21 | Killian De Roulmous

254 23 0
                                    

Terlihat sangat jelas kalau saat ini sudah terjadi ketegangan yang ada di antara Duchess dan sang kaisar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat sangat jelas kalau saat ini sudah terjadi ketegangan yang ada di antara Duchess dan sang kaisar itu.

Melihat ketegangan itu pun membuat Ruveliss langsung melingkarkan kedua tangannya untuk mengapit lengan Demon. Pun tatapannya juga sangat mengunci Demon dengan senyuman bibir yang penuh dengan daya tarik.

"Duchess hanya ingin menyapa saya, Baginda," ucap Ruveliss dengan lembut.

Membuat sang empunya netra biru keabuan itu, pun langsung menatap wanita yang kini sedang bergelanjotan dengan manja di lengannya. Menatap dengan tajam dan penuh telisik.

Tentu saja Ruveliss sudah cukup terbiasa dengan tatapan Demon—sang kaisar iblis itu. Ia tahu kalau saat ini kondisi atas suasana hati demon sedang tidak stabil. Tak hanya pengaruh atas kejadian semalam, tetapi melihat orang-orang Leicester ... hal itu juga membuat Demon semakin memperburuk kondisi moodnya.

Ruveliss tahu akan hal itu!

"Kemarin Duchess tidak bisa datang ke pesta debut saya, Baginda, jadi sekarang beliau ingin menyapa saya secara langsung," imbuh Ruveliss lagi. Tentu tak ketinggalan senyumannya juga ia suguhkan saat ini.

"Bukankah begitu, Duchess?" tanya Ruveliss langsung merujuk kepada Meghan, dengan senyuman yang penuh arti.

Meghan Grissham, dia masih menampakkan senyuman tipis dengan tubuh tegap yang sangat kokoh. Tak ada kegugupan sama sekali, bahkan seolah tubuhnya baik-baik saja tak ada rasa sakit.

"Apa yang dikatakan oleh Yang Mulia Putri adalah benar, Baginda," sahut Meghan kemudian. "Saya ... hanya ingin bertemu langsung dengan Tuan Putri. Namun, saya minta maaf karena saya berkunjung secara mendadak. Pun saya juga tidak menemui Anda terlebih dahulu," imbuh Meghan dengan kembali menundukkan kepalanya.

Ruveliss tersenyum penuh arti ke arah Demon. Seolah sedang mengisyaratkan kalau semua baik-baik saja, serta Demon tak perlu lagi memperpanjang hal ini.

Mengerti akan tatapan tajam dari wanitanya dan juga senyuman yang penuh arti itu ... pun Demon menghembuskan napasnya dengan panjang dan cukup lirih.

"Baiklah!" gumam Demon kemudian.

Lalu Demon kembali menatap sang Duchess dengan tajam. "Lalu, apakah ada lagi yang ingin kau sampaikan kepada calon permaisuriku, Duchess?" tanya Demon dengan dingin.

"Aku harap kau tidak akan menyita waktunya lagi! Karena sekarang aku ingin menghabiskan waktuku dengan permaisuriku!"

Tentu saja Demon tak akan segan dan ragu untuk bertindak semena-mena. Ia bahkan mengusir secara terang-terangan Duchess Leicester tersebut.

"Tidak, baginda, saya sudah menyelesaikan tugas saya untuk menyapa calon Permaisuri Kekaisaran ini," ucap Meghan dengan senyuman yang tipis.

Well, alasan bertemu dengan Ruveliss hanya untuk menyapa adalah alasan yang sangat konyol! Hei, Meghan adalah seorang Duchess dari Kekaisaran!

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang