48. Baikan?

199 8 0
                                    

Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

Sudah lima hari berlalu sejak kejadian insiden Anna yang terjatuh dari tangga itu, lima hari juga Abel dan Naren tidak bertemu. Kalaupun berpapasan seperti di koridor, Abel akan memilih berputar balik daripada melihat wajah Naren yang sangat ia rindukan itu. Naren pun sama, ia memilih tidak menemui Abel terlebih dahulu, membiarkan gadis itu tenang.

Abel saat ini sedang berada di kantin, sendiri. Karena Shela memilih untuk duduk bersama dengan Arin di meja yang berbeda. Abel terkekeh hambar, sebegitu bencinya kah kedua sahabatnya itu kepada dirinya?

Sekarang, tidak ada lagi tatapan memuja bagi Abel, tidak ada lagi pelindung bagi Abel. Semua tatapan kebencian dan caci makian yang Abel dapat. Mereka saat ini sangat peduli terhadap Anna yang baru saja keluar dari rumah sakit. Abel kembali tersenyum, ternyata satu kesalahan yang kita buat bisa menghanguskan semua kebaikan yang selalu kita lakukan.

Abel kemudian memakan bakso nya kembali dengan perasaannya yang campuraduk. Suasana di kantin sangat ramai saat ini. Abel melihat sekeliling. Ia sama sekali tidak melihat Naren. Kemana lelaki itu?

Mata Abel memanas ketika melihat Naren datang bersama Anna di balik pintu sana. Abel mengepalkan tangannya, Naren si4lan! Belum sempat Abel memaafkan lelaki itu, malah mencari kesalahan yang baru.

Byur!

Mata Abel memejam ketika merasakan dingin menjalar si seluruh rambut dan juga badan cewek itu. Abel mengangkat kepalanya melihat siapa yang sudah berani menyiramnya seperti ini,

Sedangkan Violet--- orang yang sudah menyiram Abel dengan jus memandang Abel dengan rasa tidak bersalah nya sama sekali. Malahan gadis itu seperti senang, sepertinya ia sengaja. Sementara di seberang sana, Arin dan Shela nampak melihat semua kejadian itu namun mereka diam.

Diam-diam seseorang mengepalkan tangannya melihat kelakuan Violet kepada Abel.

"Upss, maaf ya Abel gak sengaja. Eh btw lagi liat apa sih lo? Naren sama Anna, ya? Ugh kasian banget sih cowok lo lebih milih Anna daripada elo," ujar Violet di sambung tawa oleh semua orang di kantin itu termasuk Anna. Senang sekali melihat Abel menderita seperti ini.

"Anjir liat woy badannya ke ekspos! Mulus banget jir!" teriak salah satu murid membuat semua orang kembali tertawa di sana.

Abel diam, ia tidak membalas Violet sama sekali. Gadis itu kemudian memakan bakso nya kembali menghiraukan Violet yang sudah naik darah karena dirinya merasa tidak di pedulikan oleh Abel.

Violet kemudian tersenyum miring, "Enak banget ya bakso nya? Eh tapi kayak nya ada yang kurang deh, Bel. Sini gue nanti tambahin, ya,"

Violet kemudian mengambil kecap dan juga sambal yang ada di meja lalu menuangkan bumbu itu ke mangkuk Abel dengan sangat banyak. Violet kemudian tersenyum melihat pergerakan tangan Abel yang berhenti, "Kenapa barhenti, Bel? Ayo dong terus makan bakso nya. Tuh gue udah tambahin bumbu, di jamin bakalan enak," ujar Violet kemudian tertawa,

"Eh, bentar. Kayak nya bumbu nya kurang. Sini gue tambahin,"

Violet kemudian membuka tutup kecap dan sambal itu lalu menuangkannya, bukan ke mangkuk Abel, melainkan ke rambut gadis itu yang lagi-lagi membuat mata Abel terpejam dengan amarah yang sudah memuncak,

"Upss, kayak nya gue salah tuang," ujar Violet pura-pura tidak sengaja namun sedetik kemudian gadis itu tertawa keras di susul oleh murid yang lain.

Brak!

Semua murid yang tadinya tertawa mendadak hening melihat seseorang menggebrak meja sambil berdiri menghampiri Violet dan juga Abel, menghiraukan Anna yang sudah mengepalkan tangannya erat di tempatnya,

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang