Warning⚠ Sebagian part berisi adegan🔞. Hati-hati kalo mau baca ya❗
•••
Abel menghela nafasnya di kelas. Ia bingung, mengapa tadi Naren tidak menjemputnya. Dan juga, Abel tidak melihat Naren di sekolah. Ya memang belum lama sih ia berada di kelasnya, bel masuk pun juga belum terdengar berbunyi.
Abel menumpu dagu nya menggunakan kedua tangannya, "Gabut banget gue..." gumam gadis tersebut,
"ABEL!"
Abel terkejut ketika mendengar suara cempreng yang memanggilnya. Ia kemudian melihat ke arah pintu kelas--- sumber suara yang memanggilnya. Senyum Abel kemudian mengembang lalu bangkit dan berlari menuju orang itu,
"Aaaaa Shelaaa!" pekik Abel kemudian memeluk sahabat nya yang ia rindukan itu membuat seluruh kelas terkekeh melihat mereka. Persahabatan Abel dan Shela memang menjadi favorit di kelas nya. Hubungan kedua gadis bar-bar itu tidak pernah renggang meskipun sering cekcok setiap harinya. Mereka tidak tahu saja bahwa itu adalah kunci persahabatan mereka awet.
"Kemana aja lo? Kok lama banget? Jenguk Nenek lo apa healing?" tanya Abel sengit membuat Shela menyengir,
"Gue jenguk nenek gue sekalian healing. Lo tau sendiri kan gue suka gak di bolehin sama Mami kalo healing sendiri. Ya mumpung jenguk nenek nya sama ortu, sekalian healing aja," ujar Shela membuat Abel mendelik,
"Lo enak healing-healing sedangkan gue? harus nahan kangen sama lo. Emang lo di sana gak kangen apa sama gue?" tanya nya sengit,
"Ya gue kangen banget lah! Malahan mah gue selalu liat foto kita setiap hari. Tapi kan gue gak mau ninggalin masa healing gue, Bel," ujar Shela membuat Abel mengangguk,
"Yang penting lo udah kembali, seneng banget gue," mereka kembali berpelukan menumpahkan rasa rindu yang mereka timbun.
"Oh, ye, lo bawa oleh-oleh gak buat gue?" tanya Abel membuat Shela menatap gadis itu galak,
"Oleh-oleh aja yang lo fikirin! Ada nih, tapi duduk dulu yok!" ajak Shela kemudian menggandeng tangan Abel dan duduk di kursi mereka,
"Nih buat lo," Shela menaruh sebuah paper bag di atas meja membuat Abel langsung menerimanya,
"Makasih, Shel. Lo emang sahabat gue yang paling bisa gue porotin, deh," ujarnya membuat Shela mendelik,
"Udah kaya kok morotin orang?" sindirnya membuat Abel terkekeh,
"Lo kok sensitif banget sih, Shel?" goda Abel. Shela yang sudah gemas pun langsung menggeplak kepala gadis itu membuat ia meringis,
"Lo gak ada bedanya ya, Bel. Tetep jadi sahabat julid gue," ujar Shela kemudian mereka tertawa.
Shela kemudian teringat sesuatu, "Oh, iya. Tadi ada cowok misterius yang ngirimin ini, katanya buat lo," Shela memperlihatkan sebuah kotak berukuran kecil kepada Abel membuat gadis itu mengerutkan kening nya,
"Dari siapa?" tanya Abel membuat Shela mengedikkan bahu nya,
"Gue juga gak tahu. Tadi pas di parkiran, dia kasih ini ke gue, katanya buat lo. Gue juga gak tau dia siapa. Orang dia pake baju hitam semua," ujar Shela mengingat-ingat orang tadi.
Abel kemudian mengambil kotak itu dari Shela, "Mending di buang aja gak sih, Bel? Soalnya gue takut di dalemnya ada apa-apa," ujar Shela membuat Abel terdiam sebentar. Gadis itu kemudian menggeleng,
"Gue bakal simpen dulu. Siapa tahu penting, 'kan?" tanya Abel membuat Shela bungkam kemudian mengangguk,
"Bener juga, sih. Tapi kalo lo gak nyaman, buang aja. Soalnya orang nya juga kelihatan misterius banget," ujar Shela membuat Abel mengangguk. Ia akan membukanya nanti setelah pulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK BERSAMA P5YCOPATH M3SUM [HIATUS]
Ficção AdolescenteNote:Terdapat beberapa adegan kissing dan adegan 🔞 lainnya, hati-hati bila ingin membaca⚠ ••• Pernah terjebak bersama psych0path? kalau pernah, pasti itu adalah salah satu mimpi terburvk bagi kalian.Sama hal nya dengan gadis bernama Arabella Danirw...