16 | What Happened in the Past

272 23 0
                                    

Tentu saja sang langit sudah kembali lagi berganti tahta untuk beberapa kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentu saja sang langit sudah kembali lagi berganti tahta untuk beberapa kali. Hingga di mana yang bertahta saat ini adalah sang penguasa langit yang menempati tahtanya di hari sebuah pesta kekaisaran mengadakan sebuah pesta.

Langit mulai menunjukkan cahayanya. Hal itu menandakan tahta sang rembulan sudah digantikan oleh tahta sang mentari.

"Ughmm ...," lenguh suara seorang wanita dengan suara yang parau.

Pun hal itu juga diikuti oleh tirai lentiknya yang kini sudah mulai untuk membuka diri. Hingga membuat netranya pun menerima cahaya dari sang mentari.

Lalu sang empunya mulai sadar jika kini perutnya terasa sangat memberat. Tanpa pikir panjang, ia langsung melihat siapa yang membuat perutnya terasa berat!

Ah ... ya!

Aku lupa kalau si kaisar gila ini tidur lagi di kamarku!

Yap! Sosok yang terbangun itu adalah Ruveliss Del Castina. Di mana saat ini ia sedang dipeluk dari belakang dengan sangat erat dan posesif.

Tentu saja yang memeluknya adalah sang kaisar. Yaitu Kaisar Achilles Demon Lezevre.

Semalam Demon kembali memilih untuk tidur dengan cara memeluk Ruveliss dengan sangat erat dan posesif. Alasannya adalah karena dia tidak mau kembali menggila karena kutukan sialan yang dimilikinya itu!

'Ck!' decak Ruveliss pasrah yang masih berbunyi di dalam hati.

"Haahhhh ...!" Lalu helaan napasnya juga ia layangkan, yang kini terdengar cukup jelas meski lirih.

Lalu dengan perlahan, Ruveliss mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan Demon yang sangat posesif itu.

"Ini masih pagi, Princess," ucap Demon dengan tiba-tiba. Tentu saja suaranya yang serak basah dan parau, terdengar cukup seksi di dengar.

Hingga membuat Ruveliss menegang dan mengerjap-ngerjapkan matanya untuk sesaat. Tanpa berlama, Ruveliss langsung mengatasi keterkejutannya.

"Matahari sudah sangat tinggi, Baginda!" sahut Ruveliss, "dan saatnya bagi kita untuk keluar dari kamar!"

Mendengar hal itu, seolah dengan tolakkan yang sangat kolot dan keras, Demon justru semakin mengencangkan pelukannya dengan sangat posesif. Demon juga langsung menyusupkan kepalanya ke tengkuk belakang Ruveliss tanpa membuat tubuh mereka terpisah satu inci pun.

"Baginda—"

"Tak bisakah kau membiarkanku tidur lima menit lagi saja, Princess?" sahut Demon yang memotong ucapan dari Ruveliss.

Ruveliss tak kuasa untuk tidak menghela napasnya. 'Hahhh ... laki-laki sialan ini benar-benar ...!' umpat Ruveliss dalam hati.

"Baginda, saya yakin jadwal Anda akan sangat padat hari ini! Pun juga dengan saya," ucap Ruveliss lagi, yang tentu dengan nada yang rendah karena menahan amarahnya.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang