35 | I Will Drag You From Hell, If You Die

173 15 0
                                    

"Baginda, keputusan Anda sudah sangat menjauhi rencana kita dari awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baginda, keputusan Anda sudah sangat menjauhi rencana kita dari awal."

Ucapan yang keluar dari mulut Gedon, langsung membuat Demon memutar tubuhnya. Menatap sang bawahannya itu dengan sangat tajam. "Kau mempertanyakan keputusanku, Gedon?" geram Demon dengan sangat dingin.

"Tidak akan ada keberanian bagi saya untuk menantang Anda, Baginda," jawab lugas Gedon yang langsung menundukkan kepalanya sedikit.

"Kalau memang seperti itu, lantas kenapa permaisuriku belum juga membuka matanya?!" Kali ini suara yang sangat menggetarkan keluar dari mulut Demon, untuk kesekian kalinya.

Sudah satu minggu. Selama itu juga sang permaisuri, Ruveliss Del Castina, telah tak sadarkan diri akibat racun yang ia sodorkan sendiri. Itu amat sangat mengganggu Demon sekarang.

Ya! Seperti yang sudah diketahui, bahwa sang permaisuri telah menelan racun yang terdapat di makanan saat sedang menikmati waktu dengan sang Kaisar seminggu yang lalu.

Tentu saja sang Kaisar berteriak histeris dan murka saat mengetahui bahwa istrinya keracunan. Namun tak ada yang mengira bahwa semua itu hanyalah akting belaka. Karena dengan kejadian itu, sesuai dengan rencananya yang selama ini ia bangun, Demon mendapatkan apa yang sedang ia inginkan.

Sesuatu yang sangat ia incar. Yaitu relik kuno itu.

Para bangsawan yang membangkang setelah sang kaisar pertama menghilang? Hahaha ... itu bukan masalah besar yang membuat Demon tak bisa berkutik.

Ia membiarkan para bangsawan yang tamak dan lupa diri itu dengan sengaja. Seolah membuat Demon memang terikat oleh kekuasan para bangsawan. Persetan dengan itu, Demon tak butuh kekuasaan sialan ini.

Tujuan hidupnya hanya satu, yaitu menemukan dua relik kuno itu.

Demon tak akan ragu meski harus memerankan peran sang Kaisar jika bisa mendapatkan kedua relik itu.

"Tetapi tujuan Anda sudah tercapai, Baginda," ucap Gedon langsung. Sorotan matanya masih sangat tajam dan kokoh. "Anda sudah mendapatkan kedua relik itu."

Demon terdiam. Tetapi masih tidak bergeming sama sekali dan masih mengunci Gedon dengan netra hitam pekatnya. Apa yang dikatakan oleh Gedon memang benar, sesuai dengan rencana awalnya, Demon—kini dia telah menemukan dua relik yang sudah sangat ia cari itu.

Yang ternyata dua-duanya berada di tanah kerajaan Toronto, tempat di mana permaisurinya itu dilahirkan. Tanah kelahiran sang istri, Ruveliss Del Castina.

Seperti bagaimana bidak catur dan segala macam benang permainannya disusun, semua berjalan seperti yang diinginkan oleh Demon.

Tepat saat dirinya telah diangkat menjadi kaisar untuk pertama kali pada usia enam tahun, tiga bulan setelah sang kaisar pertama menghilang, Demon tahu bahwa tatapan para bangsawan sangat tajam kepadanya. Seolah ingin merebut tahta dari kaisar kecil yang dianggap tak akan mampu menjadi kaisar.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang