Protective Step Brother

249 19 3
                                    

Ai Di POV

Tepukan di wajahku memaksaku untuk membuka mata. Padahal beberapa saat lalu rasanya aku sudah putus asa. Percaya takkan ada orang yang akan datang menyelamatkanku.

Pria itu membuatku merasa duniaku telah berakhir. Dan meski pada akhirnya dunianya yang berakhir, tapi aku masih tak yakin akan bisa melalui semua ini dengan selamat.

"AI DI!! AI DI!!" seruan itu terdengar tapi aku tak bisa menyahutinya, "DIA DISINI... DIA BAIK-BAIK SAJA!

ITU BUKAN DARAHNYA!"

'Darah? Darah apa? Darah siapa?' batinku,

"Bungkus dia dengan selimut ini!

Dia pasti kedinginan..."

Ada dua suara, tidak... Tiga suara yang berbeda. Aku masih belum yakin mereka datang untuk menyelamatkanku.

Benda hangat dan lembut itu membungkusku bagai kepompong dan pria itu hendak mengangkatku. Namun aku berontak. Aku melawan. Aku mencakar dan menendangnya, tapi pria itu bergeming.

Aku bisa mendengar diriku berteriak histeris, namun dia masih menahan tubuhku sambil berbisik lembut di telingaku.

"Mei tse... Mei tse... Semuanya sudah berlalu. Takkan ada yang menyakitimu...

Aku takkan membiarkan siapapun menyakitimu!" janjinya.

Teriakan dan tangisan histeris masih terdengar.

'Apa itu suaraku?

Apa aku yang berteriak-teriak?'

"Ai Di, mei tse!

Aku takkan menyakitimu... Aku akan membawamu kembali pada Papamu..."

"Pa... Pa..."

Satu kata itu akhirnya membuat tangisku terhenti. Papa. Orang yang satu-satunya yang berarti dalam hidupku. Orang yang meski tak dekat denganku tapi memiliki pertalian darah denganku.

"Iya... Papamu... Dia mencarimu selama berhari-hari.

Dia menunggumu kembali, jadi kumohon Ai Di, kembalilah!" mohonnya dengan suara bergetar,

'Kembali? Kemana?

Tapi aku masih disini...'

Aku bisa merasakan pipiku yang basah. Bagaimana napasku terengah dan gemetar. Tubuhku berguncang karena tangisan.

"Sssh... Semuanya akan baik-baik saja... Percayalah padaku..."

"Tuan Ze Rui!

Kami menemukannya..."

"Bagaimana keadaannya?"

"Mati...

Mayatnya ada di halaman belakang. Nampaknya kehabisan darah... Kondisinya juga sangat mengenaskan..."

"Apa mungkin..."

"Bisa jadi... Yang jelas jika polisi melihat ini semua... Mereka akan menyelidikinya.

Aku ragu dia akan bisa lolos, meski kita bisa menggunakan alasan pembelaan diri, tapi sulit untuk menghindari lampu sorot..."

Cengkeraman di lenganku mengetat. Pria ini yang memelukku, dipanggil dengan nama Zhe Rui.

'Dimana aku pernah mendengar nama itu?' batinku,

"Cari siapapun yang terlibat dalam kejadian ini. Aku ingin mereka dimusnahkan.

Jangan biarkan satu saksi pun lolos..." kata Zhe Rui, "Harusnya mudah bagimu... Karena pria ini tak memiliki keluarga atau kehidupan sosial!"

"Baik!"

My Little Man (ChenYixAiDi Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang