Warning⚠Sebagian part berisi adegan🔞.Hati-hati kalo mau baca ya❗
•••
"Tugas kita hanya mencintai, soal di cintai atau tidak nya itu hak mereka, lagian, cinta juga gak harus memiliki kan?"
Arinda Jelita
•••
Abel menelungkupkan wajah nya di meja. Dirinya super gabut bin mager saat ini. Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu tapi gadis itu tidak berniat beranjak dari meja nya sama sekali.
"Jahat lo Shel ninggalin gue.." rengek Abel ketika mendapat kabar dari guru bahwa Shela akan menjenguk Nenek nya yang lagi sakit di Amerika selama dua bulan ke depan.
"Tuh kan gue gabut!" pekik Abel menggema di seluruh ruangan kelas itu. Gadis itu kemudian menelungkupkan kembali wajah nya di atas meja.
"Ara," panggilan itu langsung membuat Abel mengangkat kepala nya. Di sana, di depan pintu terdapat Naren yang sedang menatap ke arah nya. Lelaki itu kemudian mendekati Abel dan tanpa kata-kata lagi langsung memeluk Abel membuat Abel terkejut,
"Kenapa?" tanya Abel melihat wajah Naren yang tampak kusut. Naren menggeleng kemudian memeluk Abel kembali, "Gapapa. Cuman pengen peluk aja, kangen soalnya." ujar Naren membuat Abel tertawa,
"Kamu kenapa sih manja banget? Tadi apa kata kamu? Kangen? Baru pisah 3 jam aja udah kangen kamu." Abel kemudian terkekeh membuat Naren cemberut di tempatnya,
"Pisah 3 jam serasa 3 tahun.." rengek Naren semakin membuat Abel tertawa. Naren ini--- super mood banget bagi Abel.
"Yaudah kan ini udah peluk. Gak boleh kangen lagi," ujar Abel kemudian menguyel-uyel pipi Naren membuat wajah lelaki itu semakin menggemaskan. Naren yang di perlakukan itu pun hanya diam membiarkan gadisnya melakukan keinginannya.
"Ayang," panggil Abel membuat Naren berdehem,
"Aku laper.." adu Abel yang langsung membuat Naren menatap nya,
"Mau ke kantin?" tawar Naren membuat Abel mengangguk, "Boleh! Tapi kamu yang bayar ya!" Abel dengan sifat matrenya membuat Naren terkekeh kemudian mengangguk. Mereka kemudian berjalan berdampingan sambil berpegangan tangan melewati koridor menuju kantin membuat siapapun yang melihat nya merasa iri.
Setelah sampai, Abel dan Naren kemudian duduk di bangku yang selalu Naren tempati. Bangku itu-- bangku yang selalu di lirik oleh semua siswa terutama siswi LENGKANA.
"Mau pesen apa, Neng Abel, Den Naren?" tanya Mbok Ati--- pedagang di kantin itu.
Naren ingin berbicara tapi suara Abel sudah terlebih dahulu memotongnya, "Abel mau bakso, mie ayam, nasgor, batagor nya dua, terus es teh nya tiga gelas ya, Mbok!" ujar Abel dengan semangat membuat Naren termasuk seluruh murid di sana melongo.
"Apa?" tanya Abel ketika melihat Naren menatap nya begitu intens. Naren menggeleng,
"Ternyata punya perut karet cewek gue," gumam Naren yang masih bisa di dengar oleh Abel walaupun tidak jelas,
"Apa? Kamu bilang apa?!" tanya Abel dengan suara galak nya membuat Naren gelagapan,
"Nggak, sayang. Tadi aku bilang kamu cantikk banget makanya perut nya kayak karet," ujar Naren membuat Abel mendelik,
"Terserah kamu!" ujar Abel membuat Mbok Ati terkekeh. Ia kemudian beralih ke Naren,
"Den Naren mau pesan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]
أدب المراهقينNote:Terdapat beberapa adegan kissing dan adegan 🔞 lainnya, hati-hati bila ingin membaca⚠ ••• Pernah terjebak bersama psych0path? kalau pernah, pasti itu adalah salah satu mimpi terburvk bagi kalian.Sama hal nya dengan gadis bernama Arabella Danirw...