Bloody Hand

205 21 0
                                    

Chen Yi POV

Kedua bocah itu berpelukan di taman. Salah satunya menangis tersedu-sedu dalam pelukan yang lain.

Bocah yang lebih tua berusaha menghiburnya. Dia ingin menghentikan tangis yang lebih muda karena melihatnya menangis membuat hatinya terasa hancur.

Kedua bocah itu memiliki keluarga yang tak sempurna dan keadaan membuat mereka hanya memiliki satu sama lain untuk menghibur hati dan saling menguatkan.

"Sudah jangan menangis Ai Di! Sebagai ganti Ibumu, aku akan selalu bersamamu.

Saat kau membutuhkanku, aku akan ada disana untukmu!"

Kedua bocah itu adalah aku dan Ai Di.

Shlep...

Aku terbangun dengan kesiap pelan. Rupanya aku tertidur saat berbaring di karpet. Lampu bahkan belum kembali menyala.

'Aish... Nampaknya aku memang melupakan hal yang sangat penting...' batinku.

Janjiku pada Ai Di 5 tahun silam. Aku baru berumur 17 tahun dan Ai Di baru berulang tahun yang ke 13 tahun. Aku berjanji akan selalu bersamanya. Aku berjanji akan ada disana setiap kali dia membutuhkanku.

'Dan aku tak menepati janjiku... Dengan pergi dari sini dan meninggalkannya sendiri...'

Dan kini... Bocah itu telah tumbuh menjadi pria muda yang berbaring di sofa sembari menatap keluar jendela.

"Kau tak bisa tidur?" tanyaku,

"Kau mendengkur..." gumamnya,

"Benarkah?

Maaf..."

"Mei tse... Aku juga tak mengantuk..."

Kesunyian kembali menyelubungi ruangan itu. Dan aku hanya bisa melirik sosok Ai Di yang berbaring diam.

"Ai Di..." panggilku,

"Hmm?"

"Dui bu qi..." ujarku pelan,

"Wei tse ma?"

Glek...

"Karena aku telah pergi..." ungkapku akhirnya,

"..."

"Aku dengar tentang penculikanmu... Kudengar itu terjadi tak lama setelah aku pergi. Maaf aku tak segera kembali...

Aku tak tahu. Ayah tak mengatakannya padaku..." kataku,

"Itu tidak penting!" sahutnya datar,

"Kau salah! Itu penting!" seruku sembari bangkit duduk, "Aku merasa marah saat tahu tak ada yang memberitahuku tentang hal itu!"

"Kau juga tak bisa melakukan apapun. Kita hanya anak-anak!"

Huft...

Aku tak bisa menahan diri untuk tak merasa sedih. Ai Di benar tentu saja, saat itu aku masih berumur 18 tahun.

'Memangnya apa yang bisa dilakukan bocah berusia 18 tahun?!' batinku ketus,

"Apa kau juga memanggilku?" tanyaku pelan,

"Hm?"

"Dalam mimpimu..." jelasku, "Kau memanggil Papa dan Mamamu...

Apa saat itu kau juga memanggilku?"

"Aku tak ingat..." kata Ai Di datar,

"Maaf...

Meski aku telah berjanji akan selalu ada untukmu..."

My Little Man (ChenYixAiDi Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang