꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 10⋯🧸ᵎ❞

159 28 3
                                    

Keributan siang itu benar-benar tak bisa di elakkan, entah masalah apa yang terjadi di lapangan sekolah kala itu hingga begitu menarik perhatian seluruh orang yang berada di lingkup sekolah. Orang-orang berkerumun dengan bisik-bisik kuat yang bercampur dengan yang lainnya.

Situasi riuh yang membuat Sullyoon terkejut, gadis cantik itu mencoba mencari celah melihat ada apa dibalik kerumunan siswa dan siswi tersebut namun nihil ia tak dapat menemukan apapun yang dapat menjawab rasa penasarannya.

Lily disampingnya nampak ikut khawatir dengan Sullyoon yang masih mencari tahu dimana keberadaan Bae saat ini, hingga Haewon hadir menghampiri mereka dari kerumunan itu. Menghampiri Lily, Sullyoon dan juga Kyujin.

"Ikut gua" Haewon meraih tangan Sullyoon, wajahnya nampak serius saat Sullyoon tersentak untuk ikut bersamanya.

"MINGGIR ANJING!"

Kerumunan itu nampak merenggang, berhenti ribut hanya untuk melihat Haewon yang membelah kerumunan. Entah bagaimana namun orang-orang itu otomatis membukakan jalan untuk si gadis  yang membawa Sullyoon beserta Kyujin dan Lily dibelakangnya.

Hingga lah mereka berada dibarisan depan, Sullyoon melihat jika Bae tengah berseteru tajam. Kondisinya cukup berantakan dengan sudut bibir yang terluka dan darah segar turun menuju dagu.

Keadaan Sunwoo tentu lebih baik karena pemuda itu adalah seorang laki-laki sedangkan Bae adalah perempuan, perbedaan kekuatan mereka sangat nampak apalagi keadaan Bae seolah mengiyakannya juga.

"GUA KATA JAUHI YOON-A BAJINGAN?!" Bae menjerit dengan penuh rasa marah, menatap tajam Sunwoo yang mengusap pipinya sendiri karena beberapa saat lalu baru menerima pukulan dari tangan halus Bae.

"Kenapa? Lo masih gamon dari gua?" Sunwoo menaikan sudut bibirnya, menatap meremehkan Bae yang mengepalkan tangannya emosi.

"Gamon? Sama orang yang jadiin gua taruhan pas masih Minor? Dan buat gua di-" Bae tak melanjutkan perkataanya lagi, gadis itu bergetar mengingat masa kelam yang sudah berusaha di lupakannya.

"Gua gak akan biarin Yoon-a jadi korban Lo selanjutnya, gak akan pernah!" Bae menggeleng kecil dengan mata menatap tajam pemuda tersebut.

"Gua udah suka Sullyoon dari SMP, tapi Lo malah suka sama gua dan akhirnya confess kan? Gua cuman manfaatin Lo buat deketin Sullyoon tapi gak bisa jadi gua buang Lo ke bawah kasur orang lain" Sunwoo tertawa dengan sarkas. "Gak salah kan kalo gua taruhan pakr badan perawan Lo dulu?"

Sullyoon tahu, sangat tahu mengenai cerita itu namun dia tak menyangka kekasih yang Bae ceritakan adalah Sunwoo di masa lalu. Bae terlihat sangat marah dengan pertanyaan retoris dari mulut sang pria. Bae segera mendekati Sunwoo dengan rencana untuk memukulnya namun dengan cepat Sunwoo menahan tangan Bae dan mendorongnya hingga tersungkur.

"JINSOL-IE!" Sullyoon menjerit dengan panik, tanpa pikir panjang berlari mendekati Bae namun sialnya seseorang menahan tangan Sullyoon untuk mendekat.

Itu Younghoon.

"Biar gua urus Sunwoo, di sana bahaya buat Lo sekarang" Ujar Younghoon membuat Sullyoon mengangguk kecil.

Pria dengan wajah manis itu mendekati Sunwoo yang baru saja menginjak kaki Bae dengan kuat. Menarik Sunwoo mundur dibantu oleh beberapa OSIS lainnya yang dari awal sedikit takut untuk ikut campur.

Sunwoo yang ditarik mundur baru membuat Sullyoon memutuskan untuk berlari mendekati Bae. Bersimpuh di lapangan saat melihat keadaan sahabatnya itu.

Sunwoo yang awalnya memberontak berhenti, tidak menyangka jika Sullyoon akan hadir diantara mereka. Seolah menyadari situasi, Sunwoo menoleh dan melihat banyak siswa dan siswi mengerubunginya dan hal itu membuat Sunwoo berdecak.

Bisa-bisanya dia menarik perhatian bahkan Sullyoon juga ada disana. Mendengar semua perkataan bajingannya dimasa lalu terhadap Bae.

Sullyoon memindahkan kepala Bae pada pahanya, menahan tangis saat melihat kondisi Bae yang sangat menyedihkan. Bae cukup sadar hanya saja dengan semua rasa sakit ditubuhnya gadis itu tak mampu bergerak.

Ia hanya tersenyum melihat wajah cantik yang beberapa hari ini begitu sulit ditemuinya. "Kemana aja? Harus banget gua luka baru Lo dateng?"

Sullyoon menggeleng, memejamkan matanya menghalau air mata dengan erat. "Maaf, maafin Yoon-a"

Bae terkekeh disela rasa sakitnya, untuk sementara melihat Sullyoon membuatnya mati rasa pada bagian tubuhnya yang terluka dan memar akibat bertengkar dengan Sunwoo.

"Lo cantik Yoon" Gumam Bae mengusap pipi Sullyoon yang baru saja dilewati oleh air mata si cantik.

Haewon yang ada dibelakangnya memutar mata jijik, berbeda dengan Lily dan Kyujin yang memandangnya dengan perasaan hangat dan ingin menjerit seolah baru melihat adegan paling romantis di dunia.

"Gembelnya nanti aja nyet sekarang kita ke UKS" Haewon dengan tangan perasaan menarik tangan Bae yang mengusap pipi Sullyoon. Memaksa termuda untuk berdiri meski di selingi jeritan oleh gadis Bae itu.

"Sakit! Pelan-pelan ngapa sih??" Tanya Bae saat tangannya kini berada di bahu Haewon. Tertua hendak memapah Bae karena salah satu kaki Bae tadi di injak oleh Sunwoo.

"Bacot Lo godain Sullyoon bisa masa jalan gak bisa? Mulut lu juga sakit gak usah banyak komen" Haewon melotot membuat Bae ciut. Gadis cantik itu akhirnya hanya bisa menurut saat dipapah Haewon bersama Kyujin.

Sullyoon hanya memandang punggung ketiganya dengan perasaan campur aduk lantas menoleh kearah Sunwoo yang tengah dimarahi oleh Younghoon.

Lily yang melihatnya menarik Sullyoon untuk mendekat. Gadis Seol itu menurut hanya untuk melihat Sunwoo yang kemudian meliriknya sebelum memilih untuk mengalihkan pandangannya.

"Gua tahu, gua menyedihkan" Gumam Sunwoo yang membuat Sullyoon mengangguk. Gadis itu nampak tengah merangkai katanya didalam pikir.

"Aku tahu kejadian itu tapi aku gak pernah tahu kalo yang Jinsol-ie maksud adalah kakak" Gumam Sullyoon yang membuat Sunwoo menunduk. "Aku menunggu penjelasan kakak, kapanpun kakak mau berbagi"

Younghoon menghela nafas, menyentuh bahu Sullyoon. "Lo gak mau maki dia kah?"

Sullyoon menggeleng kecil. "Aku gak tahu cerita aslinya dari pihak kak Sunwoo, aku gak bisa menuduh dulu"

Sunwoo mengangkat kepala, memandang terkejut kearah Sullyoon. Lihatlah seberapa malaikat gadis ini padahal di masa lalu Sunwoo sudah menghancurkan sahabatnya.

"Ya Udah Lo susul Bae, bilang sama dia gua jenguk nya kapan-kapan aja" Younghoon tersenyum kearah Sullyoon, sangat tipis saat dirinya malah menyuruh Sullyoon untuk menyusul Bae.

"Ya udah kak, aku duluan ya sama kak Lily" Sullyoon memandang Younghoon lalu menatap Sunwoo dengan tatapan yang begitu menyedihkan di mata Sunwoo.

Gadis itu kemudian berlari menarik tangan Lily karena kerumunan juga sudah bubar semenjak Bae dibawa pergi oleh Haewon tadi.

Sunwoo menatap punggung Sullyoon, rasa yang ada di hatinya terasa campur aduk kala mendapati Sullyoon masih bersikap baik terhadapnya.

Younghoon mengikuti pandangan Sunwoo lalu tertawa mengejek. "Karma Lo di masa lalu udah terjadi tahu gak"

"Maksud Lo?" Tanya Sunwoo mengalihkan pandangan kearah Younghoon.

"Cewek yang Lu rusak itu, dicintai oleh cewek yang paling Lo cintai"

Sunwoo terdiam mencoba mencerna perkataan Younghoon, butuh waktu lama untuk menyadarinya namun Sunwoo menggeleng. Mencoba denial dengan segala jawaban di otaknya.

"Ya, mereka teman yang dekat"

***

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang