꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 09⋯🧸ᵎ❞

181 26 7
                                    

Bolehkah Bae jujur jika dirinya sangat lelah dan marah akan acara petak umpet yang dilakukan Sullyoon kepadanya? Dirinya benar-benar frustasi saat lagi-lagi tak menemukan Sullyoon dimanapun, entahlah bagaimana gadis itu bisa hilang begitu saja di ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bolehkah Bae jujur jika dirinya sangat lelah dan marah akan acara petak umpet yang dilakukan Sullyoon kepadanya? Dirinya benar-benar frustasi saat lagi-lagi tak menemukan Sullyoon dimanapun, entahlah bagaimana gadis itu bisa hilang begitu saja di lingkup sekolah yang memang besar tersebut.

Bae yang sekecil ini harus bertarung dengan luasnya wilayah sekolah hanya untuk mencari seorang Seol Yoon-A? Dunia pasti sedang bercanda dengannya.

"KAK BAE!!"

Bae berbalik, wajahnya tak bisa berbohong jika dirinya marah dan kelelahan. Gadis yang mendekati Bae melambatkan laju larinya dan menatap Bae khawatir.

"Kak kamu kenapa?" Tanya Jiwoo saat menemukan ekspresi kesal hadir pada wajah kakak kelas cantik didepannya.

"Bukan apa-apa, ada apa Lo manggil gua?" Tanya Bae menatap Jiwoo yang membulatkan bibir gemuknya, wajahnya yang menggemaskan terlihat semakin lucu dengan ekspresi tersebut.

"Kak Sunwoo nyuruh aku nyari kakak buat latihan~"

Semakin lah jengkel Bae mendengarnya, Sullyoon saja belum ketemu dan sekarang dirinya malah harus ditarik masuk ke penjara satu itu.

Tangan Jiwoo tanpa permisi menggenggam telapak Bae dan menariknya tanpa persetujuan apapun, namun terlihat Bae juga tak ada daya untuk menolaknya.

Selama perjalanan Bae hanya menoleh ke kanan dan kiri tanpa bicara, benar-benar berharap bisa menemukan siluet gadis dengan rambut panjang lurus yang belakangan mengganggu pikirannya.

Namun nihil, bahkan saat dirinya sampai di ruang latihan pun sosok Sullyoon tak kunjung ditemukannya. Memasuki ruangan dengan tak bertenaga gadis cantik itu menaruh sembarangan tas yang dibawanya.

"Bae, muka Lo kaya orang stress" Haewon berjalan mendekati Bae, menatap kawan nya tersebut dengan ekspresi mengejek.

"Stress gua, banget, perasaan gua atau Yoon-A hindari gua?" Bae melepaskan genggaman Jiwoo yang nampak terkejut akan tindakannya namun tidak protes.

"Nah kan Lo stress cuman baru di cuekin Sullyoon aja, yakin gak ada perasaan?" Alis Haewon naik, mencoba menggoda Bae yang nampak menggeram kesal.

"Gua bukan Lesbian Haewon!" Bae menjawab dengan nada agak marah, menatap Haewon dengan jengkel. "Gua sama Yoon-A sama kaya Lo sama kak Lily temenan sejak kecil, tetanggaan jelas kalo salah satu menghindar yang lain pasti merasa kehilangan. Itu lumrah"

Haewon tersenyum mendengarnya, kedua tangannya terlipat saat mendengar perkataan Bae tanpa tahu hubungan aslinya dengan Lily seperti apa. Bae mungkin akan panik menyangkalnya.

Jiwoo yang sedari tadi diam menyimak nampak mulai membuka mulutnya. "Loh kak, tadi aku liat Kak Sullyoon nyampe sekolah bareng Kak Sunwoo"

Badan Bae menegang, entah mengapa rasanya jantungnya hampir berhenti berdetak, agak mencelos namun tak bisa begitu dijabarkan oleh Bae sendiri. Telapak tangannya mengepal dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang