Kebahagiaan.
Sebenarnya apa makna bahagia yang sebenarnya Bae rasakan selama hidupnya? Mungkin Bae hanya akan menjawab Seol Yoon-A adalah pembawa sumber bahagianya.
Hidup Bae sangat menyedihkan sebelum ia bertemu Sullyoon, entah bagaimana jadinya jika Bae tidak pernah bertemu Sullyoon sore itu kala Sullyoon diganggu oleh para bocah yang lebih dewasa.
Hidupnya memang tidak sepenuhnya bahagia namun hadirnya Seol Yoon-A membawa makna tersendiri untuknya. Seol Yoon-A memang malaikat yang tuhan bawa untuknya.
Tersenyum kecil kala pikirannya teralihkan menuju kenyataan saat mendengar rengekan Sullyoon karena Haewon telah menaruh sepotong mentimun kedalam bekal Sullyoon. Gadis itu membenci timun karena menurut nya rasanya aneh dan Bae akan jadi maniak timun untuk gadis itu.
Tanpa pikir panjang, sumpit Bae menjepit potongan timun tersebut dan memasukannya kedalam mulut, mengunyahnya dalam diam saat Sullyoon menatapnya dengan mata bulat lucunya.
"Tuh Bae aja makan masa Lo gak suka timun sih" Ujar Haewon, mengomentari Sullyoon yang memang kurang menyukai sayuran berwarna hijau tersebut.
"Ih rasanya aneh" Gadis Seol itu membela diri, menatap kesal kearah Haewon yang tengah meledeknya.
Hari itu, Hari pertama mereka memasuki sekolah sebelum ujian kenaikan kelas di adakan. Waktu istirahat digunakannya, Sullyoon, Haewon dan juga Lily makan siang di halaman belakang sekolah.
Double date? Mungkin bisa dibilang seperti itu. Ini semua merupakan ide Haewon sebelumnya dan akhirnya terealisasikan dengan sempurna karena suasana taman yang sepi akibat semua orang memilih untuk berdesakan di kantin.
"Udah jangan di isengin terus Sully nya" Lily menarik kerah baju kekasihnya dan menariknya dengan mudah kebelakang seperti tengah menghardik anak kucing.
Ajaibnya Haewon menurut tanpa penolakan yang mampu membuat Bae tercengang karena menurutnya ini pertama kali Bae melihat seseorang dapat mengendalikan Haewon dan segala tingkah menyebalkannya.
Namun meski sudah dipisah, Haewon tetap bersikap jahil dengan memasukan mentimun kedalam bekal Sullyoon yang akan dibalas rengekan tidak senang dan dihadiahi tawa oleh Haewon lalu berakhir dengan Bae yang akan memakan potongan mentimun tersebut.
"Kamu keliatan suka sama mentimun" Ujar Lily saat melihat Bae memakan timun di bekal Sullyoon dengan santainya. Bae yang tengah mengunyah nampak balas menatap Lily lantas menelan makanannya.
"Tempat sampah nya Yoon-A, apapun yang gak dia suka bakal gua habisin kak" Jawab Bae yang membuat Lily tersenyum penuh arti kearahnya.
"Kaya Haewon" Lily menatap Haewon, lantas terkekeh dengan gemas melihat tatapan protes Haewon. "Dia juga pilih-pilih makanan jadi aku yang ngabisin sisa yang gak bisa masuk lambung dia"
Bae tertawa kecil mendengarnya. "Kak Lily kalem banget kaya Yoon-A sedangkan pasangannya bentukan setan kaya gua sama Haewon"
"Kan saling melengkapi namanya juga, jadi kalo seandainya Lo pergi gua bisa tuh melengkapi Sullyoon" Haewon menyahut, tidak berpikir panjang saat mengatakan hal itu namun entah mengapa dahi Bae mengerut tidak senang.
"Maksudnya gua mati gitu?" Tanya Bae sembari mendelik, tatapan yang dibayangkan Bae dan Sullyoon jelas membuat Haewon yang semula menunduk memakan makanannya langsung mengangkat kepalanya.
"Gak ada gak selalu bermakna kematian goblok" Jawab Haewon, ia lantas menunjuk Bae dengan sumpitnya. "Sama kaya kak Lily yang bakal ke Aussie buat lanjutin sekolahnya. Semuanya bisa aja berakhir, entah Sullyoon atau Lo yang bakal mengatakan perpisahan pertama kali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Beast
FanfictionBae mengambil lolipop yang di buang bocah SMP tadi dan mendekati Sullyoon yang nampak terpaku kearahnya, Bae tentu saja malu di pandang oleh bocah secantik Sullyoon apalagi dalam keadaan meler ingus seperti sekarang ini. "Ini lolipop kamu" Bae mengu...