidak boleh memiliki kekasih atau dekat dengan perempuan lain, tak boleh melakukan hubungan seksual dengan orang lain selain nuna. Menjaga kebersihan apartemen ini jika berkunjung lalu jika ingin minta sesuatu, harus dengan cara yang baik." jelas ku pada Anton yang begitu penasaran.

"Cara yang baik itu seperti apa nuna?" tanya Anton lagi.

"Dengan memintanya secara baik-baik. Ada saat uang nuna juga tidak terlalu banyak, nah jika nuna ada rejekinya maka akan nuna berikan. Jika tidak, mungkin akan nuna suruh menunggu selama beberapa hari. Ini jika mau menjadi sugar baby nuna yaa, tak tahu jika wanita lain. Banyak juga teman nuna yang memiliki sugar baby dan mengharuskan mereka tidur bersamanya." aku malah menceritakan tentang kisah itu pada Anton.

"Oh begitu.." gumam Anton. Aku pun tersenyum kaku padanya.

"Wae? Kamu mau menjadi sugar baby juga?" tanyaku to the point. Anton terlihat terkejut dengan pertanyaanku itu. Dia mengangguk ragu lalu berkata, "Pinginnya, tapi nuna sedang tak ingin menambah sugar baby lagi." astaga, benar saja apa yang telah aku duga.

"Kamu masih di bawah umur Anton. Nuna juga tak ingin merusakmu, sudah cukup nuna memiliki tujuh sugar baby." ujarku mencoba memberi pengertian untuk lelaki itu.

"Niki juga seumuran denganku dan nuna mau bercinta dengannya tadi. Kenapa aku tak bisa? Aku bahkan lebih memiliki banyak pengalaman darinya." tak dapat aku pungkiri, aku terkejut setelah mendengar perkataannya itu. Aku tak menyangka saja ia akan mengatakan itu padaku.

"Niki, sudah menjadi sugar baby nuna sejak lama Ton dan tadi, hm.." aku tak bisa menjawab pertanyaannya itu. Aku terdiam hingga merasakan pergelangan tanganku yang diremas oleh Anton dengan keras seiring wajahnya yang mendekat ke arahku.

"Aku mau menjadi sugar baby nuna, jika nuna tidak mau maka akan aku bongkar semua yang terjadi di rumah ini dan membuat karir nuna maupun Heeseung hyung hancur. Apa nuna mau Heeseung hyung tak jadi debut karena masa lalunya bersama nuna? Menjadi sugar baby seorang wanita muda?" ia berbisik di telingaku.

Sekarang aku sadar, kalau keputusan yang baru saja aku ambil tadi tidaklah baik. Aku belum mengenal Anton dengan baik dan aku tak menyangka kehadiran lelaki itu malah menjadi bom waktu untukku di masa mendatang. Tak seharusnya aku bersikap baik padanya.

"Lepaskan nuna! Apa maksudmu mengancam seperti itu?! Keluar dari apartemen ini!" aku kesal, sehingga mengatakan itu dengan sedikit berteriak.  Aku bangkit dari dudukku dan berniat meninggalkannya tetapi Anton malah menahan tubuhku ke tembok ruangan.

"Nuna mengusirku? Nuna yakin tak membutuhkan sugar baby sepertiku? Apa nuna mau karir dan nama baik nuna hancur dengan mudahnya? Apa nuna tega melihat Heeseung tak bisa menggapai cita-citanya? Aku keluar dari apartemen ini berarti nuna harus siap menanggung segala konsekuensinya." Ia mengatakan itu dengan nada yang imut namun mengancam. Sungguh, lelaki ini sangatlah gila! Saat dia berbalik ingin meninggalkan ku, detik itu juga aku tahan balik lelaki itu.

"Apa maumu? Uang? Berapa? Katakan saja?!" aku kesal setengah mati dengan lelaki manipulatif macam dia.

Dengan merasa tak bersalah, Anton menampilkan ekspresi gemas dan lemah lalu berkata, "Menjadi sugar baby nuna, itu saja. Aku bisa menemani nuna kapan saja, bahkan bisa menyetubuhi nuna lebih dari yang mereka lakukan!" ucap Anton yang mampu membuatku semakin naik pitam. Aku dorong tubuhnya agar tak semakin dekat denganku.

"Brengsek!" setelah mengatakan itu, aku pergi meninggalkan Anton yang tertawa gemas melihat sikapku yang dipenuhi rasa takut.

"Aku anggap itu sebagai jawaban 'Ya', nuna."

Aku terus menggumpat dalam hati karenanya. Sialan!! Bisa-bisanya Jake membawa lelaki sepertinya ke dalam rumah ini!!

TBC

SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang