꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 16⋯🧸ᵎ❞

193 29 5
                                    

Sudah hampir 2 jam Sullyoon tidak kembali, hal itu tentu membuat Bae merasa bosan dan diabaikan oleh gadis cantik dari keluarga Seol tersebut. Bae yang bosan pun mendongak menatap dedaunan rimbun yang menutup sinar matahari supaya tidak menyengat langsung kepala ber helaian pendeknya.

Pembicaraannya dengan Sunwoo sudah berakhir 30 menit lalu, pemuda itu telah pamit sedari tadi karena masih ada hal yang harus di lakukan nya.

Mendengar cerita Sunwoo, Bae sebenarnya sudah memaafkan pemuda itu sejak lama, berdamai dengan dirinya yang sudah tidak suci.

Bae memang kecewa, marah dan tetap menyalahkan Sunwoo namun ia tetap sadar, semuanya juga bukanlah salah Sunwoo sepenuhnya. Dia dan Sunwoo berada di posisi sama dan dirugikan dengan kadar yang hampir sama.

Berdasarkan cerita Sunwoo, Bae menyadari kesendirian nya dari kecil yang menyebabkan Sunwoo terlena oleh Eric hingga mau melakukan apapun untuk perasaan kasih palsu yang dipercayai. Menyedihkan namun tak di pungkiri jika Bae pun sama.

Hidup hanya dengan kasih dari pengasuh tentu membuat Bae haus akan kasih sayang dan cinta, maka saat ia berfikir Sunwoo mencintainya tanpa pikir panjang ia buta untuk melihat jika dirinya diperdaya.

Keduanya punya kisah yang sama meski Bae merasa lebih terpuruk karena sesuatu yang seharusnya di jaga nya telah terenggut dengan cara yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dunia itu kejam, begitupun pandang mata orang lain yang setelah keributan kemarin menatap Sunwoo merendahkan. Bae tadi memperhatikan saat Sunwoo melewati beberapa siswa dan siswi dia mendapat banyak cemoohan dan juga tatapan kurang bersahabat. Tidak ada sedikitpun simpati yang membuat Bae merasa bersalah atas pandangan orang-orang pada pemuda itu.

Bayangan Sunwoo kini telah berganti di benak Bae menjadi nona muda keluarga Seol dengan segala kesempurnaannya yang begitu dipuja. Senyumannya, bentuk tubuhnya, sikapnya. Semuanya begitu sempurna di mata Bae.

Saat ingatan itu berputar dari masa ia memandang Sullyoon kecil hingga ciuman tanpa sengaja terulang kembali di benaknya, Bae enggan menyembunyikan senyuman pada bibirnya dengan pipi yang bersemu merah.

Siapa sangka dirinya bisa nekat mencium Sullyoon?

Permukaan kotak susu yang basah dan dingin berhasil menarik perhatian Bae kembali ke kenyataan, gadis cantik itu langsung saja menoleh hanya untuk menemukan wajah manis Sullyoon yang nampak kebingungan dengan tangan yang memegang tanghulu strawberry bersama sekotak susu coklat yang tadi di tempelkan ke pipi Bae.

Bae menatapnya, entah kenapa tatapan gadis itu sangat hangat dan menenangkan menembus netra Sullyoon, si cantik yang ditatap sedemikian rupanya itu hanya dapat mengernyit semakin bingung dengan sikap gadis cantik itu.

"Kamu kenapa liatin aku segitunya?" Tanya Sullyoon dengan bibir yang mencebik kesal. Merasa sedikit salah tingkat karena diberi tatapan sedemikian rupa oleh Bae.

"Gak papa, sayang banget kalo pemandangan secantik ini di abaikan" Jawab Bae yang membuat kedua mata Sullyoon mengerjap, tak lama pipi si cantik merona dengan hebatnya secara berkala dan pemandangan itu sukses membuat Bae gemas.

Bae mencubit pipi Sullyoon yang nampak memerah, gadis itu nampak menjauhkan wajahnya dengan kesal.

"Iiih kamu" Sullyoon tidak bisa menolak tangan Bae karena tangannya penuh dengan susu dan Tanghulu jadi dirinya hanya bisa merengek yang membuat Bae merasa semakin gemas dengan Sullyoon.

Sullyoom mendengus, dirinya menggigit ujung gula tanghulu dan menariknya hingga strawberry utuh itu terlepas dari tusukannya. Sullyoon nampak kebingungan karena tangannya penuh.

Bae tersenyum kecil, entah otaknya memang sedang pintar atau emang lagi error, berfikiran jika Sullyoon mungkin tengah memberikan kode kepadanya mengingat sebenarnya gadis itu bisa saja menaruh kotak susu dan meraih strawberry besar itu dengan tangannya yang awalnya memegang susu.

Jadi dengan gerakan yang berhasil membuat Sullyoon melebarkan kedua netranya, tangan kurus Bae memegang  dagu Sullyoom untuk ia tarik menoleh kearahnya. Wajah Bae sedikit miring saat ia bawa mendekat guna menggigit strawberry besar yang ujungnya digigit oleh Sullyoon.

Bibir mereka sekilas bertemu karena kejadian itu cukup cepat. Wajah shock Sullyoon jadi pemandangan menggelikan yang cukup menarik. Tak lama mulut Sullyoon terbuka dan.

Puk

Strawberry yang semula Sullyoon gigit jatuh mengenaskan, air wajah Sullyoon benar-benar terlihat terkejut karena. HELL NO BAGAIMANA PERASAANMU SAAT DICIUM ORANG YANG KAU SUKAI?? Ya meski sentuhannya tidak sengaja tapi termasuk nya ciuman kan?

"Heh, Yoon-A" Bae yang panik melihat wajah Sullyoon yang kini benar-benar merah bukan hanya pada bagian pipi dan telinga tentu langsung saja panik.

Dirinya menepuk-nepuk pelan pipi Sullyoon yang masih terpaku, suhu panas dari wajah Sullyoon benar-benar membuat Bae terkejut hingga.

Brukhh

Sullyoon jatuh pingsan yang membuat Bae panik, dirinya dengan cepat mendekati tubuh Sullyoon. Panik membuatnya melupakan rasa sakit pada kakinya bahkan putri dari Bae Suzy itu bisa dengan mudah menggendong bridal Sullyoon dan membawanya berlari menuju ruang kesehatan.

Sedangkan itu dia orang yang tengah mengintip dibalik dinding nampak memundurkan punggung mereka dan saling menatap, Haewon yang melipat tangannya dengan kernyitan dahi halus nampak menggeleng kecil.

Lily didepannya juga nampak sedikit terdiam untuk berpikir entah memikirkan apa. "Jadi kaki Bae itu beneran sakit apa sakit-sakitan"

"Pertanyaan aku juga sama" Kali ini Kyujin yang berdiri diantara pasangan ini dengan gaya yang sama nampak mengutarakan isi pikirannya.

"Gua pikir cinta itu cuman bisa bikin lupa diri, ternyata bikin lupa kalo lagi sakit juga" Haewon berhenti dari berpikirnya yang membuat urat disekitar dahinya mencuat seolah sedang berpikir keras.

Menurut logikanya, mustahil Bae yang kakinya sakit bisa berlari seperti kuda sembari membawa tubuh tinggi Sullyoon.

"Namanya bucin, kaya kamu pas kita jatuh dari motor padahal dahi kamu berdarah sempat-sempatnya khawatirin aku" Lily nampak tersenyum menatap Haewon yang nampak menatapnya.

Haewon mendengus mencoba untuk tidak salah tingkah dengan ucapan Lily, sedangkan Kyujin yang berada diantara dua sejoli itu nampak tersenyum tabah. Menyesali tindakannya untuk ikut menguntit Sullyoon dan Bae.

'Duh tahu gini aku ngapain ikutan sih , kan jadi nyamuk' Batin terzolimi dari seorang Jang Kyujin.

***

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang