Dark Area Of His Heart

157 12 0
                                    

Chen Yi POV

Aku mendengar bagaimana Ding Wei menghubungi pegawai Ai Di melalui intercom di kamar itu. Aku juga mengirim kontak Dokter keluarga kami padanya dan meminta pria itu menjelaskan kejadiannya.

Aku melirik pria yang tergeletak di lantai dengan acuh, lalu meraup tubuh Ai Di dalam pelukanku dan membawanya pergi dari kamar itu.

"Ge... Kau akan membawanya pulang?" tanya Ding Wei,

"Aku tak ingin Papa melihat keadaannya saat ini... Aku akan mencari kamar VIP lain yang kosong.

Kau urus dulu kekacauan ini... Aku akan menemuimu saat aku berhasil menenangkan Ai Di..."

"Hao de..."

Seseorang membuka pintu ruangan dan saat melihatku menggendong atasannya pria itu terdiam sembari menahan pintu dalam keadaan terbuka.

"Bantu Ding Wei mengurus ini!

Jangan biarkan hal ini sampai diketahui orang luar!" kataku padanya,

"Baik Tuan!"

"Tien xia! Bisa kau carikan ruangan VIP yang kosong?"

"Tang ren ke yi...

Sebelah sini!"

Selama itu Ai Di hanya diam sembari membenamkan wajahnya di lekuk bahuku. Tak peduli apapun yang kulakukan, dia tak mau melepaskan pelukannya di tubuhku.

Seolah tak ingin aku menjauh darinya.

"Silahkan!" kata pria itu sembari membukakan pintu untuk kami.

Aku sedikit kagum saat pria itu sama sekali tak mempertanyakan perintahku atau situasi yang terjadi di dalam sana. Dia hanya memasang ekspresi datar dan senyum tipis di bibirnya.

"Xie Xie..."

Setelah memberi hormat, pria itu pun meninggalkan kami sendiri.

Huft...

"Ai Di... Dia sudah pergi... Kau mau turun?" tanyaku.

Dia hanya diam tak menjawab.

Saat aku hendak menurunkannya di sofa, Ai Di justru mempererat pelukannya di tengkukku dan menolak untuk turun.

"Hei... Mei tse de... Semuanya baik-baik saja, chen de!"

Ai Di menggeleng cepat sembari mencengkeram bahan kemejaku.

'Hao de...'

Aku memutuskan untuk duduk di sofa dengan Ai Di duduk menyamping di pangkuanku. Tanganku masih membelai punggungnya perlahan, berusaha membuatnya lebih tenang.

"Paling tidak, tolong biarkan aku melihat luka di tanganmu..." kataku mencoba membujuknya,

"..."

"Ai Di!" aku menyebut namanya dengan sedikit lebih tegas saat dia masih mengacuhkanku,

Greb...

Huft...

"Jika kau tak mau aku melihat lukamu, aku akan membawamu pulang sekarang dan membiarkan Papa memeriksanya!" ancamku.

Rupanya ancaman itu berhasil karena akhirnya dia melonggarkan pelukannya dan menurunkan tangan kirinya, meski dia masih menyembunyikan wajahnya di bahuku.

Benar dugaanku, tangannya terluka, tapi untungnya tak terlalu dalam.

"Aku harus mengobatinya..." sahutku kemudian,

My Little Man (ChenYixAiDi Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang