15. Jahat Udah Bikin Cinta Sedalam Ini

476 8 0
                                    

Warning⚠Sebagian part berisi adegan🔞.Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

Gadis yang tengah tertidur nampak menggeliat. Perlahan-lahan mata gadis itu terbuka dan mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke celah-celah gorden di sana. Ia kemudian memegang kepalanya yang terasa pening.

Abel melihat sekeliling. Ia sedang berada di kamar, namun entah mengapa kamar nya bukan seperti milik nya. Abel kemudian mengingat-ingat, semalam dirinya dan Shela tengah berada di clvb karena ia mengajak nya. Abel tersenyum kecut mengingat kejadian kemarin kala Naren memeluk seorang gadis di cafe. Abel menghela nafas, ternyata sesakit ini, ya.

Abel kembali melihat-lihat isi kamar di sini. Sangat rapih dan juga elegan, "Apa gue di culik sama om-om, ya?" monolog Abel lalu terdiam. Sedetik kemudian ia meraba-raba pakaian milik nya, masih utuh.

"Masih utuh nih, berarti belum ada yang nyentuh gue dong? Asikkk." Abel tersenyum kemudian menghela nafas, "Kalo om-om yang culik gue, gapapa deh. Biar gue bisa lupain Nar-- cowok itu," Abel kemudian terkekeh hambar. Bahkan menyebutkan namanya saja hati Abel sudah terlebih dahulu sakit.

"Kenapa? Kenapa di saat gue udah cinta sama lo, lo nge khianatin gue kayak gini?"

"Gue tau dosa gue banyak. Tapi ini nyakitin banget..." Abel buru-buru mengusap mata nya yang ingin berair, "Gak boleh lemah pokok nya, harus kuat!" ujar Abel menguatkan diri sendiri.

Cklek,

"Eh sayang, udah bangun?"

Abel langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia kemudian terdiam beberapa saat. Otak nya nge-lag tau, "Mama?" tanya Abel melihat Martha yang menghampirinya sambil membawa nampan berisi sepiring nasi goreng dan segelas susu.

Martha tersenyum. Ia kemudian menaruh nampan itu di nakas  lalu mengelus surai Abel, "Gimana, masih pusing?" tanya Martha membuat Abel mengangguk,

"Sedikit,"

"Kok Abel bisa ada di sini?" tanya Abel,

"Naren yang bawa kamu ke sini, Bel." tutur Martha membuat Abel membisu lalu tersenyum,

"Kenapa capek-capek buat bawa Abel ke sini? Bukannya Naren kemarin lagi sama cewek ya, Ma?" tanya Abel membuat Martha terkejut. Wanita paruh baya itu kemudian duduk di pinggir ranjang sambil menatap lekat Abel,

"Maksud kamu, cewek siapa?"

"Gak tau, kemaren Abel awalnya mau ketemuan sama Naren di cafe. Eh pas Abel ke sana, Naren nya lagi sibuk pelukan sama cewek, mana sampe bisik-bisik segala." Abel tertawa lirih kemudian menatap Martha, "Romantis banget ya, Ma?"

Martha terdiam sejenak kemudian menggenggam tangan Abel, "Coba omongin dulu sama Naren. Siapa tau kamu cuma salah faham,"

Abel menunduk dalam menahan rasa sakit yang teramat di dadanya, "Hm, kalo itu cewek Naren juga Abel gapapa."

"Abel.."

"Abel kan kuat, Ma. Masa pelawak kayak Abel lemah. Malu dong," Abel tertawa sumbang menahan tangis yang kapan saja akan meledak,

Martha terdiam mendengar penuturan Abel. Apakah benar putranya tega mengkhianati Abel?

"Mama tau kamu kuat," Martha tersenyum mencoba menguatkan Abel di balas dengan cengiran gadis itu,

"Harus dong!"

"Mau sekolah? Gak usah kalo masih pusing," ucap Martha membuat Abel menggeleng,

"Abel sekolah deh,"

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang