53. Semangat Calon Suami!

142 3 0
                                    

Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗

•••

Abel mendekap teddy bear yang di berikan oleh peneror beberapa hari yang lalu itu sangat erat saat dirinya berbaring di Queen Size-- di kamar dirinya yang dulu. Abel kemudian tersenyum senang, memikirkan bahwa Arkan sudah kembali kepadanya dan juga Mira. Dirinya dan Mira juga sudah pindah rumah ke rumah yang dulu. Abel akhirnya bisa bernafas lega karena tidak melihat dua badebah lagi di rumahnya.

"Ternyata Naren benar. Kebahagiaan itu pasti datang, kapan pun waktunya," ujar Abel mengingat perkataan Naren kemarin.

Abel juga ternyata salah menilai Arkan. Ia fikir, ayah nya itu sangat jahat karena telah berani mengkhianati bunda nya. Namun di sisi lain, Arkan ternyata ingin melindungi Abel dari papa nya Naren. Karena tadi waktu di luar, Arkan langsung menceritakan kejadian yang sebenarnya. Mengingat Mario, Abel langsung terdiam beberapa saat,

"Kok bisa om Mario ngelakuin hal se jahat itu? Buat apa dia mau gue?" tanya nya lalu berfikir sejenak. Ia kemudian tersenyum, "Gue lupa. Om Mario kan sering ngelakuin hal bejat. Pasti dia mau gue cuman karena itu,"

Abel membuang nafas nya kasar, "Kenapa ya Naren bisa beda jauh banget sama Papa nya?"

"Kok lo jadi ngomong gitu, Bel? Secara gak langsung 'kan lo bedain pacar lo sama om Mario?" tanya Abel kemudian menggeplak kepalanya sendiri, "Naren pasti ngikut Mama Martha, deh,"

"Tapi yang gue kepoin, siapa wanita yang bikin om Mario sampe kek gitu? Ayah bilang kan, Om Mario jadi orang jahat kayak gitu karena masih belum terima wanita nya meningg4l,"

Sedetik kemudian Abel membulatkan matanya, "Jangan bilang, wanita itu selingkuhan om Mario? Yang meninggal tiga tahun lalu?" tanya Abel kepada dirinya sendiri,

"Pasti karena itu. Emang kayak gimana sih sifat wanita itu sampe Om Mario gak bisa lupain dia kayak gitu?"

"Kayak nya gue harus cari tahu," Abel mengelus dagu nya sembari menyipitkan matanya,

"Ya! Pokok nya gue harus cari titik keterangan. Mungkin setelah gue tahu, gue bisa lurusin hidup om Mario yang udah belok itu,"

"Tapi 'kan gue gak tahu akar masalah nya di mana," rengek Abel menangis tanpa air mata,

"Bodo ah! Gak mau tau urusan orang lain gue. Ikutin aja alurnya, Bel. Hanya author dan Tuhan yang tau," ujar Abel dramatis,

Abel kemudian menatap Teddy Bear itu, "Tod, lo sebenarnya di kirim sama siapa, sih?" tanya nya namun teddy bear itu tidak menjawab, malahan menatap Abel balik. Iyalah, orang bukan makhluk hidup. Itumah Abel nya aja yang miring,

"Gue penasaran tau siapa yang ngirim lo."

"Bentar, AN," Abel berfikir sejenak. Ia kemudian memandang gelang nya yang berinisial N, "Gelang couple gue sama Naren juga kalo di satuin bakal jadi AN. Jangan-jangan, yang selama ini nerorr gue tuh Naren?"

"Tapi apa tujuan Naren nerorr gue?" tanya Abel,

"Kok gue jadi pusing gini, ya?"

"Bodo amat! Terserah lo peneror! Kalo jati diri lo udah ketemu, gue jadiin lo suami gue karena udah bikin gue penasaran kayak gini!" pekik Abel kesal kemudian bergegas menutup matanya, tidak mengetahui sama sekali orang yang sedari tadi mengintipnya dari luar jendela,

"Kalo aku gak punya rasa hormat, aku pasti udah masuk ke kamar kamu dan makan kamu," ujarnya terkekeh,

"Benar kata kamu, kamu ikutin aja alurnya, sampai aku menunjukkan jati diri aku yang sebenarnya," lelaki dengan tato AN di tangan kanan nya pun tersenyum miring dan pergi dari sana.

TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang