33 | Killian Lezevre - Your Sacrifice Princess!

212 16 0
                                    

Langit yang kini diselimuti oleh kabut putih yang cukup tebal, serta suara ribut angin yang terasa semakin mencekam, pun dirasakan oleh satu sosok yang sedang berdiri tepat di depan jendela dinding bergaya royal victoria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit yang kini diselimuti oleh kabut putih yang cukup tebal, serta suara ribut angin yang terasa semakin mencekam, pun dirasakan oleh satu sosok yang sedang berdiri tepat di depan jendela dinding bergaya royal victoria.

Berdiri dengan segelas wine merah yang pekat.

Menatap ke arah menara istana yang terlihat cukup jauh dari pandangannya. Namun ia masih bisa melihat dengan sangat jelas.

Sorotan mata sosok itu yang kian menajam. Berkilat mengerikan saat sambaran petir menerjang bumi.

Netra biru keabuan yang sangat dingin.

"Ternyata kau menebarkan jaring dan menangkap tangkapan besar dalam sekali kail, huh?" gumam sosok itu dengan dingin. "Tak kusangka kau cukup cerdik, Achilles Demon Lezevre!"

Pun sosok itu langsung menegak habis wine merah darahnya yang ada di tangan itu. Hingga gelas itu pun menjadi kosong.

Lalu, suara bariton menginterupsi dirinya dari arah belakang. "Master!" ucap sosok yang sedang menyapanya.

Sudah jelas sosok itu adalah anak buahnya. Seorang pria yang mengenakan tudung serba hitam. Berjongkok penuh hormat dan menundukkan kepala.

"Apakah si raja bodoh dari Toronto itu juga terperangkap jaring kaisar?" tanya Lucian dengan lirih. Dingin dan menguarkan aura menekan.

Anak buahnya yang sedang menghadap untuk memberikan laporan itu, pun mau tak mau harus menelan ludahnya dengan gugup. Jelas firasatnya sangat buruk saat ini.

"Y-ya ... Master," jawabnya dengan berat.

Hening.

Tak ada jawaban apapun lagi dari Lucian.

Laki-laki yang disebut 'master' itu pun mulai membalikkan badannya. Menghadap ke arah anak buahnya yang sedang berlutut dan menunduk sangat dalam.

Bahkan dengan netra biru keabuannya itu, ia bisa melihat dengan sangat jelas bahu anak buahnya yang menegang dan sedikit bergetar. Sangat samar. Tetapi Lucian ... dia menyadari itu?!

Dengan tatapan yang begitu dingin dan menusuk, Lucian tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari anak buah yang sedang menunduk setelah melapor itu. Lalu ia memilih untuk berjalan ke sisi meja kerja yang ada di dekatnya.

Tangannya yang terbebas dari gelas wine, pun mulai mengambil sesuatu di sana. Sesuatu yang sangat mematikan.

Hingga, dalam sekejap dan tanpa aba-aba, Lucian langsung menarik benda itu dari selongsongnya dan ....

Criingg ...!!!!

Zraashh ...!!!

Suara dentingan pedang yang menembus angin serta cipratan darah yang menguar dengan sangat jelas, pun menyelimuti ruangan itu. Tak lama juga suara jatuhnya sebuah kepala yang tak lagi menyatu dengan tubuhnya.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang