CHAPTER 40: KEMBALI

510 43 12
                                    

YOU POV

Keesokan harinya..

Atensiku mengerjap perlahan seiring rasa sakit aku rasakan di wajah bagian kiri ku. Bayangan kekacauan yang terjadi semalam kembali terlintas dalam benakku, membuat perasaan tak enak semakin memenuhi sampai menghilangkan kantuk yang aku rasakan.

Aku ambil handphone milikku di atas nakas, melihat jam dari lockscreen handphone telah menunjukkan pukul enam pagi. Ada sebuah notifikasi pesan konfirmasi dari pemilik motorhome yang sengaja aku sewa untuk tiga hari mulai dari nanti malam khusus untuk merayakan ulang tahun Jay di besok hari.

Aku berencana mengajaknya bermalam dan menikmati perjalanan antar kota di Tennessee menggunakan motorhome tersebut. Namun, motor home itu tidak bisa diantar ke rumahku sehingga kami harus mengambilnya sendiri ke rumah pemilik motorhome yang berada cukup jauh dari rumahku.

Aku juga telah menyewa sebuah motor besar untuk membawa kami kesana. Namun, aku belum memberitahu siapapun termasuk Jay tentang rencana ku tersebut, walaupun keadaan saat ini sedang tidak memungkinkan kami berpergian, aku tak mungkin membatalkan rencana ini demi kepentingan bersama. Aku juga ingin menenangkan diriku sendiri dengan melakukan perjalanan yang panjang. Aku ingin menghabiskan malam dengan memandang langit di bawah guyuran bintang.

Aku bangkit dari tidurku, merenggangkan tubuhku terlebih dahulu sebelum membersihkan diri menggunakan air dingin. Berhubung saat ini sedang musim panas di Nashville, aku tak perlu repot-repot mengeringkan rambutku menggunakan hair dryer, cukup beraktifitas di luar ruangan saja sambil terus bergerak rambutku pasti akan kering dengan sendirinya.

Setelah penampilanku telah rapi dengan rambut yang masih sedikit basah, aku keluar dari kamarku. Suasana masih sangat sepi, aku putuskan untuk membersihkan rumah dan membuat sarapan untuk semua orang. Setelah selesai membuat french toast dengan buah-buahan, aku lanjutkan membuat susu untuk delapan orang termasuk diriku sendiri.

Waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi dan semua orang belum terbangun dari tidurnya, aku putuskan untuk membangunkan mereka dengan masuk ke dalam kamar Jake terlebih dahulu, aku buka gorden kamarnya agar matahari dapat masuk dan dengan sendirinya membangunkan anak-anak itu.

Baru aku ingin masuk ke kamar sebelah, Sunghoon yang baru selesai mandi pun mengejutkanku dari balik sebuah lorong. "Pagi nuna~" sapanya begitu pelan namun tetap membangkitkan semangat. Aku pun berbisik, "Tolong bangunkan yang lain, sarapan di bawah sudah siap yaa." dengan tetap menjaga jarak darinya.

Sunghoon menganggukan kepalanya, dia terlihat seperti ingin berbicara sesuatu tapi tertahan. Baru aku ingin meninggalkan lelaki itu ke lantai bawah, Sunghoon berkata, "Nuna, gwenchana?" tanya lelaki itu mengandung banyak arti. Aku mengangguk pelan lalu tersenyum ke arahnya, "Bagaimana keadaan Heeseung?" tanyaku sambil membuang tatapan darinya.

"Dia sudah menyadari kesalahannya. Semalaman dia menangis merutuki perbuatannya pada nuna lalu dia ketiduran sendiri karena kelelahan." jelas Sunghoon. Aku hembuskan napas kasar sambil menundukkan kepalaku.

"Biarkan saja dia beristirahat dulu." setelah mengatakan itu, aku langkahkan kakiku begitu saja turun menuju lantai utama diikuti Sunghoon di belakangku. Dia mengajakku berbincang hanya berdua di pinggir kolam renang sambil menikmati sinar mentari pagi.

"Dia egois padahal dia bukan satu-satunya sugar baby nuna." ujar Sunghoon. Aku menoleh ke arah Sunghoon yang memejamkan matanya sambil berbaring di kursi pantai.

"Maaf, nuna tak memikirkan perasaan kalian semua padahal nuna memiliki tujuh sugar baby." aku mengatakan itu sambil memejamkan mataku juga. Menikmati hembusan angin yang sangat menenangkan.

"Awalnya aku mendukungnya tapi setelah dia memukul nuna, aku jadi kesal dengannya!" ujar Sunghoon.

"Salah nuna juga sih semalam-"

SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang