Annyeong all
Jangan lupa Vote and Komen ya
Happy Reading💐
Warning⚠Sebagian part berisi adegan🔞.Hati-hati kalo mau baca ya❗
•••
"Ternyata benar, mempercayai orang tanpa adanya bukti, itu sama saja membenarkan orang yang salah."
Arabella Danirwana
•••
Shela menatap gadis di sebelahnya ini bingung. Sejak balik dari toilet tadi, Abel menjadi diam dan kelihatan banyak fikiran. Abel yang biasanya berbuat onar bersamanya pun, kini menjadi pendiam dan tidak seru membuat Shela khawatir.
"Bel, lo kenapa?" tanya Shela namun tidak di jawab oleh Abel. Gadis itu sedang menelungkupkan wajahnya di atas meja.
"Abel,"
"Hm,"
"Lo kenapa?"
"Gepepe," ujar Abel singkat semakin membuat Shela takut,
"Jangan-jangan lo kesurupan, ya?" ujar Shela histeris namun Abel masih tetap diam,
"Abel.." Shela menggoyang-goyangkan lengan Abel,
"Hmm,"
"Lo jangan nakutin gue napa!" rengek Shela membuat Abel bangkit dan menatap Shela dengan mata sayu nya,
"Tuh kan lo kesurupan!" histeris Shela melihat wajah lesu milik Abel. Untung saat ini masih jam istirahat sehingga hanya ada mereka berdua di sana.
"Lo apaan sih?" tanya Abel. Bukannya menjawab, Shela malah memegang kedua pundak milik Abel dan menatap nya lekat, "Laper ya, lo? Soalnya muka lo kayak muka-muka yang gak di kasih makan satu abad," ujar Shela semakin tidak nyambung.
"Lah terus tadi gue makan roti itu namanya apa, ha? Ber4k?" tanya Abel ketus membuat Shela terdiam sejenak kemudian menyengir lebar, "Abisnya muka lo kusut gini Bel kayak gak di setrika berbulan-bulan. Kenapa? Ada masalah?" tanya Shela mulai serius.
Abel terdiam kemudian menggeleng. Bukan ia tidak mempercayai sahabatnya, ia hanya tidak ingin dulu menceritakan semuanya apalagi sampai membebankan Shela.
"Gue fine," ujar Abel tersenyum,
"Terus kenapa muka lo kusut gini?" tanya Shela nyolot,
"Gue laper lagi," Abel menyengir membuat Shela menggamparnya, "Pala lo! Gue udah khawatirin lo takut lo kenapa-napa, eh cuma laper ternyata!" teriak Shela jera membuat Abel tertawa. Ya setidaknya Shela mempercayai kalau dia baik-baik saja sekarang.
"Yaudah yok ke kantin takut lo meninggoy di kelas," ajak Shela membuat Abel menggeleng, "Gue laper tapi maunya ke UKS." ujar Abel lagi-lagi membuat Shela pening, "Jadi ceritanya lo mau ngajak gue bolos?" tanya Shela,
"Gue gak ngajak, ya. Itumah lo nya aja yang mau ikut." ujar Abel membuat Shela naik pitam, "Terserah lo Arabella. Semerdeka lo!" ketus Shela sambil menggandeng tangan Abel menuju UKS. Dua siswi n4kal itu berniat untuk bolos lagi setelah 3 hari lamanya tidak membuat ulah.
•••
"Ada yang liat Abel?" tanya Naren kepada salah satu siswi sekelas Abel. Sedari tadi, lelaki itu terus mencari gadis nya. Bel pulang juga sudah berbunyi beberapa menit yang lalu,
"M-maaf Kak gak liat," jawab siswi itu takut,
"Ok, thanks." ucap Naren singkat membuat siswi itu mengangguk cepat kemudian pergi meninggalkan hawa dingin di sekitar Naren.
"Lo ada liat Abel?" tanya Naren namun di jawab oleh gelengan di sana.
Beberapa menit mencari, Abel tidak juga di temukannya. Lelaki itu jadi frustasi sendiri, kemana gadis itu menghilang sebenarnya?
"Cari Abel ya, Kak?" tanya salah satu siswi membuat Naren langsung menatap nya.
"Ya. Di mana Abel?" tanya Naren to the point,
"Oh tadi gue liat lagi di UKS sama Shela. Tadi pelajaran juga bolos," jelas siswi tersebut membuat Naren mengerti.
"Ok, thanks." ujar Naren membuat siswi itu bersemu, "Oh iya Kak, boleh minta no WA nya gak?" tanya siswi tersebut membuat Naren menatap nya dingin, "Lo bukan siapa-siapa gue." Setelah mengatakan perkataan yang menyakitkan itu, Naren lalu pergi meninggalkan siswi yang hati nya sudah retak di sana.
•••
Brakk!
Naren membuka kas4r pintu UKS membuat kedua gadis di sana yang tadinya sedang rebahan santai pun langsung bangkit.
"Jantung gue..." gerutu Shela sambil memegang d4d4nya yang terasa deg-deg an begitu pula dengan Abel.
"Naren," ujar Abel shok melihat lelaki itu. Naren kemudian menghampiri Abel dan langsung menangkup kedua pipi nya.
"Kamu gapapa? Ada yang sakit? Sakit apa sampe ke UKS? Mau aku anter ke rumah sakit? Atau dokter nya yang aku panggil ke sini?" tanya Naren terdengar khawatir membuat Abel tersenyum di tempatnya. Keraguan di benaknya pun kini sudah mulai berkurang, Abel merasa bahwa yang di katakan oleh Arin tadi salah. Buktinya, Naren terlihat mengkhawatirkannya sekarang.
"Aku gapapa," jawab Abel.
"Terus ngapain ke UKS?" tanya Naren terlihat bingung,
"Ceilah, Ren. Gatau aja lo tabiat orang-orang bolos tuh kek gimana." bukan Abel yang menjawab, melainkan Shela yang sedari tadi menjadi lalat di antara Abel dan Naren.
"Lo ngajak gadis gue bolos?" tuduh Naren membuat Shela langsung mel0tot,
"Enak aja! Pacar lo tuh yang katanya laper tapi malah ngajak gue bolos!" ujar Shela dengan nada tidak terima.
Naren pun menatap Abel yang di balas oleh cengiran gadis itu, "Hehe soalnya aku tuh capek belajar terus pengen istirahat bentar. Gapapa kan?" tanya Abel takut Naren marah kepadanya,
Naren tersenyum lalu mengelus surai rambut Abel, "Gapapa yang penting kamu bahagia,"
Shela yang mendengar itupun langsung memperagakan dirinya sedang mvntah lalu berkata nelangsa, "Nasib jadi jomblo gini amat. Jadi nyamuk di antara kedua sejoli yang bucen abis! Mana bucinn nya nggak kira-kira lagi."
"Jadi saksi cinta kalian gue!"
"Yeee iri aja lo jomblo!"
"Bukan jomblo, tapi belum waktunya punya pacar aja," sarkas Shela membenarkan,
"Sama aja anj1r!"
•••
Yang jomblo merapat sini sama akuu😔
Bner tuh kata Shela, kita itu bukan jomblo, tapi emang belum waktunya punya pacar wk😆
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]
Ficção AdolescenteNote:Terdapat beberapa adegan kissing dan adegan 🔞 lainnya, hati-hati bila ingin membaca⚠ ••• Pernah terjebak bersama psych0path? kalau pernah, pasti itu adalah salah satu mimpi terburvk bagi kalian.Sama hal nya dengan gadis bernama Arabella Danirw...