꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 25⋯🧸ᵎ❞꒱

96 14 3
                                    

Gerimis pagi itu turun membasahi bumi, genangannya sisa derasnya hujan tadi malam membawa udara dingin menusuk kulit bahkan menembus jaket untuk menghantarkan rasa tajam yang mampu membuat bulu halus berdiri seketika. Beberapa orang keluar dengan jas hujan dan ada pula yang berjalan dengan lindungan payung sederhana membelah jalanan menuju halte terdekat.

Begitupun Sullyoon, gadis cantik putri dari Tzuyu dan Sana itu berdiri di halte bus sembari memegang payung yang telah di tutup. Gadis itu tak berani duduk di kursi halte karena takut basah dan kotor menempel pada rok sekolahnya jadi si cantik hanya berdiri menanti bis namun tetap menjaga jarak dari jalan karena khawatir bus akan mencipratkan air saat berhenti nanti.

Suasana halte agak ramai dengan orang - orang yang berniat berangkat sekolah dan bekerja. Sullyoon tetap terlihat berbeda dari orang-orang itu. Namun ada satu hal yang membuat beberapa teman sekolahnya kebingungan saat melihat Sullyoon berdiri sendiri di halte dalam artian tanpa Bae Jinsol bersamanya. Apakah sepasang sahabat yang baru menjadi kekasih itu tengah bertengkar?

Sullyoon menghela nafas, alasannya adalah karena Bae mengirimkan pesan kepadanya jika gadis itu diantar Suzy sekolah sedangkan Sullyoon tidak bisa mengendarai mobil ataupun motor sedangkan orang tuanya belum pulang dari trip nya alhasil disinilah Sullyoon, berdiri sendiri dengan sendu.

Ia cukup mengerti jika Suzy tengah memberi jarak diantara dirinya dan Bae, perpisahan yang Sullyoon takutkan hingga hampir semalaman tidak bisa tidur benar-benar menunggunya, benarkan?

Apakah Sullyoon berani menghadapi perpisahan itu?

"Woy"

Sebuah tepukan halus dengan suara yang agak cempreng menyapa indera pendengaran Sullyoon, membuat gadis Seol itu kembali pada kenyataan. Tolehan kepala dengan helaian panjang di ikat tinggi itu dibawa kearah bahu kanan nya yang di tepuk si pelaku.

Haewon tersenyum kearahnya, senyuman menenangkan khas dari gadis Oh yang menyandang status sebagai kekasih dibalik panggung Lily itu mengedikan dagunya ke arah bus yang entah sejak kapan terparkir di depan halte.

"Makasih"Ujar Sullyoon sembari mengusap tengkuknya sedikit kikuk, dia sampai tidak sadar melamun selama itu di halte untung saja Haewon mengingatkannya jika tidak entah bagaimana Sullyoon nanti, mungkin dia akan terlambat ujian karena ketinggalan bus.

Bukan jawaban yang Sullyoon dapat tapi tarikan tangan pada pergelangan tangannya oleh Haewon yang langsung membawanya menaiki bus. Gadis cantik dengan rambut pendek itu membawa Sullyoon untuk duduk di kursi belakang dan membiarkan Sullyoon mengambil duduk di pinggir jendela. Sullyoon hanya mengikuti apa yang Haewon lakukan bahkan saat Haewon memasangkan earphone ber kabel ke telinganya. Sebuah lagu dinyalakan dari smartphone Haewon.

Lagu Sorry I Love you dari boy grup Stray kids mengalun di sebelah telinganya dengan sisi earphone lain berada di telinga Haewon, mata gadis itu tertutup membuat Sullyoon mau tak mau menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, menatap ke jendela pemandangan di luar sana.

"Ada masalah apa Lo sama Bae?" Suara Haewon terdengar setengah berbisik namun telinga Sullyoon cukup tajam untuk mendengar ucapan Haewon.

Sullyoon tidak menoleh, meski sekilas ia terkejut dengan pertanyaan yang keluar dari bibir mengkilat khas Haewon. "Masalah restu"

Haewon menaikan sudut bibirnya, dia perlahan menyandarkan kepalanya pada bahu tinggi Sullyoon, Sullyoon memilih untuk membiarkan Haewon menyamankan diri di bahunya.

"Dunia emang suka banget main-main ya? Dia juga gak restui gua sama kak Lily" Ujar Haewon yang membuat Sullyoon memandang sendu kaca jendela bus yang menempel beberapa tetes air dan kemudian berkumpul jatuh membentuk anak sungai kecil.

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang