14 | You got a perfect body, Princess (Sorrows)

355 22 1
                                    

Setelah selesai dengan urusannya, pun Ruveliss langsung beranjak untuk pergi dari ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai dengan urusannya, pun Ruveliss langsung beranjak untuk pergi dari ruangan itu.

Dia menyuruh Lily untuk mengurus sisanya.

Ruveliss pun kini telah kembali menyusuri lorong yang cukup gelap. Hanya lentera dengan cahaya kuning saja yang menjadi penerang jalannya.

Hingga tak lama, ia pun sudah kembali ke sisi jalan utama yang tadinya ia lalui dari kamar.

Tetapi ... tepat saat ia berbelok dan menginjakkan kakinya di jalan utama itu, ia pun langsung terhenti serta membulatkan matanya begitu saja. Bahkan rasanya jantungnya saat ini sudah akan copot dari tempatnya.

Keterkejutan yang mana tidak dapat ia bendung.

Itu karena tiba-tiba saja ada sosok pria yang sangat gagah penuh kegelapan sedang berdiri dengan tegap. Sosok pria dengan rambut hitam pekat dan netra biru keabuannya yang mana sosok sudah berdiri tepat di depannya!

Menatap Ruveliss dengan tajam serta memblokir jalan dengan tubuhnya yang kekar.

Siapa yang tidak terkejut dengan adanya sosok seperti itu, tiba-tiba ada di ujung jalan seolah sedang menunggu kita?

Ruveliss jelas sangat amat terkejut. Apalagi sosok itu adalah sang Kaisar dari Kekaisaran Agung Aeternus!

Kaisar Achilles Demon Lezevre.

"Ba-baginda?" beo Ruveliss dengan matanya yang sudah membulat dengan sempurna.

"Princess," balas Demon langsung tanpa ada ekspresi apapun. Datar dan dingin.

'Sial!' umpat Ruveliss langsung dalam hati.

'Kenapa si kaisar gila ini tiba-tiba ada di sini?! Bukankah harusnya dia tertidur lelap di kamarku?'

"Baginda ...," desis Ruveliss lagi dengan lirih. "Ke-kenapa Anda terbangun?" tayanya.

"...."

Hening.

Untuk sesaat Demon tak langsung menjawab. Hanya ada tatapan yang mengunci saja dari sorotan matanya yang dingin dan tajam.

"Tak ada dirimu di sampingku, my Princess, dan itu membuat aku terbangun dan mencarimu," jawab Demon langsung.

Ruveliss menelan ludahnya dengan berat.

"Bukankah aku sudah memerintahkan untuk tetap di sampingku sampai pagi? Menemaniku tidur."

"Ba-Baginda—"

"Malam ini aku akan tidur denganmu, Princess! Tetapi kau justru mengabaikan perintahku dengan keluar kamar dan meninggalkan aku sendiri," imbuhnya dengan nada yang begitu rendah dan dingin.

Tatapan Demon semakin amat sangat menajam saat ini. Mengunci Ruveliss dengan segala macam aura dominasinya.

Tentu saja bibir Ruveliss langsung mengering seketika. Bahkan saat ini rasanya tenggorokannya juga sudah begitu kelu bukan main.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang