46. Full Senyum😊

233 6 0
                                    

Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

"Bahkan orang terdekat sekalipun akan memihak kepada orang yang salah tanpa tahu, dan melihat bukti yang jelas, maka sama saja, mereka membenarkan orang yang salah,"

Arabella Danirwana

•••

Semua murid bergerombolan menghampiri Anna yang sudah tidak berdaya. Mereka memandang miris tubuh Anna yang sudah banyak di penuhi oleh darah.

"Siapa yang ngelakuin ini?"

Mereka semua kemudian menatap ke atas dan betapa terkejutnya melihat Abel di tangga sana dengan badan yang mematung dan pandangan kosong ke bawah.

"A-anna..." lirih Abel dengan badan yang membeku di atas tangga sana. Sungguh, matanya memanas saat ini. Bukan karena melihat kondisi Anna, melainkan karena dirinya terlalu shok melihat kejadian yang sangat cepat tadi,

"Abel," mereka semua menatap Abel dengan tatapan tidak percaya nya.

"Bel, lo yang dorong Anna sampe kek gini?" tanya salah satu murid berhasil membuyarkan lamunan Abel.

Abel menggeleng keras, "B-bukan gue, g-gue gak ngedorong dia.." lirih Abel terbata.

"Bohong! Kalo bukan lo yang ngedorong Anna, terus siapa yang ngedorong dia? Jelas-jelas gue liat Anna dari tadi sama lo," ujar salah satu murid membuat Abel semakin kalut,

"Enggak! Gue gak ngedorong Anna! Dia sengaja ngejatuhin dirinya sendiri," Abel mencoba meyakinkan mereka namun sepertinya mereka telah bvta terhadap hakim sendiri,

"Gila lo! Masa dia berani ngejatuhin dirinya sendiri kayak gini. Ngaku aja lo! Lo kan yang udah ngedorong Anna?" tuding salah satu siswa semakin membuat fikiran Abel kacau,

"Ngaku aja lo, Bel. Jangan berlagak lo gak tau kayak gini,"

Abel tak bisa menjawab. Lidahnya terasa kelu untuk berbicara sepatah kata pun. Dadanya semakin bergemuruh melihat semua pandangan kebencian terhadap dirinya,

"Gak bisa jawab kan, lo? Udah lah, ngaku aja lo kalo lo yang dorong Anna. Gak nyangka banget gue, Bel. Lo yang di kenal baik bisa ngelakuin hal jahat kayak gini,"

"Apa ini cara bales dendam lo sama Anna karena dia udah mitnah lo kemaren? Berlebihan tau gak!"

"Dengan cara lo nyakitin orang kayak gini. Masalah lo bukannya selesai, malah nambah banyak!"

"Gue gak nyangka ternyata lo jahat, Bel."

"Nyesel gue ngangkat lo jadi Queen kita,"

"Iya nih. Sekalinya di angkat jadi Queen malah ngelunjak!"

"Dasar busuk!"

Abel terdiam mendengar cacian dan makian dari semua orang dengan pandangan kosongnya. Matanya terlihat pedih namun tidak ada air yang keluar dari sana sama sekali.

"Ada apa ini?"

Abel menatap Shela, Naren, Arin dan juga Noval yang baru saja datang. Mereka terlihat sangat terkejut melihat tubuh Anna yang sudah terkapar tidak berdaya di lantai sana dengan badan yang di penuhi oleh darah.

"Ini Anna kenapa?" tanya Shela terlihat shok melihat keadaan mengenaskan gadis itu,

"Dia jatuh dari tangga, di dorong sama Abel,"

Ke empat orang itu nampak terkejut dengan penuturan salah satu siswi di sana. Naren, Shela, Arin dan Noval kemudian menatap Abel yang masih berada di tangga dengan tatapan tidak percayanya,

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang