45. Anna Bereaksi Kembali

192 5 0
                                    

Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

"Arghhh gimana ini, Ma? Masa aku kalah mulu dari Abel? Kapan aku menang?" tanya Anna kesal,

"Sabar, sayang. Kita harus punya rencana buat Abel hancur," ujar Diva menenangkan anaknya.

"Tapi kapan, Ma? Dari dulu aku kalah mulu sama Abel! Aku gak mau kayak gini terus! Aku mau nya Abel yang menderita, bukan malah Aku!"

"Sebentar lagi kita bakal menang, sayang,"

"Tapi kapan menangnya? Dari dulu mama ngomong gitu tapi gak pernah berhasil!" geram Anna emosi,

"Tenang, kamu jangan pake kekerasan buat ngalahin Abel, tapi pake otak," ujar Diva membuat Anna menatap wanita paruh baya itu,

"Maksudnya?"

"Mama punya ide supaya gadis itu hancur," Diva tersenyum miring membuat Anna menatapnya dengan penasaran,

"Ide gimana, Ma?"

Diva kemudian membisikkan rencananya membuat senyum Anna mengembang. Ia kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya dan menyeringai,

"Mama memang yang terbaik,"

•••

Abel berjalan di koridor berbarengan dengan Naren sambil bergandengan tangan. Kemarin, Abel bisa pulang dan besoknya langsung sekolah. Gadis itu benar-benar tidak ingin beristirahat dan memulihkan kondisinya sama sekali.

"Eh, Abel. Gimana, udah sembuh?" tanya salah satu murid ketika ia berpapasan dengan Abel dan Naren. Abel menjawabnya dengan senyuman lalu mengangguk, "Udah lumayan kok ini,"

"Syukurlah, kalo gitu. Lain kali, kalo Anna sampe nyakitin lo lagi, panggil gue aja, ya?" ujar gadis berpenampilan tomboy itu sambil tersenyum di balasan senyuman tipis oleh Abel lalu menepuk bahu Abel dan pergi dari sana,

Abel memandang gadis itu aneh, "Dia fikir gue gak bisa jaga diri apa, ya?" gumam Abel yang masih bisa di dengar jelas oleh Naren,

"Dia kan takut Queen nya terluka lagi, bee. Jadi, maklumin aja," ujar Naren di balasan anggukan tidak mengerti oleh Abel. Tak apalah, daripada ia pusing, lebih baik IYAIN AJA.

"Queen, maksudnya?" tanya Abel dalam hati. Queen apa? Abel Ratu? Perasaan, gadis itu bukan keturunan kerajaan, deh.

Kening Abel mengerut ketika dirinya berpapasan dengan siswa, siswa itu akan tersenyum kepadanya. Abel hanya membalas dengan senyuman tidak mengerti nya saja,

"Ini sebenernya ada apa, si?" gumam Abel tidak mengerti,

"Kamu masuk ke kelas, jangan kelayapan lagi," pesan Naren yang di balas anggukan singkat oleh Abel.

Naren kemudian mengecup sebentar kening Abel membuat pipi Abel memanas. Lelaki itu kemudian mengedipkan satu matanya genit membuat Abel tertawa geli, "Ih apaan, sih?" Abel menatap Naren yang di balas tawa oleh lelaki itu kemudian menghilang dari hadapan Abel.

Abel membuka pintu kelas, dan betapa terkejutnya ia melihat semua murid berdiri membuat jantung Abel hampir melompat dari tempatnya,

"SELAMAT DATANG KEMBALI, QUEEN-NYA LENGKANA!" teriak semua murid secara berbarengan,

"Astagfirullah!" Abel memegang dadanya yang terasa deg-deg an.

"Untung kali ini gue istighfar. Kenapa si pada seneng-seneng banget ngeliat gue jantungan," gerutu Abel dalam hati,

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang