YOU POV
Setelah permasalahan rokok Niki selesai, aku masuk ke dalam kamar tidurku. Ingin mengistirahatkan diri sebentar setelah melalui kegiatan yang padat dan berakhir menuntaskan nafsu bersama Sunoo. Lelaki imut yang tak ku sangka dapat bertahan lama dalam seks yang begitu nikmat tak tertahankan.
Sambil memperhatikan grafik saham di handphone milikku, aku ubah posisi tidurku menghadap ke samping untuk menyamankan diri. Tentu, pemasukanku tak hanya dari bekerja kantoran saja. Aku juga menginvestasikan sebagian duitku dalam bentuk saham dan investasi menguntungkan lainnya.
Setelah mataku mulai terasa berat, aku menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam kamarku. Ikut berbaring di atas kasurku lalu memeluk tubuhku dari belakang begitu erat. Lelaki itu adalah Heeseung karena aku dapat mengenalinya dari parfum yang ia gunakan.
"Nuna, sudah tidur kah?" bisik Heeseung, dengan sengaja membangunkan tidurku. Tangannya masuk ke dalam bajuku, lalu mengelus perutku dengan lembut yang mampu membuat pertahananku runtuh.
Aku tertawa pelan lalu membalikkan tubuhku untuk menghadap lelaki itu. Suasana di ruangan ini remang karena aku tak bisa tertidur dalam ruangan yang penuh cahaya. Bahkan dalam suasana remang seperti ini Heeseung masih saja terlihat mempesona.
Sugar baby yang lain akan tidur di ruang tamu selain sugar baby yang memiliki waktu kunjung malam ini, namun berhubung Heeseung yang lebih tua ketimbang sugar baby yang lain, ia bisa mengatur keadaan untuk memihak padanya. Seperti saat ini, Heeseung pasti berniat tidur disini bersamaku, hanya berdua.
Heeseung telah menggunakan baju tidurnya yang sengaja ia simpan di apartemenku, bahkan mereka juga punya lemari masing-masing yang berfungsi sebagai tempat menyimpan barang-barang mereka selama di apartemenku.
Aku pejamkan mataku saat Heeseung tak kunjung berbicara padaku dan hanya memandang wajahku dalam diam saja. Ia memang begitu, suka sekali memperhatikan seseorang yang menurutnya sangat menarik perhatiannya. Aku biasa melalui momen seperti ini sehingga berusaha aku masuki alam bawah sadarku lagi hingga,
"Nuna, aku keterima audisi." bisik Heeseung sukses menghilangkan kantuk yang aku rasakan. Aku buka mataku secara tiba-tiba untuk melihat kekhawatiran yang tergambar di wajah Heeseung. Tatapannya melemah seolah menunggu reaksiku atas kabar bahagia yang ia utarakan barusan.
"Syukurlah." ucapku dengan senyuman manis di wajahku. Tentu aku sangat mensyukuri hal itu karena menjadi idol merupakan keinginan Heeseung sedari dulu dan sekarang jalan menuju karir itu telah terbuka lebar untuknya.
Heeseung adalah anak tunggal dari keluarga kaya yang haus akan kasih sayang. Heeseung mengatakan bahwa ingin menjadi sugar babyku bukan semata-mata karena hanya ingin uangku, ia bahkan tak pernah meminta sepeserpun dariku dan malah sering sekali memberikan hadiah kepada kami.
Heeseung hanya butuh kasih sayang dan teman berbicara, itulah sebabnya ia senang sekali saat bertemu denganku dan semua sugar baby-ku. Ia memiliki hubungan yang baik dengan kami semua dan lelaki itu memang lelaki idaman semua gadis termasuk diriku sendiri.
"Nuna tak takut kehilangan aku?" tanya Heeseung yang tak akan pernah aku sangka akan terucap olehnya. Memancingkun tertawa pelan agar lelaki itu tak merasakan khawatir lagi.
"Takut kehilangan, itu pasti. Apalagi mereka susah sekali diatur dan hanya mau nurutnya denganmu. Tapi bukan hanya itu saja sih yang nuna takutkan, nuna juga takut kehilangan sosokmu yang dewasa, namun selalu menampilkan sisi menggemaskannya pada nuna." jujurku mampu membuat Heeseung tersenyum lagi, walaupun hanya senyuman pahit.
"Aku belum rela meninggalkan nuna dan mereka semua." ujar Heeseung dengan nada bicara yang sangat mewakili kesedihannya. Aku mengerti dengan apa yang ia rasakan itu, tetapi aku tak ingin menjadi penghalang masa depan semua sugar baby-ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BABIES (ENHYPEN)
Fanfic[🔞] Punya tujuh sugar baby bernama Heeseung, Jay, Sunghoon, Jake, Jungwon, Sunoo, dan Niki? Bagaimana bisa?!