Hari itu langit terlihat cerah dengan warna biru mendominasi langit dan awan tipis berlalu-lalang dengan perlahan ikut meramaikan lautan biru diatas sana. Pemandangan yang apik dan menenangkan namun tidak begitu menyenangkan untuk Sullyoon kala matanya menangkap siluet Bae menaiki motor memasuki gerbang sekolah, dengan seseorang duduk di boncengannya.
Itu adalah Jiwoo, Sullyoon tahu gadis dengan pipi bulat tersebut memang dekat dengan Bae karena satu ekstrakurikuler namun rasanya cukup menyebalkan untuk terus di tatap. Sullyoon yang kebagian harus berjaga gerbang bersama Lily dan Kyujin nampak melengos padahal bel akan segera berbunyi. Orang yang pertama menyadari dirinya yang memilih pergi adalah Kyujin jadi gadis berkucir dua manis ini langsung saja berlari kecil guna menahan tangan Sullyoon.
"Kak, kemana?" Tanya Kyujin memandang Sullyoon yang nampak menghentikan langkahnya, Sullyoon memandang adik tingkatnya itu lantas menggelengkan kepalanya.
"Nanti aku balik lagi, ada yang ketingalan di ruang pengurus" Jawab Sullyoon, beralasan sebenarnya. Dia hanya ingin menghindari Bae yang lagi-lagi terlihat biasa saja saat Sullyoon tak bersamanya.
Gadis itu berbalik saat tangannya telah di lepas oleh Kyujin, dia menunduk sambil melangkah dan mulai memikirkan. Sepertinya memang hanya hatinya yang hancur dan gelisah saat tak bersama Bae. Gadis itu menggeleng samar lantas segera berlari kecil meninggalkan sepasang mata yang menatapnya menjauh dengan perasaan terluka.
Haewon secara sengaja melangkahkan kakinya mengikuti Sullyoon, gadis manis yang sedikit kurang tumbuh tinggi yang sempat terpaku di dekat gerbang lantas langsung mengikuti sang gadis Seol tanpa diminta oleh siapapun. Perasaanya sedikit khawatir dengan keadaan sang gadis.
Haewon mengikuti gadis itu yang melangkah menuju toilet, memasukinya tanpa menyadari jika sedari tadi ada orang lain yang mengikuti langkahnya dan saat Haewon menyusul masuk. Kesunyian menyapanya dan membuat Haewon mengernyit.
"Perasaan gua tadi ngikutin Sullyoon deh, apa setan ya?" Gumam Haewon dengan kening yang berkerut halus, gadis manis itu lantas segera mendekati wastafel untuk mencuci tangannya sebelum sebuah isakan menghentikan langkahnya.
Gadis itu menoleh kearah pintu toilet yang dia yakini sebagai asal suara, namun saat ia hendak membuka pintu tersebut nampaknya terkunci dari dalam, jadi Haewon berinisiatif mengetuk. "Sul, lo gak papa didalam?"
Tak ada jawaban, namun Haewon yakin gadis itu masih didalam jadi dirinya mencoba mengetuk sekali lagi. "Seol Yoona, Lo baik-baik aja kan?"
Keheningan lagi-lagi menyapanya, hal itu jelas membuat Haewon khawatir, ia siap untuk mendobrak pintu itu namun sebelum hal tersebut bisa terwujud. Sebuah sahutan sudah lebih dulu mengurungkan niatannya.
"Aku baik-baik aja" Suara itu terdengar ditahan, sedikit bergetar. "Aku butuh waktu sendiri, boleh?"
Haewon nampak menghela nafas, dia tidak begitu dekat dengan Sullyoon dan biasanya juga cukup cuek jika ada orang yang menangis didepannya. Haewon akan lebih senang menertawakan mereka namun untuk Sullyoon kasusnya berbeda. Gadis itu sepertinya memiliki nasib percintaan yang sama sepertinya. Kandas disaat semua terasa baik-baik saja
"Oke, gua tunggu diluar toilet supaya gak ada yang ganggu" Haewon menatap pintu toilet lantas segera menghela nafas berat. "Tolong jangan tahan tangisan Lo, gua pergi"
Langkah itu masih terdengar di telinga Sullyoon, ia membekap mulutnya supaya tidak mengeluarkan sedikitpun suara dengan air mata yang masih menganak pinak, suara pintu toilet yang memang berderit terdengar menandakan seseorang baru menutupnya, atau mungkin membukanya? Sullyoon tidak tahu. Dia enggan mencari tahu.
Gadis itu tetap di posisi itu selama beberapa saat, bertanya-tanya apakah masih ada orang di dalam toilet. Namun karena hanya kesunyian yang menyambutnya pada akhirnya yang ia tahan meledak, gadis itu menangis dengan meraung menepuk dada nya yang terasa sesak dengan kepalan tangan berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Beast
FanfictionBae mengambil lolipop yang di buang bocah SMP tadi dan mendekati Sullyoon yang nampak terpaku kearahnya, Bae tentu saja malu di pandang oleh bocah secantik Sullyoon apalagi dalam keadaan meler ingus seperti sekarang ini. "Ini lolipop kamu" Bae mengu...