19. Naren Jelekk Fakyouu

326 8 0
                                    

Warning⚠Sebagian part berisi adegan🔞.Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

Abel dan Arin keluar bersama dengan bergandengan tangan membuat semua orang di sana terkejut. Bagaimana tidak, Arin yang di kenal sebagai Queen Bullying dan sering merundung Abel tiba-tiba saja akur dengan gadis bar-bar itu.

"Mereka pasti gak pada nyangka ngeliat kita rukun kayak gini," ujar Abel sambil terkekeh,

"Gue sih gak terlalu peduli ya sama orang lain. Lagian, cewek kayak gue udah sering kali di liatin kayak gini," ujar Arin sedikit narsis membuat Abel mendelik,

"Dih, di kenal sebagai Queen Bullying lo mah!" sembur Abel kemudian mereka tertawa bersama membuat seisi sekolah heboh.

Ketika sedang asik berceloteh, langkah Abel dan Arin tiba-tiba berhenti ketika seseorang menghadang mereka. Abel menatap datar lelaki di depannya.

"Ara," panggil Naren membuat Abel kesal. Panggilan itu--- kenapa Naren memanggil dia dan Anna dengan panggilan yang sama? Jadi bete kan dianya?

"Apa? Kok ke sini? Bukannya lagi asik berduaan ya sama Anna?" tanya Abel ketus membuat Naren terdiam,

"Ini tangan kamu kenapa?" tanya Naren mengalihkan pembicaraan sambil memegang tangan Abel namun langsung di tepis oleh gadis itu,

"Kenapa kamu mau tahu? Kan dari tadi kamu sama Anna gak nanyain aku sedikit pun. Udah sana urus Anna aja!" ujar Abel terdengar seperti mengusir. Namun Naren masih tetap diam di tempatnya membuat Abel gondok setengah m4ti,

"Naren, ih, awas!" pekik Abel mulai kehabisan kesabaran membuat Arin langsung mengelus punggung gadis itu. Arin kemudian menatap Naren, "Ren, coba lo minggir dulu, deh. Biar Abel nenangin diri dulu," ujarnya mencoba memberikan pengertian kepada si kepala batu Naren.

Naren yang sedari tadi menatap Abel pun baru menyadari kehadiran Arin di sebelah Abel, "Kalian temenan?" tanya Naren,

Belum sempat Arin menjawab, Abel sudah terlebih dahulu menjawab lelaki itu dengan kesal, "Bukan urusan kamu!"

"Kamu marah?" tanya Naren membuat Abel semakin kesal. Kapan Naren peka sih?

"Nggak! Udah sana! Anna pasti nungguin kamu. Kamu habisin aja waktu kamu sama dia. Gak usah peduliin aku," setelah Abel mengatakan itu, ia kemudian mendorong Naren sampai lelaki itu terhuyung beberapa langkah ke belakang lalu pergi dari sana. Baru beberapa langkah Abel berjalan, ia sudah terlebih dahulu kesal setengah m4ti, "Dasar gak peka!" pekik nya membuat Naren di belakang nya terkekeh merasa gemas dengan tingkah gadis itu,

"Pulang sekolah bareng. Aku mau ngomong," ujar Naren kemudian pergi dari sana di susul oleh Arin karena mereka memang sekelas, yaitu XII IPA 2.

"Bel, gue duluan, ya!" teriaknya di balas anggukan oleh Abel.

Abel kemudian menghentak-hentakkan kaki nya kesal, "Naren jelekkkkkkkkk fakyuuuuu!"

•••

Pulang sekolah, Abel terduduk di bangku panjang di taman sekolah sambil memejamkan matanya. Tadi Naren sempat memintanya datang ke sini lewat chat. Dengan setengah hati Abel pun menurutinya,

"Lama banget. Jangan-jangan dia lagi sama Anna makanya lupa sama aku," gumam Abel tidak jelas,

Beberapa saat kemudian, Abel merasakan p4ha nya memberat. Ia kemudian membuka matanya. Dan terkejutnya ia melihat wajah Naren yang sedang menatapnya dengan senyum menyebalkan milik cowok itu,

"Ngapain tidur-tidur? Bangun!" usir Abel mencoba mengangkat rambut lebat Naren namun lelaki itu malah memeluk pinggang Abel dan menyimpan wajah nya di perut rata milik Abel membuat gadis itu harus menahan nafas,

"Naren.." panggil Abel mencoba melepaskan kepala Naren namun sepertinya lelaki itu tidak mau,

"Sebentar aja, Ra. Biarin kayak gini," ujar Naren membuat Abel menghela nafas. Gadis itu kemudian mengelus rambut hitam dan lebat Naren membuat lelaki itu nyaman,

"Maaf," ucap Naren setelah beberapa menit mereka diam. Abel hanya bergumam tidak berniat membalas ucapan lelaki tersebut.

"Pasti sakit, ya?" tanya Naren membuat Abel tersenyum.

"Tentu. Cewek mana yang gak sakit hati liat cowok nya deket sama orang lain, Ren?" adu Abel membuat Naren terdiam. Sedetik kemudian cowok itu mengelus p4ha Abel membuat gadis itu terkejut,

"Kamu gil4?!" pekik Abel menatap nyalang Naren. Namun yang di tatap hanya menunjukkan ekspresi santai nya, tidak merasa bersalah sama sekali.

"Nggak, orang ini milik aku," jawab Naren santai membuat Abel mendelik,

"Siapa bilang? Ini tuh buat suami aku,"

"Kamu udah punya suami?"

"Maksudnya calon. Ngerti kek," kesal Abel.

"Kan aku calonnya." ujar Naren percaya diri,

"Dih ngarep," Abel kemudian tertawa membuat Naren tersenyum. Lelaki itu kemudian bangkit sebentar untuk mengecvp bibir Abel singkat kemudian menelungkupkan kembali wajah nya di perut Abel.

Abel terkejut kemudian terdiam, "Naren!" pekik nya ketika sudah sadar akan kelakuan mesvm Naren. Cowok yang di teriaki pun hanya menyengir di balik perut rata milik Abel.

"Kamu terlalu abu-abu, Naren." ujar Abel tiba-tiba membuat Naren mendengarkan gadis itu,

"Kamu sering terlihat seolah-olah aku adalah cewek satu-satu nya di hidup kamu, di hati kamu," Abel kemudian menghela nafas, "Tapi di sisi lain, kamu kayak peduli dan deket banget sama orang sampe ngebuat hati kecil aku ini sakit."

"Kamu terlalu pintar ngebolak-balikkin hati aku, Ren." tambah Abel di akhiri dengan kekehan pahit,

"Cinta sama peduli itu beda, Ra." ujar Naren membuat Abel mengangguk,

"Ya, aku tahu. Tapi aku ngeliat gak ada perbedaan di antara Cinta sama peduli di kamu, Ren. Aku terlalu bingung buat ngertiinnya," ujar Abel membuat Naren terdiam,

"Naren, boleh aku minta satu hal sama kamu?" tanya Abel membuat Naren langsung menatap nya.

"Jangan deket sama cewek selain aku, ya?"

•••

Fikss si Abel cemburu berattttt
Salam sayangggg♡

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang