Strong Emotion

196 20 1
                                    

Chen Yi POV

Setelah berhasil membuat Papa meninggalkan rumah selama beberapa waktu, aku langsung menatap Ai Di dengan tatapan tajam.

"Sampai dimana kita tadi?" tanyaku,

"Kau sengaja membuat Papa keluar membelikanmu sesuatu!" tuduhnya tak terima,

"Dui... Kalau tidak, bagaimana aku bisa menanyaimu tentang apa yang kutemukan di dalam lemarimu?" sahutku tanpa merasa bersalah,

"Itu bukan urusanmu!" serunya, masih berusaha mengelak,

"Itu fotoku..." tambahku dengan tenang,

"Itu hanya masa lalu..."

"Jadi benar aku adalah cinta pertamamu?" tanyaku, mendengar kata yang tak terucap dari pernyataannya,

"Tak perlu terlalu bangga akan hal itu. Itu sudah berlalu!" sahutnya menyilangkan tangan di depan tubuhnya dengan sikap defensive,

"Chen de ma?

Aku tak yakin..."

Tentu saja. Bersikap defensive adalah sistem pertahanan seseorang saat lawan mengatakan kebenaran yang tak ingin dia akui.

"Apa maksudmu kau tak yakin?"

"Aku tak yakin kau benar-benar telah melupakan itu...

Apa itu alasan kenapa kau tak mau menganggapku keluargamu? Karena kau masih mencintaiku?"

"Wo mei you ai ni!"

Meski dia bilang begitu aku tak begitu saja percaya. Karena bagiku, hanya ini penjelasan yang masuk akal.

Ai Di membenci fakta bahwa aku menjadi Kakaknya karena diam-diam dia masih mencintaiku.

Tep... Tep...

"Kemarilah!" kataku, sembari menepuk tempat kosong di tepi tempat tidurku,

"Wo bu yao!"

"Fan Ai Di!

Kubilang mendekatlah kemari!" ulangku penuh penekanan.

Ai Di nampak seperti mau kabur. Tapi akhirnya dia berjalan mendekati ranjangku, meski tak ke tempat yang kuinginkan.

Tanganku menyambar tangannya dan aku menariknya hingga dia jatuh terduduk di atas ranjang.

"Dui bu qi..." kataku, saat dia hendak bangkit,

"Kenapa meminta maaf?" tanyanya,

"Karena meninggalkanmu sendiri disini...

Karena membuatmu patah hati...

Karena membuatmu mengira aku tak menginginkanmu..."

"Wo dui bu qi ni...

Aku yang seharusnya minta maaf..."

"Wei?"

"Karena sudah jatuh cinta pada Kakakku?!" jawabnya ragu, membuatku terkekeh pelan,

"Seperti yang kau bilang sebelumnya. Wo bu tse ni de Gege, dui ma?

Jadi kau tak melakukan kesalahan apapun..."

Ai Di hanya duduk diam dan menatap tangannya.

"Bisakah kita berhenti marahan?" pintaku,

"Wo mei you..." katanya, namun dia mendongak dan menatapku seolah dia terkejut, "Tien xia... Jadi kau sering pulang terlambat dan menghindariku karena kau kira aku marah padamu?"

My Little Man (ChenYixAiDi Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang