Cahaya agung atas pengorbanan dan pengampunan, dunia cinta kasih yang tak ada batasan. Anca, sebuah rintangan hidup yang tak pernah usai hanya tinggal dinikmati. Kehidupan sempurna tak akan pernah ada, hanya di puji dalam kilatan cahaya. Maksud hati berikan luka, maksud hati inginkan bahagia kian berbalik. Pemikiran baik jalan tengahnya, hingga lenyap sedih gelisah.Peta bintang dalam gugusan langit, tanda kekal nan cerita abadi. Tertuang dalam sebuah tulisan sederhana bermakna tipis, elok dipandang mata. Dersik angin yang melambai tipis, eratkan mantel berbulunya.
Halaman istana malam ini begitu megah, tepat di malam bulan purnama yang menyala terang, akhirnya selesai ditulis satu kisah abadinya. Persembahan untuk orang yang dikasih, tanda sayang nan cinta yang membelenggu hati.
Gemerlapnya cahaya ditengah keramaian manusia, malam ini perayaan atas kelahiran cucu sang penguasa Tanah Cayapata. Sekaligus penobatan atas naiknya tahta putra mahkota yang digadang-gadang akan menjadi penguasa Tanah Cayapata yang baru.
Buncah kebahagiaan amat terasa dengan keluarga yang kian lengkap nan harmonis. Tak ada permintaan secara langsung, atau permohonan ampun secara gamblang. Kian mengalir layaknya sebuah air yang menuju kesucian. Kesadaran diri adalah kuncinya, ingin berbenah diri adalah jalannya.
“Owen.” Lari kecilnya kian ringan, peluk sang panglima di bawah langit yang berbintang. Sosok penting yang mengubah dunianya, tanda cinta yang tak ada habisnya.
“Lama sekali, aku menunggumu.” Bisikannya kian syahdu, Jagadhita eratkan pelukan lebih hangat pada tubuh mungil sang permaisuri. Lengan kokohnya yang menjadi cincin istimewa di pinggang kecil milik Owen kian mengerat.
“Kau bahagia?” Owen lepaskan dekapan hangatnya, dongakkan kepalanya untuk tatap sang panglima dengan mata berbinar.
“Lebih dari apapun, entah keberuntungan apa yang ku dapatkan di masa lalu. Aku bahagia, benar bahwa roda hidup akan berputar. Memaafkan tak sesakit ini, mengenalmu tak bisa kurencanakan. Kau bahagia?” Usap lembut sebelah pipi yang merona, Owen dengan keindahannya. Rasa ingin Jagadhita dekap sepanjang malam, hanya ingin nikmati tiap detik untuk berdua.
“Terimakasih telah memberikan kebahagiaan yang belum pernah aku dapatkan.” Jawaban yang tak pernah Owen duga, dia adalah kebahagiaannya. Jagadhita lebih berpengalaman dalam menempuh kerasnya kehidupan, jawabannya buat hal yang tak sembarangan.
Kecup bibir tipisnya, hanya kecupan singkat bermakna dalam. Berbagi kasih ditengah keramaian dan kebebasan tanpa rasa takut. Lihat lagi kebelakang ada begitu banyak tangis yang tiada akhir, lihat lagi ke depan ada senyum yang akan penuhi hari-harinya. Anggap sebuah penebusan atas tangis dimasa lalu.
“Kau tak ke depan?” Owen alihkan pandangannya, lihat bagaimana kokohnya sang keluarga yang bersiap memulai acara. Hanya dirinya yang tak berada disana, bahkan si bayi mungil Saga Ryu kini berada di dekapan sang ibunda Yasa.
“Tidak, aku ingin menikmati semuanya disini bersamamu. Menemani panglimaku, ayah telah memberi izin.” Si kecil kian berani, Jagadhita patut berbangga hati.
“Rakyat-rakyat sekalian dan para tamu undangan yang berbahagia. Terimakasih telah sempatkan diri dalam penobatan Raja Tanah Cayapata sekaligus hari perayaan lahirnya pangeran Tanah Cayapata.”
“Diliputi kebahagiaan adalah anugerah yang tak terkira. Kian usia yang bertambah hanya ingin nikmati masa tua. Rakyatku sekalian membutuhkan sosok penguasa yang lebih dapat diandalkan, dengan kekuatan serta kekuasaan yang lebih hebat demi terjaminnya kemakmuran. Sudah tertulis dalam sejarah Tanah Cayapata, keturunannya yang ke-IX akan ciptakan kedamaian serta kemajuan yang begitu pesat.” Riuh tepuk tangan dan sorakan kebahagiaan malam ini turut meramaikan, inginkan rakyat kemakmuran Tanah Cayapata berikan semuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/355523875-288-k74812.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HALSTEAD; JAYWON
Hayran KurguSang panglima tempur dengan kemenangan selalu berada ditangannya, bak sang garuda mencengkeram mangsanya. Dikaruniai wajah nan elok, si panjang akal anak emas dari penguasa tanah Cayapata. Disandingkan dengan si kecil hati manis berotak udang milik...