19 | Witch

247 22 0
                                    

Tak butuh waktu lama setelah huru-hara yang tadi terjadi, kini para tamu undangan sudah mulai berbondong-bondong untuk meninggalkan istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak butuh waktu lama setelah huru-hara yang tadi terjadi, kini para tamu undangan sudah mulai berbondong-bondong untuk meninggalkan istana.

Itu karena perintah dari sang tuan putri itu sendiri.

Yap! Ruveliss memerintahkan untuk mengakhiri pesta ini. Dia juga memohon maaf atas kekacauan yang terjadi, serta akan menebusnya di lain waktu.

Tentu bukan Ruveliss yang berbicara seperti itu. Tetapi Gedon yang sedang mencoba untuk menengahi suasana yang masih terasa tegang bukan main ini.

Dan, tentu bukan Ruveliss yang meminta, tetapi memang inisiatif Gedon lah yang mengatasnamakan Ruvelliss untuk permohonan maaf ini.

Itu semua untuk menjaga martabat Ruveliss. Dari pada atas nama sang kaisar, maka akan banyak spekulasi rumor yang buruk soal hubungan antara sang kaisar dan juga sang tuan putri asal Toronto itu.

Karena dengan kejam dan sepihaknya, Kaisar membubarkan pesta untuk sang tuan putri.

Bukankah itu rumor yang sangat lezat untuk disantap?

Jika hal itu sampai tersebar tanpa filter, maka sudah pasti Gedon lah yang akan menjadi sasaran lezat sang kaisar. Gedon tak mau itu, ok?

Jadi ... pilihan terbaik adalah yang menggelar pesta lah yang harus membubarkan pesta.

"Kami dari pihak kekaisaran serta perwakilan tuan Putri, kami mohon maaf untuk semua," ucap Gedon lagi dengan tangan yang ada di dada sebelah kiri, serta sedikit menundukkan kepala.

Maka tak butuh waktu lama untuk berpikir, para tamu undangan langsung melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari ballroom tersebut.

Mereka berbondong-bondong untuk keluar dan menyudahi pesta.

Tak apa jika pesta ini tidak berjalan sampai akhir, lagipula main schedule untuk pestanya sudah terlewati.

Selang beberapa menit kemudian, kini para tamu undangan itu sudah keluar pulang semua. Hingga tinggallah pekerja istana yang masih berjaga dan membersihkan ballroom.

Pun juga dengan Gedon.

Di mana dia memilih untuk keluar dari ballroom. Saat ini kepalanya sedikit penat, ok?

God! Gedon melihat dengan sangat jelas keributan apa yang tadi terjadi. Lalu setelahnya, seperti biasa ... sang kaisar gila itu memilih untuk pergi begitu saja, lalu semuanya diserahkan ke tangan Gedon.

Benar-benar tidak masuk akal!

"Bersihkan semuanya hingga selesai, lalu tutup pintu gerbang istana!" titah Gedon kemudian kepada komandan penjaga istana.

"Baik, Sir!"

Tanpa berlama-lama, Gedon memilih untuk berjalan agar bisa keluar dari ruangan yang sudah cukup sesak untuknya ini, padahal sudah sangat sepi orang.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang