51. Kehidupan Andra

216 3 0
                                    

Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

Abel menghela nafas nya gusar saat mata pelajaran tidak kunjung masuk ke dalam otak nya. Gadis itu sudah belajar 3 jam di kamar namun otak nya masih terasa kosong. Nasib punya otak minim memang, belajar berapa lama pun pelajaran tidak akan pernah melekat pada otak.

"Mana laper lagi," keluh Abel kemudian mengecek jam nya di HP, "Kok udah jam sebelas malam aja? Perasaan gue belajar gak lama-lama banget, deh,"

Dengan rasa mager yang teramat sangat, Abel kemudian keluar dari kamar untuk mencari makanan di dapur. Setelah sampai, gadis itu kemudian membuka lemari es. Abel pun langsung menjatuhkan rahang nya melihat tidak ada makanan sama sekali di dalam. Hanya ada botol minuman, itu pun tinggal setengah,

"Misqueen banget gue.." rengek Abel kemudian membuka laci di bawah wastafel dan menemukan mie di sana,

"Gue masak mie aja kali, ya? Gak papa deh nantinya sakit perut, dari pada laper," gumam Abel kemudian mengambil satu bungkus mie dan berniat untuk merebusnya.

Ting!

Belum sempat Abel merebus air, HP gadis itu sudah berbunyi terlebih dahulu. Abel kemudian membuka room chat yang berbunyi tadi,

Abel mengerutkan kening nya setelah membaca pesan dari Naren, "Kok dia tau kalo gue mau masak mie?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abel mengerutkan kening nya setelah membaca pesan dari Naren, "Kok dia tau kalo gue mau masak mie?"

Abel kemudian terkekeh pelan, "Gue lupa kalo dia cenayang,"

Ting!

Abel tertawa melihat chat absurd dari Naren, "Semua kesetresan Naren berawal dari mbah google,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abel tertawa melihat chat absurd dari Naren, "Semua kesetresan Naren berawal dari mbah google,"

Abel kemudian berjalan menuju ruang tamu dan duduk di sana menunggu Naren yang katanya ingin membawa makanan untuk nya.

"Martabak, martabak, martabak, martabak, martabak," hafal Abel berharap semoga Naren membawakannya martabak. Abel dari dulu ingin martabak, tau!

Tidak lama Abel menunggu, suara bel pintu berbunyi yang langsung membuat gadis itu berlari dan membuka pintunya.

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang