Warning⚠Sebagian part berisi adegan🔞.Hati-hati kalo mau baca ya❗
•••
"Masalah tidak akan selesai jika hanya di selesaikan dengan kekerasan atau pun penyiksaan."
Arabella Danirwana
•••
"Kamu g1la?!" pekik gadis tersebut lirih,
Abel menatap Naren tidak mengerti kemudian menyobekkan sedikit baju nya dan langsung mengikatkannya pada tangan Naren yang habis di tanc4p tadi.
"Kamu mau bvnuh diri kamu sendiri hah?!" tanya Abel terdengar marah namun tidak di sahuti oleh lelaki tersebut. Naren terus menghadap ke arah langit membiarkan Abel mengikatkan kain tersebut ke tangannya. Tatapan cowok yang sedang m3rokok itu tampak kosong, seolah tidak ada kehidupan di sana.
"Naren," panggil Abel lirih namun tidak di sahuti sama sekali oleh pria itu.
"Pergi," ujar Naren dingin membuat Abel memejamkan mata nya. Bukan apa-apa, tapi matanya terasa sangat perih sekarang.
"Kamu--- ngusir aku?" tanya Abel menatap Naren tidak percaya,
"Gue bilang pergi," ujar Naren kembali dengan suara yang masih dingin membuat Abel terdiam.
"Kamu jahat Naren, kamu egois," tangan Abel yang semula memegang tangan Naren ia hempaskan begitu saja.
Abel tertawa miris, "Emang siapa juga ya aku di sini? Aku siapa di hidup kamu? Kayak nya aku bukan siapa-siapa yang harus khawatirin kamu kayak gini,"
"Kamu nganggep aku ini apa sih, Ren? Kamu punya masalah itu cerita bukan malah nyakitin diri kamu sendiri kayak gini! Aku jadi ngerasa gak berharga, tau gak?!" ucap Abel kemudian beranjak pergi dari sana. Namun sebelum itu, tangan besar Naren sudah terlebih dahulu mencekalnya dan menarik nya hingga Abel berada di pangkuan cowok itu.
"Maaf," bisik Naren sambil menatap manik mata Abel yang sudah berkaca-kaca. Naren akui ia salah, ia terlalu terpuruk dengan masalahnya sehingga melupakan gadis yang di cintanya, yang mengkhawatirkannya.
Naren kemudian memeluk Abel, terdengar isak tangis di sana, Abel menangis, "Kamu jahat Naren hikss,," lirih Abel memukul-mukul dad4 milik Naren kemudian memeluk nya erat.
"Kamu nganggep aku apa sih, ha? Kenapa kamu punya masalah gak mau cerita sama aku Malah nyakitin diri kamu sendiri? Bukan gitu caranya ngadepin masalah Naren. Bukan dengan cara nyak1tin diri sendiri masalah kamu bisa selesai. Aku di sini gunanya buat apa? Buat dengerin cerita Kamu! Buat dengerin keluh kesah Kamu!" ujar Abel menggebu-gebu mengeluarkan semua unek-unek nya. Naren hanya mendengarkan, membiarkan gadisnya memarahinya sebanyak yang ia mau.
"Ngerti gak Kamu?!" tanya Abel di sela-sela tangis nya.
"Hm," dehem Naren,
"Hikss kamu ngerti gak?!" pekik Abel sambil memukul punggung Naren membuat cowok itu seketika mengangguk
"Iya ngerti."
"Lain kali kalo ada masalah cerita,"
"Hm,"
"Jangan malah nyak1tin diri sendiri,"
"Iya,"
"Sekarang kan ada aku di sini. Aku bakal dengerin cerita kamu sampe kamu puas,"
"Iya, sayang."
"Udah ngomongnya?" tanya Naren ketika Abel melepaskan pelvkannya.
"Belum!" sergah Abel masih dengan isak nya. Naren terkekeh, gadis nya itu sangat lucu ketika sedang menangis. Hidung, pipi nya yang merah, mata nya yang memerah dan sedikit sembab, serta bibir nya yang bergetar membuat Abel semakin menggemaskan di mata Naren.
Naren kemudian mengecvp singkat hidung dan kening Abel, "Udah ya nangis nya?" ucap Naren sambil mengusap air mata Abel.
"Tapi di dengerin gak yang tadi?" tanya Abel.
"Hm," balas Naren masih dengan mengusap air mata gadisnya.
"Ih Naren! Di dengerin gak?!" rengek Abel membuat Naren kembali terkekeh, "Iya sayang di dengerin kok."
"Awas aja kalo aku sampe ngeliat kamu ngelvkain diri sendiri lagi. Aku gak segan-segan bakal tambahin luka kamu pake g0lok, c3lurit, c4ngkul sekalian pake kuku-kuku aku yang panjang." ancam Abel namun terdengar lucu di mata Naren,
"Gapapa kalo kamu yang nambahin," ujar Naren sudah mulai memakai aku-kamu.
"Tapi kan aku bercanda!"
"Aku juga bercanda," jawab Naren kemudian mereka tertawa bersama.
"Jangan di ulang in lagi ya?" tanya Abel sambil menunjuk-nunjuk wajah Naren. Naren mengangguk patuh membuat Abel senang.
"Yaudah aku obatin luka Kamu," ujar Abel kemudian menggiring Naren menuju ke dalam kamar.
Di sana, Abel mengobati luka Naren dengan intens sesekali lelaki itu akan menjahilinya membuat Abel cemberut dan menekan lvka Naren sebagai. Drama pengobatan luka Naren di hiasi dengan Abel yang terus mengoceh dan menasehati Naren dan hanya di balas dengan 'iya' atau 'siap sayang' oleh Naren tapi Abel tahu bahwa balasan sesingkat itu Naren bisa membuktikannya. Naren tersenyum tipis, ternyata setelah kehadiran Abel, hidupnya yang dulu gelap dan tidak berwarna terasa lebih berwarna dan nyata ketika bersama gadis nya. Naren berjanji tidak akan menyia-nyiakan gadis di depannya. Gadis ceria yang selalu menaikkan mood-nya. Gadis cerewet dan barbar yang selalu membuatnya terhibur. Gadis cantik yang sekarang sudah menjadi milik nya, milik Narendra Adhyaksa.
Setelah cukup lama di rumah Naren, Abel akhirnya pulang karena hari sudah mulai malam.
"Gak mau nginep aja, sayang?" tanya Martha penuh harap.
Abel menggeleng kecil, "Nggak dulu, Ma. Kalo Abel nginep di sini, yang jagain Bunda di rumah siapa? Soalnya kan Papa Abel lagi ke luar Negeri." jelas Abel membuat Martha mengerti,
"Yaudah. Tapi besok janji main lagi ya, Abel. Seru banget kalo ada kamu di sini. Mama jadi ada temen," ujar Martha membuat Abel mengangguk, "Siap, Mam."
"Yaudah, Ma. Naren anterin Abel pulang dulu, ya? Mama hati-hati di rumah," ujar Naren di balas anggukan oleh Martha. Naren dan Abel kemudian menyalimi Martha dan pergi dari rumah itu.
"Kamu pembawa kebahagiaan di sini, Abel." ucap Martha sambil tersenyum hangat.
•••
Udah ya segitu dulu😹
Have a nice day all💗🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]
Roman pour AdolescentsNote:Terdapat beberapa adegan kissing dan adegan 🔞 lainnya, hati-hati bila ingin membaca⚠ ••• Pernah terjebak bersama psych0path? kalau pernah, pasti itu adalah salah satu mimpi terburvk bagi kalian.Sama hal nya dengan gadis bernama Arabella Danirw...