47. Aku Benci Sama Kamu, Ren

205 6 1
                                    

Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

Abel menghela nafasnya setelah membaca pesan singkat dari ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abel menghela nafasnya setelah membaca pesan singkat dari ayahnya. Dia harus menjelaskan seperti apa lagi?

"Kenapa?" tanya Andra ketika melihat raut wajah Abel setelah gadis itu membaca pesan yang tadi berbunyi.

Abel menatap Andra kemudian tersenyum tipis, "Gue di suruh bokap buat ke rumah sakit. Ngejelasin semuanya. Ngejelasin apa? Toh gue jujur juga gak bakal ada yang percaya." ujar Abel pelan kemudian menghela nafas.

Mau tak mau, sudi tak sudi, Abel harus pergi ke sana. Menemui Anna si Queen drama yang membuatnya muak, dan juga bertemu Diva yang pasti akan memarahi dirinya. Abel menghela nafas kemudian tersenyum,

"Gak papa, Bel. Lo harus selesain ini semua pake kepala dingin, pake otak, sama pake taktik," gumam Abel kepada dirinya sendiri.

"Lo mau dateng?" tanya Andra,

"Ya. Apapun yang bakalan terjadi, gue harus ke sana,"

"Mau gue anter?" tawar Andra membuat Abel terdiam sejenak kemudian mengangguk.

"Pulang sekolah gue tunggu di parkiran,"

•••

"Udah lama nunggunya?" tanya Abel menghampiri Andra membuat lelaki itu menatap ke arahnya kemudian tersenyum, "Enggak,"

"Berangkat sekarang?" tanya Andra di balas anggukan oleh Abel.

Abel kemudian menaiki motor Andra. Setelah siap, motor itu melaju membelah jalanan menuju rumah sakit di mana Anna di rawat akibat ulah nya sendiri yang sayang nya membawa getah bagi Abel.

Andra memarkirkan motornya di parkiran rumah sakit. Mereka kemudian memasuki rumah sakit itu lalu menanyakan terlebih dahulu ruangan Anna.

"Di ruang no. 25 dek, di sebelah ruang operasi," ujar suster tersebut membuat Abel mengangguk. Abel dan Andra kemudian berjalan mencari ruang rawat yang di beritahukan oleh suster tadi.

Setelah menghabiskan beberapa menit mencari, mereka kemudian sampai di depan kamar no. 25, di mana Anna di rawat di sana.

Dengan sedikit ragu, Abel pun membuka pintu dan memasuki ruang tersebut.

Semua pasang mata tertuju pada Abel dan juga Andra. Lagi-lagi hati Abel memanas melihat Naren yang terlihat sedang menyuapi Anna bubur.

"Br3ngsek," gumam Abel menatap tajam Naren yang terkejut melihat dirinya,

Diva, wanita paruh baya yang melihat Abel pun langsung maju mendekati gadis itu dan,

Plak!

Wajah Abel menoleh ke samping ketika Diva menampar pipi gadis itu dengan sangat keras,

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang