꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 13⋯🧸ᵎ❞

161 23 3
                                    

Terbangun tengah malam merupakan kebiasaan Bae karena gadis itu akan merasa haus kala jam menunjukan hampir menyentuh jam 1 pagi, mengernyitkan dahinya kala matanya terpaksa bangun. Remang menyapa indera penglihatan si cantik kala dirinya menemukan ruangan yang tak begitu terang dengan hanya penerangan dari lampu tidur dari atas nakas.

Pergerakannya tak begitu leluasa karena sesuatu menindih lengannya yang membuat Bae mengalihkan perhatiannya kepada sosok yang tengah meringkuk dengan menjadikan tangan Bae sebagai bantalan.

Wajah manis dan polos tanpa make up itu begitu cantik, bahkan meski cahaya tak begitu terang namun kecantikannya tak pernah terhalang dan hal itu membuat Bae terpaku. Terpesona dengan bagaimana bulu mata lentik itu menutup dan bibir merah muda si cantik terlihat setengah terbuka.

Bae bahkan lupa dengan tangannya yang pegal tatkala dihadapkan Sullyoon yang tertidur nyaman. Ini bukan pertama kali mereka tidur bersama namun sekarang ada getaran yang terasa berbeda, Bae tak bisa menjabarkan bagaimana ia tak bisa berkedip dengan penampakan bidadari di lengannya ini.

Tangan nya pun tak mampu ditahan untuk tidak menyibakkan anak rambut Sullyoon, mengusap pipi si cantik lembut yang membuat pergerakan terganggu dari si gadis, bibirnya mengerucut dengan erangan yang lucu membuat Bae tak bisa menahan senyuman.

"Cantik" Gumamnya setengah berbisik, begitu memuja apa yang tersaji didepan matanya.

"Nah kan Lo stress cuman baru di cuekin Sullyoon aja, yakin gak ada perasaan?

Bae tiba-tiba termenung, kata-kata Haewon langsung terngiang tanpa diminta di pikiran Bae membuat gadis itu lamat memandang si cantik yang masih terlelap.

Memastikan bagaimana jantungnya berdetak begitu cepat, mengeluarkan perasaan was-was jika Sullyoon bisa mendengarnya, bagaimana perasaan gugup dan kikuk menguasai si gadis Bae tatkala si cantik bergerak karena gangguan dari tangan Bae yang terus mengusap pipi halusnya.

Sial, kapan terakhir kali Bae merasakan perasaan seperti ini?

"Ini beneran gua ada rasa sama Lo?" Monolog Bae yang tentu tak berbalas selain nafas teratur dari sang gadis yang menggelitik kulit bagian dada Bae yang hanya mengenakan crop top. "Gua bukan lesbi Yoon, tapi gua gak bisa terus Denial kalo gua emang nyaman sama Lo"

Bae tersenyum, biarlah malam ini harga diri Bae jatuh, biarkan hanya malam yang mendengar jika pada akhirnya seorang Bae jinsol mengakui jika dirinya.

Telah terperangkap pada pesona seorang Seol Yoon-A.

***

Pagi hari, Bae terbangun dengan perasaan lebih baik. Begitupun rasa sakit pada tubuhnya hampir hilang mungkin jika dia bergerak secara tiba-tiba rasa sakitnya akan terasa. Saat Bae terbangun pemandangan yang dilihatnya adalah Sullyoon yang tengah memakai jas OSIS nya.

Mematut diri dengan polesan natural yang selalu nampak cantik untuk si gadis Seol. Ah Bae ingat. Hari ini festival sekolah dan Bae yakin dirinya mungkin saja sudah dikeluarkan dari tim setelah kejadian pertengkarannya dengan Sunwoo.

Sullyoon yang mendengar derit ranjang saat Bae mendudukkan diri di kasur langsung menoleh, dirinya segera menghampiri Bae dan duduk di tepian kasurnya.

"Gimana keadaan kamu?" Tanya Sullyoon memastikan kondisi Bae, masih merasa khawatir dengan si gadis berambut pendek di hadapannya.

"Gua baik-baik aja, lebih baik bahkan" Jawab Bae sembari tersenyum kecil, Sullyoon menghembuskan nafasnya dengan lega.

"Kamu mau ikut ke festival?" Tanya Sullyoon yang membuat Bae berpikir sebentar, dia tidak yakin tapi juga merasa tidak enak jika harus berada di rumah Sullyoon seharian.

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang