13. Abel Mabvk?

594 9 0
                                    

 Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

                HAPPY READING 💐💗

•••

"Aku bingung, apa aku masih harus tetap mencintaimu atau pergi meninggalkanmu membiarkan kamu bersama gadis itu?

Arabella Danirwana

•••

"Lo jangan banyak-banyak minumnya!" tegur Shela ketika melihat Abel meneguk hingga kandas satu gelas w!ne. Shela menghentikkan gerakan tangan Abel ketika gadis itu ingin kembali meminum minuman ker4s di depannya.

"Udah, ya? Lo udah minum 4 gelas soalnya. Lo juga keliatan udah tel3r banget," Shela nampak khawatir melihat Abel.

"Satu gelas lagi..." ujar Abel dengan setengah kesadarannya.

"Lo punya masalah? Gak biasanya lo kayak gini," tanya Shela sangat hafal dengan sahabat nya itu. Abel tidak akan mengajak nya ke clvb apalagi sampai minum kalau bukan ada masalah. Tadi sore juga saat Abel menelponnya untuk mengajak dia ke clvb, suara gadis itu terdengar serak seperti orang yang sedang menangis. Dan juga waktu ia dan Abel bertemu, mata gadis itu terlihat sembab,

"Naren, ya?" tanya Shela membuat Abel menatap nya dengan wajah sayu milik gadis cantik itu.

Abel terkekeh lirih, "Ngapain gue mikirin cowok br3ngsek kayak dia? Dia itu bisanya cuman nyakitin hat1 gue doang." ujar Abel membuat Shela terdiam sekaligus geram. Ternyata memang Naren yang membuat sahabat nya seperti ini.

"Lo ada masalah? Cerita sama gue," Shela menggenggam tangan sahabatnya, "Biar bisa ngurangin beban lo, Bel." ujar Shela menatap lirih Abel,

"Gue gak mau ngomongin dia, dia itu j4hat, Shel..." Abel menunduk dengan wajah muram nya.

Sedetik kemudian gadis itu lalu tertawa, "b0doh banget ya gue bisa cinta sama dia. Orang dia gak cinta sama gue," ujar Abel namun Shela melihat tatapan menyedihkan dari mata sahabatnya.

"Gue benc! banget sama yang namanya Narendra, Shel.."

"Gue juga udah benc1 sama diri sendiri karena bisa-bisanya gue cinta sama cowok se br3ngsek kayak dia.."

Shela menatap Abel kasihan. Sahabatnya ini tidak pernah begini sebelumnya. "Gue anter pulang, ya?" Shela mengelus punggung gadis yang sedang tidak sadar itu. Abel hanya bergumam dengan mata sayu nya.

Sebelum Shela mengangkat tubuh Abel, HP gadis itu sudah terlebih dahulu berbunyi, ada yang menelpon gadis itu. Shela lalu menekan tombol hijau dan menempelkan hp nya ke telinga miliknya dengan suara poll karena bising dari clvb.

"Hallo, Pah,"

"Sekarang?"

"Tapi Shela mau anterin Abel dulu,"

"Huft yaudah sekarang Shela langsung balik!" ujar Shela kemudian mematikan telfonnya.

"Gimana caranya gue bisa anterin lo, sedangkan gue juga punya urusan penting, Bel?" gumam Shela,

"Kalo telfon tante Mira, dia pasti bakal marah banget kalau tau lo mabvk kek gini. Lo juga gak punya temen, terus gue harus gimana, Bel?" tanya Shela bertanya kepada Abel yang sudah sepenuhnya tidak sadar,

Shela berfikir beberapa menit, gadis itu kemudian mengambil HP milik Abel, "Sorry, Bel. Gue pinjem HP lo dulu,ya."

Shela kemudian mencari kontak telfon seseorang di sana. Setelah ketemu, Shela kemudian menekan tombol menghubungi.

•••

Di sisi lain, nampak seorang laki-laki yang sedang menatap khawatir ke arah luar cafe. Gadis nya belum juga datang. Sudah 3 jam Naren menunggu Abel, namun gadis nya itu belum datang. Apa Abel lupa? Atau memang sengaja?

"Masih nunggu?" tanya seorang pelayan menghampiri meja Naren,

Naren hanya berdehem sebagai jawaban. Gadis itu tersenyum kecil, "Cewek?" tanya gadis itu membuat Naren memandangnya lalu terdiam sebentar kemudian mengangguk, "Pasti istimewa banget, ya?" tanya gadis itu lagi.

"Ya. Dia adalah cewek yang paling berharga yang pernah gue punya," ucap Naren menghayalkan wajah gadis nya.

Cewek itu tersenyum kecut, "Kamu udah lupa sama aku?"

Naren kembali menatap wajah gadis itu kemudian tersenyum miring, "Gue gak bakal pernah lupain orang yang pernah ninggalin gue." ucap Naren membuat gadis itu langsung terdiam.

"Jadi kamu belum maafin aku?" tanya gadis itu terdengar menyakitkan di telinga Naren namun Naren berusaha tidak menghiraukannya, "Mungkin belum waktunya, Annara." ujar Naren membuat gadis yang di panggil Annara itu menghela nafas, "Aku tunggu. Kalo gitu, aku balik lagi, ya." pamit Annara kemudian pergi dari meja Naren.

Naren menatap punggung gadis itu, "Kalo dulu lo gak ninggalin gue, mungkin sekarang gue masih cinta sama lo dan jadiin lo milik gue, Ara."

Sibuk melamun menunggu gadisnya, tiba-tiba saja ponsel Naren berbunyi membuat Naren langsung menatap ponselnya. Ketika melihat siapa yang menelfonnya, Naren seketika langsung mengangkat telfon tersebut,

"Hallo, Ara? Kamu di mana? Kok gak ke cafe? Apa kamu lupa? Atau ketiduran? Ara?"

"Ini bukan Abel. Gue Shela," ucap gadis di seberang sana membuat Naren terdiam,

"Ke mana Ara? Kenapa dia gak kesini?" tanya Naren dingin,

"Gue yang seharusnya nanya sama lo! Lo apain Abel gue hingga sahabat gue kayak gini, hah?!"

"Maksud lo?" tanya Naren tidak mengerti,

"Gak usah pura-pura gak tau lo! Abel mabvk, gak biasanya dia kayak gini. Dia bilang karena lo penyebabnya. Gue nanya sekali lagi, lo apain sahabat gue?"

"Di mana Ara sekarang?" tanya Naren setelah cowok itu terdiam cukup lama.

Di seberang sana, Shela menghela nafas. Mungkin ia tidak mempunyai  hak menanyakan hal pribadi mereka. Biarkan saja Abel yang menyelesaikan ini sendiri dengan Naren.

"Gue sama Abel ada di clvb deket hotel Angkasa. Lo ke sini jemput Abel. Gue ada urusan soalnya,"

Naren tidak menjawab, cowok itu langsung menutup telfonnya lalu mengambil kunci motornya dan bergegas pergi dari sana meninggalkan seorang gadis yang tengah menatap nya penuh harap, "Kalo kamu pisah sama cewek kamu, apa aku masih punya harapan?" tanya Annara melihat motor Naren yang semakin menjauh.

•••

Udah tau kan siapa cewek nya?
Menurut kalian, si Annara mending jahat, apa baik nih?
Salam sayanggggg♡

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang