꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 02⋯🧸ᵎ❞꒱

183 23 2
                                    

Mencintai seseorang yang tidak begitu mampu untuk di miliki merupakan hal yang lumrah terjadi, tidak setiap manusia memiliki keberuntungan dalam percintaan, contohnya adalah Bae menjadi kandidat dari salah satu orang yang tidak beruntung tersebut.

Memandang dalam diam seorang pemuda yang tengah bertanding basket membuat gadis remaja itu merekahkan senyuman yang sempat dia coba untuk tahan. Pemuda itu, merupakan cinta pertamanya dari awal pemuda itu pindah saat ia berada di kelas 3 SMP dan jadi alasan mengapa Bae rela jadi tim basket putri meski gadis itu tak suka olah-raga.

Namanya adalah Ricky Sheng, Bae mengenal pemuda itu sejak dia mengompol di bangku kelas 4 SD. Cinta monyet yang hilang saat Bae mencintai seseorang di SMP lalu kembali lagi padanya dan Bae masih bertahan diam-diam menyukai pemuda itu selama ini.

"Seandainya aja gua Yoon-a, gak akan gua mikir berkali lipat buat deketin Ricky" Gumam Bae sembari mulai bertopang dagu dengan sikut yang ditaruhnya pada lutut yang sengaja Bae naikkan keatas kursi di lapangan indoor tersebut.

"Kenapa emangnya?"

Sebuah suara berhasil membuat Bae terlonjak, gadis itu menoleh dengan cepat hanya untuk menemukan Sullyoon dengan soft drink di tangannya, melemparkan senyum tanpa dosa kepada sang sahabat.

"Permisi kek, kaki lo melayang apa?" Bae ngedumel sembari meraih soft drink yang memang dia titipkan untuk dibelikan tadi kepada Sullyoon.

"Dih, kamu nya aja yang terlalu fokus sama Ricky, kenapa gak jujur aja sih sama dia?" Jawab Sullyoon sembari terkekeh ringan melihat semburat muncul pada pipi Bae, kekehan yang menyembunyikan suatu perasaan yang mustahil tersampaikan.

"Bicit, lagian gua bukan tipe dia" Bae meminum soft drink nya sembari menghela nafas, kembali fokus pada pencetakan poin dari Ricky.

Mata bulat Bae berhenti memandangi sang pujaan kala seorang gadis berlari kearah pemuda itu untuk memeluknya sebagai sambutan dan perayaan kecil atas poin yang membawa tim pemuda tersebut ke kemenangan.

Sullyoon memperhatikan bagaimana manik yang semula berbinar itu meredup dalam patah hati nya, Bae tersenyum namun sorotnya menyedihkan.

"Gua harus sekelas Wonyoung dulu Yoon kalo mau deketin spek Ricky, tinggi, cantik, anak cheers leader, pokoknya spek idol Korea deh"

Sullyoon mendelik, "Ngomong apa sih kamu, kalo dia mandang fisik kamu ya artinya dia cinta tubuh kamu bukan jiwa kamu. Kalo cinta nya cuman ke fisik berarti cintanya cuman akan bertahan sampe dia nemuin lebih dari yang dia miliki"

Bae memandang gadis yang lebih tua beberapa bulan darinya itu dengan sedikit kekehan, Sullyoon baru saja ngedumel dengan ekspresi kesalnya. Bagaimana alisnya menukik tajam dan bibir yang mengerucut lucu. Bae jadi tak bisa menahan tawanya terlalu lama.

"Apa sih gini aja lucu" Dia mengusap telapak tangannya pada wajah Sullyoon membuat gadis itu menjerit ringan dan menahan pergelangan tangan Bae menggunakan kedua tangan.

"Iiih aku serius!!" Rengek Sullyoon yang membuat gelak tawa Bae seketika pecah.

"Yoon lo begitu malah makin gemes tahu gak-ANJING SAKIT SEOL YOON-A!" Bae menjerit, menarik perhatian sekitar namun gadis itu tidak perduli karena yang terpenting adalah cara melepaskan tangannya dari gigitan gigi kecil gadis didepannya yang tengah menatapnya kesal.

"GUA TRAKTIR ES KRIM DEH"

"Deal" Ujar Sullyoon setelah melepaskan gigitannya, dia melirik ke arah bekas yang di timbulkan gigi nya pada kulit putih Bae yang langsung menarik tangannya untuk dia usap.

Untung cantik, Bae menghela nafasnya dan kemudian menyadari jika kini keduanya tengah jadi pusat perhatian. Bae menatap sangar orang-orang itu. "Ngapa? Gak pernah di gigit cewek cakep kaya Yoon-a ha?!"

Seluruh pandang itu dengan cepat mencari hal lain untuk dilihat, entah kebawah, keatas, kesamping, kemanapun asal tidak memandang Bae si Beast nya MIXXSCHOOL saja.

Sullyoon hanya tertawa ringan melihat hal itu, Sullyoon tidak suka jadi pusat perhatian. Gadis pemalu itu merasa aman dengan tingkah Bae yang sangat urak-urak an jadi tidak perlu heran mengapa Sullyoon betah sekali dengan gadis cantik itu.

***

Ice cream di sore hari bersama Bae merupakan hal yang sempurna untuk Sullyoon menghabiskan waktu, ia dengan senang hati mengayunkan ayunan nya pelan dengan es krim di tangan dan tangan satunya memegang rantai ayunan.

Bae di sampingnya menyandarkan kepala pada rantai ayunan sembari memandang lurus ke depan. Merasa bosan Bae menoleh kearah Sullyoon yang tengah tersenyum tipis dengan rambut yang diikat nya tinggi terbawa angin dan sesekali menghalangi paras cantiknya.

"Lo kalo senyum cantik banget ya, pantes banyak yang suka" Bae nyeletuk seenak jidatnya yang membuat Sullyoon otomatis menghentikan ayunan nya, gadis itu menoleh dengan cepat kearah Bae.

"Menurut kamu aku cantik?" Tanya Sullyoon dengan mata yang membulat lucu.

"Orang buta juga tahu lo itu cantik yoon, gak cuman muka tapi hati lo"

Sullyoon menahan senyuman nya, ia melengos kan wajahnya yang bersemburat malu kearah lain mencoba untuk tidak bertemu pandang dengan Bae.

Sullyoon segera memasukan bagian atas es cream nya kedalam mulut kecilnya untuk meredamkan panas pada kedua pipinya akibat pujian polos dari Bae, ah sialan sudah Sullyoon bilang kan momen ini sangat sempurna untuk Sullyoon.

Sullyoon melompat dari duduknya diatas ayunan, menyatukan kedua tangan di belakang tubuh. Gadis itu sedikit menolehkan kepalanya ke bahu untuk menatap Bae.

Pada posisi ini Bae tercengang dengan bagaimana gadis itu nampak begitu sempurna dengan semburat oranye membiasi sosoknya, mulut putri dari Bae Suzy itu langsung sedikit terbuka menampakan ekspresi konyol yang tidak disadarinya.

"Ayo pulang" Gadis Seol yang merona dibawah senja itu menyodorkan salah satu tangannya, menyadarkan Bae dari aksi konyol nya tersebut.

Bae meraih tangan Sullyoon lalu tertawa kecil, bisa-bisanya dirinya tanpa sadar terpesona dengan kecantikan gadis lainnya. Mungkin Bae sudah gila.

"Ya udah, ayo" Gadis cantik yang memiliki visual Bae Suzy itu langsung melangkah mengikuti Sullyoon yang berjalan di depannya dengan tangan yang bertautan dengan miliknya.

Sore itu, Bae menemukan jika Sullyoon adalah perempuan paling cantik yang pernah di lihatnya, sosok yang membuatnya iri namun kagum pada waktu bersamaan.

Bagaimana Bae bisa membenci gadis itu jikalau Sullyoon mampu memiliki visual dan hati semanis malaikat. Ah lagi-lagi Bae melanturkan gadis ini.

Bae menunduk, menyembunyikan senyumannya lalu menatap langit dengan pandangan memuja.

Aahhh sungguh sore yang indah.

***

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang