21. Annara - Kakak Tiri Abel?

325 6 0
                                    

Warning⚠Sebagian part berisi adegan🔞.Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

"Hai," sapa gadis itu membuat Naren dan Abel saling menatap satu sama lain,

"Aaaaaa Arin!" pekik Abel kemudian memeluk Arin yang di balas oleh gadis itu,

"Kok gak bilang mau ke sini?" tanya Naren ketika mereka selesai berpelukan,

"Surpriseeee!" Ujar Arin semangat membuat Naren terkekeh pelan,

"Masuk," ajak Naren membuat Arin mengangguk. Gadis itu kemudian menggandeng tangan Abel lalu menemui Martha,

"Arin?" kejut Martha ketika melihat sahabat kecil anak nya datang kembali,

"Hai, tante." sapa Arin mendekati Martha kemudian mereka cipika-cipiki sebentar,

"Gak ada angin gak ada ujan, kok kamu bisa tiba-tiba ke sini, Rin?" tanya Martha membuat Arin terkekeh,

"Tugas Arin lagi free jadi di sempetin lah ke sini," ujarnya membuat Martha mengangguk mengerti,

"Mau cookies? Tante sama Abel yang buat tadi," tawar Martha,

"Boleh," ujar Arin lalu mengambil satu cookies dan memakannya.

"Yaudah kalian ngobrol aja bertiga. Tante mau ke kamar dulu, pusing." tutur Martha membuat ketiganya mengangguk,

"Ngobrol apa, ya?" tanya Abel memecahkan keheningan ketika Martha sudah pergi,

"Ngobrolin masa depan," jawab Arin sambil menerawang,

"Emang lo udah punya masa depan?" tanya Naren membuat Arin terkekeh,

"Punya, Kim Taehyung dong." ujar Arin langsung membuat mata Abel berbinar,

"Suka Kim Taehyung juga? Wahhh kita se server dong!" kedua gadis itu lalu tos melupakan Naren yang sedari tadi menatap mereka datar, "Kim Gayung Lagi,"

•••

"Lo kenal Anna?" tanya Abel kepada Arin sambil melihat langit yang gelap. Saat ini mereka tengah berada di balkon kamar Naren. Cowok itu? Ia sedang keluar untuk membeli cemilan. Mumpung gak ada makhluknya, ya ghibah in aja.

Arin menatap Abel kemudian menatap langit yang di penuhi bintang kembali, "Hm, gue kenal dia,"

"Bahkan gue juga yang dulu sering nge bully dia," lanjut Arin membuat Abel terdiam, gadis itu memang sudah mengetahuinya.

"Arin, boleh nanya?" tanya Abel menatap Arin membuat gadis itu menatap balik Abel.

"Of course, nanya aja. Mau nanya apa?"

"Selama Naren pacaran sama Anna. Apa aja yang udah cowok itu lakuin?" tanya Abel. Abel menghela nafas. Ia tahu pertanyaan ini akan sangat menyakiti hatinya. Namun ia juga sangat ingin tahu hal ini.

Arin terdiam beberapa saat. Ia kemudian tersenyum, "Gue gak tahu. Tapi yang pasti, Naren bakal selalu lindungin Anna ketika dia sedang di bully gue," ujar Arin membuat Abel terdiam. Benar, Arin tidak pernah mengetahui hubungan asli Naren dan Anna karena cowok itu yang merahasiakannya.

"Gue takut, Naren punya masalah di masa lalu yang ngebuat dia harus pertanggung jawabin sekarang," ujar Abel membuat Arin mengerti. Gadis itu kemudian mengelus punggung Abel mencoba menguatkan,

"Gue yakin, Naren bukan cowok kayak gitu." ujar Arin sembari tersenyum,

Abel menghela nafas kemudian mengangguk lesu, "Semoga aja."

•••

Abel turun dari motor Naren ketika mereka sudah sampai ke depan gerbang rumah gadis itu. Abel kemudian memberikan helm kepada Naren yang langsungdi terima oleh lelaki itu,

"Mau masuk dulu gak?" tawar Abel membuat Naren menggeleng,

"Lain kali aja. Mama sendiri di rumah soalnya," ujar Naren membuat Abel mengerti.

"Yaudah, hati-hati ya ayang!" ujar Abel semangat membuat Naren terkekeh. Cowok itu kemudian mengecvp puncak kepala Abel singkat sebelum pergi dari sana.

Setelah Naren pergi, Abel kemudian memasuki halaman rumahnya. Kening gadis itu mengerut ketika melihat ada satu mobil asing terparkir di halaman rumah gadis itu,

"Ada keluarga besar, ya?" tanya Abel kepada dirinya sendiri. Gadis itu kemudian mengedikkan bahu nya tidak peduli lalu memasuki rumah nya.

"Bunda Abel pul--" ucapan gadis itu terhenti di gantikan dengan rasa terkejutnya melihat bunda nya yang sedang menangis di kursi sana. Kening Abel semakin mengerut ketika ada dua orang wanita yang membelakanginya yang sedang duduk di samping--- Ayahnya?

"Ini ada apa?" tanya Abel menghampiri mereka. Keterkejutannya belum berakhir. Ketika ia melihat ke arah dua wanita tersebut, Abel di buat mematung begitu pula dengan gadis itu.

"Duduk dulu, Bel," ucap Arkan-- ayah Abel yang langsung membuyarkan keterkejutan gadis itu.

Dengan perasaan campuraduk, Abel duduk di sebelah Mira, berhadapan dengan wanita paruh baya itu.

"Sebenernya ini ada apa?" ulang Abel lirih meminta penjelasan kepada Arkan.

Arkan menghela nafas kemudian tersenyum, "Abel, kenalkan dia Diva-- ibu tiri Kamu," ucap Arkan membuat Abel shok,

"Dan dia--" Arkan berhenti sejenak kemudian menatap gadis yang berada di sebelah Diva, "Annara--- kakak tiri Kamu. Mereka adalah keluarga baru kita sayang."

Runtuh sudah pertahanan Abel mendengar penuturan Arkan. Ayahnya--- yang selama ini setia kepada Mira-- ibu Abel, kini pulang dengan membawa Ibu dan Anak yang harus menjadi bagian keluarga dirinya. Abel tertawa sumbang, ini mimpi, kan?

"Nggak, gak mungkin!"

•••

Gini nih bapack-bapack, ngomongnya mau kerja, eh pulang-pulang udah bawa keluarga baru.
Jangan gedek, tarik nafasss...
telen😇
Marah? Silahkan lempar golock, phisau, sama celuwrit sesuka kalian🤗
Salam sayanggggg♡

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang