Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗
•••
Pagi harinya, Naren langsung datang ke rumah Abel dengan memakai mobil karena ia sudah mengatakan bahwa akan membawa Mira bermain ke Appartemen nya. Semalam juga ia susah memberitahunya kepada Martha. Martha mengizinkan, bahkan ia akan dengan senang hati menerima Mira agar dirinya mempunyai teman.
Naren keluar dari mobilnya lalu masuk ke halaman rumah gadis Abel. Saat dirinya baru memasuki rumah, dirinya sudah di suguhkan dengan dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang sarapan bersama di meja makan. Naren mengenal satu orang di sana, dia adalah Anna. Dan yang duanya lagi Naren tebak pasti itu adalah Mama Anna dan satu nya lagi Papa Abel. Naren memang tidak mengetahui nama keluarga Anna. Toh, itu tidak penting juga.
Anna, gadis itu yang melihat Naren memasuki rumah pun merekahkan senyumannya. Dirinya kemudian bangkit dari duduk nya lalu berlari menghampiri Naren membuat kening Diva dan Arkan mengerut,
"Hai, Naren! Ngapain kamu ke sini? Oh, mau jemput aku, ya?" tanya nya percaya diri namun tidak di hiraukan sama sekali oleh Naren. Lelaki itu malah celingak-celinguk melihat ke atas berharap Mira dan juga Abel cepat turun ke bawah.
Anna yang merasa di kacangin pun cemberut. Ia kemudian menjentikkan jarinya di hadapan wajah Naren membuat lelaki itu langsung menatap nya, "Nunggu apa lagi? Ayo, aku udah siap kok!" ujar Anna membuat Naren mengerutkan kening nya.
"Maksud lo?"
Anna tersenyum, "Kamu ke sini buat jemput aku kan? Yaudah ayok!" ajak Anna membuat Naren terkekeh rendah,
"Gue ke sini bukan buat jemput lo. Gue ke sini buat jemput---"
"Naren!" teriakan itu berhasil membuat seluruh atensi semua orang yang berada di dalam rumah menatap ke arah sumber suara tersebut. Di sana, di atas tangga, terdapat Abel bersama Mira yang sedang melambaikan tangannya ke arah Naren membuat Naren tersenyum dan membalas lambaian tangan gadis itu.
Abel pun mencekal tangan Mira dan menghampiri Naren, "Udah lama ya nunggu nya?" tanya Abel menghiraukan Anna yang sudah menatap nya tajam. Naren menggeleng sembari tersenyum,
"Nggak, barusan kok ke sini nya."
"Hallo, tante," sapa Naren menyalimi tangan Mira yang langsung di sambut senyuman hangat oleh wanita paruh baya itu.
"Udah siap semua, 'kan? Cusss berangkat!" ujar Abel membuat Naren dan Mira terkekeh. Mereka seperti sedang berada di rumah bertiga tidak mempedulikan tiga orang lagi yang sedang menatap mereka.
Anna yang tidak terima pun mencoba mencegah Naren, "Apa ini, Naren? Kamu ke sini mau jemput aku, 'kan? Kok malah sama Abel?" tanya nya,
Abel terkekeh geli, "Mimpi banget lo mau di jemput sama Naren," ujar nya.
"Abel, yang sopan dong sama Kakak kamu!" teriak Diva yang masih duduk di meja makan sambil menatap Abel tajam membuat gadis itu tertawa kecil,
"Abel bakalan hormatin orang yang ngehormatin Abel balik, tante. Kalo orangnya modelan begini, Abel mana mau," ujarnya mendapat delikan dari Diva.
"Siapa kamu?" tanya Arkan menghampiri Naren membuat cowok itu langsung menyalimi tangan Arkan,
"Naren, om. Pacar Abel," ujarnya sopan.
"Gak usah salim segala, Ren. Dia bukan siapa-siapa kita," ujar Mira membuat Arkan terkejut,
"Maksud kamu apa? Dan mau ke mana Kamu?" tanya Arkan ketika melihat Abel dan Mira sama-sama membawa koper.
Mira terkekeh, "Kalau pun aku ngasih tau, apa peduli kamu, Mas? Kamu hanya ingin tahu saja, 'kan? Maaf, mas. Dan bukannya keluarga kamu Anna sama Diva, ya? Terus, kita ini siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]
Roman pour AdolescentsNote:Terdapat beberapa adegan kissing dan adegan 🔞 lainnya, hati-hati bila ingin membaca⚠ ••• Pernah terjebak bersama psych0path? kalau pernah, pasti itu adalah salah satu mimpi terburvk bagi kalian.Sama hal nya dengan gadis bernama Arabella Danirw...