08. Abel mengerti

610 14 2
                                    

Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

"Semakin ke sini, semakin Mu tahu bagaimana kehidupan kamu sebenernya."

Arabella Danirwana

•••

"Oh iya, Ma, Papanya Naren kemana, ya?" tanya Abel membuat mereka diam. Abel tidak tahu saja bahwa dirinya menanyakan pertanyaan yang salah besar. Tapi 'kan Abel tidak tahu bagaimana keluarga Naren yang sebenarnya.

Abel menyadari perubahan mimik wajah Martha. Wajah wanita paruh baya yang tadinya ceria kini terlihat muram dan lesu. Abel juga menatap Naren yang wajah nya berubah menjadi dingin. Memang wajah Naren pada dasarnya memang sudah dingin, tapi Abel berpendapat bahwa kali ini wajah Naren sangat dingin bahkan terlihat gurat k3bencian. Mungkinkah Abel salah tanya?

"Gapapa kalo kalian gak mau jawab. Maaf ya kalo Abel nanyain hal pribadi," ujar Abel sambil menunduk menyadari kesalahannya.

"Gapapa sayang. Wajar kan kamu gak tau," ucap Martha akhirnya di sertai dengan senyuman. Tapi mengapa senyuman Martha terlihat seperti senyuman--- kekecewaan?

"Maafin Abel, Ma. Abel gak tau kalo yang di tanyain Abel itu salah," ujar Abel ketika tidak melihat wajah ceria milik Martha lagi.

"Gue ke kamar dulu," ujar Naren dingin kemudian beranjak pergi dari sana menyisakan tanda tanya dari Abel. Abel terdiam, Abel takut Naren akan membenc! dirinya.

"Sayang," panggil Martha membuat Abel menatap nya dengan guratan penyesalan, "Abel salah ya, Ma?" tanya Abel.

Martha menggeleng, "Mau denger curhat Mama gak?" tanya Martha membuat Abel terdiam,

"Boleh?" tanya Abel. Bukan apa-apa, tapi Abel merasa tidak enak karena dirinya dan Martha baru saja bertemu. Bagaimana pun, Abel hanyalah orang asing yang baru masuk ke dalam keluarga Naren.

"Mama tau kamu orang baik," ujar Martha sambil menatap Abel lembut membuat Abel tersenyum. Rasanya sangat hangat bila ia berinteraksi dengan Martha. Abel kemudian mengangguk, "Mama mau curhat apa?" tanya Abel.

"Kamu tadi nanya soal Papa Naren, Kan?" tanya Martha membuat Abel mengangguk, "Papa Naren--- dia orang baik, sayang." ujar Martha.

"Terus kenapa wajah Naren berubah waktu Abel nanyain soal Papa nya Naren? Kan Mama bilang Papa Naren baik." tanya Abel semakin penasaran,

Martha tersenyum pahit, "Papa Naren orang yang baik sebelum kedatangan perempuan yang merusak segala nya." ujar Martha membuat Abel terkejut,

"M-maksud Mama, Papa Naren sel--" Abel tidak bisa melanjutkan kembali ucapannya karena terhalang oleh keterkejutannya.

"Ya. Papa Naren selingkuh, itulah yang membuat keluarga kami h4ncur. Papa Naren bahkan membawa perempuan itu masuk ke dalam rumah kami. B3rmesraan tanpa menghiraukan perasaan Mama." Abel mendengar suara Martha melirih,

"Setiap hari, Mario-- papa nya Naren akan membawa selingkuhannya ke rumah. Bahkan sudah seperti menganggap rumah itu adalah rumah milik nya seorang. Tidak menghargai dan tidak peduli dengan kejadian Mama dan juga Naren. Awalnya Mama mencoba lapang dada dan mengikhlaskan jika Mama harus di madu. Tapi setelah kejadian itu---" Martha tersenyum getir dengan air mata yang sudah mengenang di pelupuk matanya.

Abel yang melihat itu pun langsung memeluk Martha berusaha menenangkannya. "Gak usah di lanjutin kalo Mama gak sanggup," bisik Abel membuat Martha menggeleng,

"Setelah kejadian 3 tahun lalu, kejadian di mana selingkvhan Mario m3ninggal karena t4brakan. Mario sangat terpuruk. Mario bahkan tidak ingin berbicara dengan Mama maupun Naren dan bahkan ketika berbicara pun hanya kekerasan yang kami dapat."

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang