34 | Is It Really a Novel World?

164 13 0
                                    

"Aku di mana?" gumam seorang wanita yang tampak bingung akan keberadaannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku di mana?" gumam seorang wanita yang tampak bingung akan keberadaannya saat ini.

Di mana dia sekarang seperti di sebuah ruangan hampa yang sangat kuat. Seperti sebuah alam semesta yang tak memiliki bintang apapun. Benar-benar ruangan hampa tanpa batas.

Meski cukup menakutkan, tetapi wanita itu terus mencoba untuk mencari jalan keluar. Ia menolehkan pandangan ke sembarang arah guna melihat adalah celah yang membawanya keluar dari tempat aneh ini.

Tetapi nihil. Tak ada apapun.

"Sebenarnya tempat apa ini? Di mana aku berada?" gumam wanita itu dengan sedikit frustasi.

Pandangannya masih mencoba mengedar ke penjuru tempat. Hingga ia pun mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Bagaimana bisa ia berakhir di tempat seperti ini. Dan kenapa ia berada di tempat ini. Tempat yang sangat aneh dan tentu saja sangat asing.

Hingga satu ingatan dirinya, pun muncul dengan sangat jelas.

"Ugh!"

"Sial!" umpat wanita itu dengan keras saat mengingat hal terakhir atas apa yang terjadi.

Dia telah diracuni oleh sekutunya sendiri. Demon Achilles Lezevre, suami sekaligus orang yang sudah berkomitmen untuk bekerja sama dengannya.

Wanita itu ... tak lain adalah Ruveliss Del Castina, sang permaisuri kekaisaran Aeternus.

"Dia sengaja meracuniku," gumamnya lagi. "Apakah ... dia benar-benar membunuhku?"

Entah kenapa, tetapi saat ini dirinya yakin kalau sekarang dia ada di alam baka, tidak, tetapi lebih tepatnya di alam lain. Mengetahui apa yang baru saja terjadi pada dirinya sendiri, pun langsung membuat Ruveliss menggeram dengan sangat keras.

Dia tentu sangat marah karena pengkhianatan yang ia terima.

Ia sudah mengulurkan tangan untuk sebuah kerjasama kepada kaisar. Ia tidak akan mengkhianati sang kaisar seperti di dalam buku yang ia baca itu. Tetapi yang didapat justru dirinyalah yang dikhianati?

Sebenarnya permainan macam apa ini?!

'Ku mohon, maafkan aku! Bertahanlah sebentar saja, ok?'

Entah kenapa perkataan terakhir yang Ruveliss dengar, kembali ia ingat. Di mana saat itu Demon sang kaisar Kekaisaran Aeternus sedang memangku dirinya yang sudah memuntahkan darah. Membisikkan kata-kata itu hingga dirinya tak sadarkan diri.

Lalu, tibalah ia di sini.

Di tempat hampa yang sangat aneh dan asing.

"Huh, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Dasar kaisar brengsek!" umpatnya sekali lagi dengan tertahan.

Marah? Tentu saja Ruveliss merasakan itu dengan sangat jelas.

Tetapi entah kenapa, dari pada marah yang membara dan mendominasi, rasa sakit dari ulung hatinya jauh lebih kentara. Hatinya terasa sangat sesak saat ia dikhianati dengan mudahnya oleh suaminya sendiri.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang