Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗
•••
"Anj--!" Abel hampir saja mengumpat ketika melihat Naren di sela-sela rak buku. Naren tersenyum manis membuat gadis itu memelototinya tajam. Niat hati ingin menenangkan fikirannya dengan buku, malah datang Naren yang pasti bakal mengacaukan niat nya itu. Ya meskipun dengan buku akan semakin membuat otak nya runyam, sih.
"Hai, sayang." panggil Naren tersenyum manis. Tidak merasa bersalah sama sekali.
Abel mendelik, "Suyang-Sayang-Suyang-Sayang, makan tuh kuyang! Untung jantung aku gak baperan!" sinis Abel membuat Naren terkekeh. Gadis itu kemudian duduk di salah satu kursi perpustakaan di ikuti Naren yang duduk di sebelah gadis itu.
"Fokus banget sih baca bukunya. Padahal di samping kamu lebih menarik," ujar Naren dengan PD nya,
"Enak aja," cibir Abel tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun,
"Tumben kamu belajar?" ganggu Naren membuat Abel menatap nya sinis,
"Kamu fikir aku gak boleh belajar, ha?" tanyanya garang membuat Naren langsung menggeleng,
"Becanda. Gak nyangka aja gitu. Arabella yang biasanya bolos kalo pelajaran, sekarang malah duduk di sini belajar."
"Aku tuh pinter, tapi cuman males aja jadi otak aku juga ikutan kecil!" ujar Abel mengingat dirinya tidak pernah ranking sama sekali.
Naren hanya manggut-manggut saja, tidak ingin berdebat lebih jauh dan mengakibatkan gadis nya ini marah. Kan gak lucu kalau Abel marah cuman gara-gara debat soal 'pelajaran'.
"Udah makan?" tanya Naren yang hanya di balas oleh gumaman gadis itu.
"Ara," panggil Naren membuat Abel langsung menatap nya. Gadis itu kemudian menghela nafas,
"Bisa gak Ren gak usah panggil aku Ara? Jadi kayak kamu manggil Anna tau gak?" tanya Abel kesal. Tuh kan mengingat namanya saja hati Abel sudah memanas.
"Apa karena kamu ke inget sama Anna, kamu jadi manggil aku Ara, iya?" tanya Abel membuat Naren terdiam.
"Jangan mentang-mentang dulu kamu panggil Anna itu Ara, kamu juga manggil gitu sekarang sama aku. Aku Abel Ren bukan Anna. Kita itu beda, aku dan Anna itu gak sama." tekan Abel semakin membuat Naren bungkam. Entah mengapa Abel jadi sensian seperti ini. Tapi yang pasti ia akan marah jika menyangkut tentang Annara.
Naren terdiam sejenak. Merasa bingung dengan sifat gadisnya ini. Padahal ia memanggil Ara itu agar menjadi panggilan spesial darinya, tidak lebih. Tapi di sisi lain juga ia berusaha mengerti, kalau Abel pasti tidak ingin di samakan dengan Anna.
"Jadi kamu mau di panggil apa, hm?" tanya Naren mencoba pengertian,
"Terserah kamu. Yang penting jangan Ara," sahut Abel membuat Naren mengangguk.
"Sayang aja gimana? Honey? Babe? Ayang? Calon istri? Baby?" tawar Naren konyol membuat Abel tersenyum geli,
"Apa sih? Alay tau gak?!" ujar Abel membuat Naren tertawa. Lelaki itu lalu terdiam sejenak,
"Bella aja gimana?" tanya Naren membuat Abel bungkam, teringat seseorang. Namun gadis itu mencoba menepis semua fikiran yang melayang ke masa lalu.
"Boleh," ujar Abel kemudian membuat Naren tersenyum tipis,
"Babe Bella,"
•••
"Sini kamu!" geram Abel marah lalu mengejar Naren ketika cowok itu menggelitiki dirinya. Bel pulang sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu dan mereka saat ini berniat pulang bersama. Abel terus mengejar Naren yang tertawa melihat wajah lucu Abel bila sedang marah membuat seluruh siswa di sana iri.
"Naren ih kamu ngeselin!" pekik Abel mempercepat langkah nya, mencoba menyusul cowok juara atlet itu.
Setelah sampai di parkiran, Abel lalu berhenti. Menormalkan detak jantung nya yang berpacu dua kali lebih cepat karena capek.
"Naren udah... Aku capek," ujar Abel mengalah membuat lelaki itu terkekeh. Abel sampai menekuk kedua lutut nya untuk menghilangkan rasa capek nya.
Naren yang melihat gadis nya kecapek an itu pun kasihan. Ia lalu mendekati Abel dan langsung menggendong Abel membuat gadis itu tersenyum, "Makasih ayang gula Aren! Peka juga kamu," sindir Abel sembari tersenyum tipis membuat Naren mendelik,
"Makanya olahraga biar gak capek sama gak pendek mulu," ujar Naren membuat Abel menatap nya tajam,
"Jadi maksud kamu Aku pendek? Kamu gak suka gitu liat aku pendek? Iya?!" pekik Abel di sebelah Naren membuat telinga lelaki itu berdengung,
"Canda, sayang."
"Turunin Aku!" ucap Abel yang sudah kepalang emosi. Namun lelaki itu tidak juga menurunkan gadisnya. Naren kemudian mendudukkan Abel di jok motornya lalu terkekeh menatap wajah jutek milik gadis itu,
"Apa liat-liat? Mau ku colok matanya?" sinis Abel membuat Naren tersenyum kecil lalu menggeleng,
"Kamu lucu kalo lagi marah," goda Naren berhasil membuat pipi Abel merah semerah tomat. Abel kemudian menggeplak Naren menghalangi rasa salting nya membuat cowok itu terkekeh lagi,
"Apa sih, Ren? Gak lucu tau!" Abel tertawa.
Namun tawanya seketika berhenti ketika menyadari seseorang menghampiri mereka,
"Hai, Naren. Boleh gak pulang bareng?"
•••
Yang udah jadi pembaca setia pasti tau dia siapa🗿
Yap, dia adalah si ekhem😗
Salam sayanggggg♡
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]
Ficção AdolescenteNote:Terdapat beberapa adegan kissing dan adegan 🔞 lainnya, hati-hati bila ingin membaca⚠ ••• Pernah terjebak bersama psych0path? kalau pernah, pasti itu adalah salah satu mimpi terburvk bagi kalian.Sama hal nya dengan gadis bernama Arabella Danirw...