꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 12⋯🧸ᵎ❞

181 29 3
                                    

Hari itu turun hujan cukup deras semenjak pagi tiba. bagaimana awan hitam di langit tak henti memuntahkan air dengan derasnya seolah melarang siapapun untuk keluar dari huniannya masing-masing. Dingin dari suhu yang semakin menurun membuat siapapun mengeratkan jas mereka yang terpasang dengan paksa karena hari ini bukanlah weekend.

Di Rumah keluarga Seol, Sullyoon memutuskan untuk tidak sekolah, dirinya tetap menjaga Bae yang dia minta tinggal di rumah keluarga Seol.

setelah dokter memeriksa putri Bae Suzy itu dan mengatakan jika kaki sang gadis mengalami cedera karena diinjak Sunwoo kemarin. Sullyoon jadi begitu mengkhawatirkan Bae untuk tinggal sendirian bagaimanapun juga Bae bisa saja jatuh dari tangga karena alasan tertentu saat kakinya tidak bisa digunakan berjalan dengan normal.

Mengingat kembali kejadian itu cukup membuat Sullyoon terkejut, mengetahui fakta jika Bae selama ini dekat dengan orang yang pernah mencelakainya sungguh membuat kepala Sullyoon pening menanyakan alasannya.

Menyelesaikan acara menuangkan bubur ke dalam mangkuk, Sullyoon mulai menyiapkan air minum juga dan ditaruh berdampingan diatas nampan dan mulai melepaskan apronnya untuk dia bawa nampak tersebut ke lantai atas.

Di ruang tengah Tzuyu nampak tersenyum melihat tingkah putri semata wayangnya tersebut, Sana yang saat itu memilih bekerja dari rumah pun hanya bisa menggeleng ringan melihat tingkah istrinya yang begitu senang melihat Sullyoon perhatian kepada Bae.

"Kamu sepertinya suka banget liat Sullyoon ngurus Jinsol-ie" Ujar Sana yang membuat Tzuyu tertawa kecil.

"Lucu aja, berasa liat Sully ngurusin istrinya. Bangga banget aku liatnya " Jawab Tzuyu mengalihkan pandangan pada Sana yang fokus pada laptopnya. Si cantik yang kalem ini hanya menggeleng kecil.

Mengusap surai istrinya dengan satu tangan saat kepala si cantik bersandar pada bahunya, namun Sana pun tak menampiknya apalagi saat ia bisa melihat bagaimana telatennya Sullyoon mengurus Bae.

Waduh lampu hijau dari mertua nih Bae.

***

"Jisol-ie" Sullyoon membuka pintu kamar dengan hati-hati, menahan nampan dengan satu tangan. Berusaha menyeimbangkannya di pergelangan.

Pintu terbuka menampakan kamar yang dipenuhi warna soft yang manis, soft blue dan pink adalah warna yang memenuhi kamar Sullyoon termasuk dekorasinya.

Bae yang terbiasa di kamarnya yang memiliki nuansa merah dan hitam tentu tidak begitu terbiasa namun mengetahui jika ini kamar Sullyoon yang dipenuhi aroma manis strawberry si cantik bagaimana mungkin Bae bisa menolaknya benarkan?

Melihat Sullyoon datang mengalihkan tatapan Bae pada sang gadis setelah sibuk membaca sebuah novel yang memang lumayan banyak di rak buku khusus milik Sullyoon di kamarnya.

Bae membantu menerima nampan saat Sullyoon duduk di tepian kasur, menatap si cantik yang nampak masih cantik dengan polesan make up ringan dan pakaian casual yang memamerkan perutnya.

Heol, apalah Bae yang selalu berusaha terlihat feminim dengan gaun-gaun sialan yang tidak mempengaruhi apapun, ia tetap terlihat tampan dari pada cantik ataupun manis seperti Sullyoon yang hanya mengenakan pakaian seadanya saja sudah terlihat sempurna. Jika Bae tilik dirinya dan Sullyoon memang jauh berbeda.

Sullyoon yang feminim memang cocok dengan title the beauty disekolah dan dirinya yang selalu bergaya galak dan dianggap kejam tidak heran dipanggil sebagai the beast.

"Hei, kok melamun? Ayo dimakan" Sullyoon mengambil kembali nampan dan menaruhnya diatas meja. Menatap Bae yang langsung sadar kembali ke kenyataan.

Bae meringis, kenapa dia sering sekali melamun secara tidak sadar didepan Sullyoon? Bahkan otaknya dengan tidak sopan mengagumi proporsi tubuh dan wajah Sullyoon.

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang